The Mafia: Bagian 26

490 51 20
                                    

Meisya menangis sejadi-jadinya sambil memeluk tubuh Delvan yang sudah terkujur kaku. Tapi tunggu Meisya merasakan seseorang mengusap rambutnya.

"Meisya."

Meisya mendongakkan kepalanya, "Abang, akhirnya Abang bangun juga. DOKTER BANG DELVAN SADAR!!" teriak Meisya dan Dokter pun masuk memeriksa keadaan Delvan.

"Gimana keadaannya dok?" Tanya Meisya.

Dokter itu tersenyum, "keadaannya sudah lebih baik, namun masih harus tetap di rawat dan jangan banyak bergerak. Saya akan memindahkan Tuan Delvan ke ruangan VVIP kamar no 102 lantai 2." Jelas Dokter.

"Baik Dok." Ucap Meisya dan kemudian keluar dari ruangan Delvan memeluk Maura dan Andreas.

Setelah Delvan di pindahkan ke ruangan VVIP mereka kembali berkumpul di ruangan Delvan, "Abang jahat tau gak! Ini gak lucu tau bang." Ketus Meisya.

"Tau Lo, kalo Lo liat adek lu tadi." Raditya menghentikan kata-katanya dan geleng-geleng kepala. Delvan hanya terkekeh dan mengusap Surai hitam Meisya, "maafin Abang ya."

"Iya iya."

"Gimana keadaan kamu sekarang?" Tanya Mommy, Delvan tersenyum manis, "udah agak mendingan kok, cuma kaki Delvan aja yang masih ngilu."

"Kamu jangan banyak gerak dulu biar cepet sembuh." Ujar Daddy di balas anggukan Delvan.

"Kalian pulang aja deh, kalian juga kan harus sekolah. Delvan biar kita yang jagain." Ujar Mommy.

"Beneran Tante gak papa?" Tanya Raefal.

"Gak papa kok, kalian juga harus sekolah loh jangan bolos-bolos sekolahnya." Jawab Andreas.

"Kalo gitu kita pamit dulu ya om, Tante. Van gue balik dulu." Pamit Alvaro mewakili mereka.

"Iya, kalian hati-hati ya." Ucap Mommy.

Setelah Alvian dkk pulang, Meisya dan Kelvin pun memutuskan untuk pulang dan berangkat sekolah bersama.

*****

"Maaf ya aku jadi ngerepotin kamu."

Kelvin tersenyum dan mengusap Surai hitam Meisya, "kamu gak repotin aku Mei, justru aku seneng. Ya udah yuk berangkat." Meisya mengangguk dan keduanya pun berangkat ke sekolah.

Di tengah jalan mereka bertemu dengan Zanna yang sepertinya sedang menunggu seseorang lewat, "STOP!" teriak Zanna.

"Gue boleh ikut gak?" Tanya Zanna dengan wajah sememelas mungkin. Tentu Meisya tidak bisa menolak keinginan sahabatnya dan membiarkan Zanna ikut dengan mereka.

"Masuk." Jawab Meisya dan Zanna pun langsung masuk di kursi belakang. Selama perjalanan Zanna terus saja mencuri-curi pandangan Kelvin membuat Kelvin risih karena ada dia.

*Internasional High School

Kelvin langsung merangkul Meisya menuju kelas, bodo amat dengan cibiran para murid. Zanna terlihat tak suka dan mendengus kesal karena Kelvin merangkul Meisya, tunggu,, bukan kah mereka pacaran? Lalu apa masalahnya dengan Zanna?

"Nyebelin banget sih mereka!"

Meisya dkk+Kelvin heran melihat wajah Zanna yang sulit di artikan, mereka saling memandang satu sama lain lalu menggidikkan bahunya. "Tu muka kenapa? Di tekuk gitu?" Tanya Stella mewakili mereka.

"Gak!" Ketus Zanna, lagi-lagi mereka mengerutkan keningnya heran. Ada apa dengan sahabat satunya ini yang tiba-tiba berubah drastis?

Krriiiing....

The Mafia [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang