The Mafia: Bagian 16

635 72 14
                                    

"Kita kantin aja dulu." Ajak Keisha dan di setujui Meisya.

•||The Mafia||•

Meisya dan Keisha pun menuju kantin dan ada beberapa anak cowok sepertinya mereka membolos, "sebelah sana aja biar jauh dari cowok." Ucap Meisya.

"Eh, Lo pesen makanan gih, gue tunggu di meja." Meisya nyengir kuda.

"Dasar Lo, ya udah Lo duluan aja." Ucap Keisha dan pergi memesankan makanan mereka. Sementara Meisya menunggu di meja yang sudah dia tunjuk tadi.

Mustahil jika para cowok itu tidak menghampiri Meisya, "ekhemm..." Dehem salah satu cowok yang kerap di sapa Barra.

"Hay cantik." Ucap ketua dari mereka yang tak lain adalah Kenzi.

Meisya hanya mendongakkan kepalanya dan menatap mereka sekilas, Detik berikutnya Meisya kembali memasangkan earphone dan lebih baik mendengarkan musik.

"Dingin banget ya, tapi gue lebih suka cewek kaya gini soalnya tantangannya lebih asik." Celoteh Kenzi membuat Meisya memutar bola matanya malas.

Sekelompok laki-laki yang mendapat gelar Badboy itu adalah anak yang sering membuat ulah di sekolah. Sudah berkali-kali mereka mendapat surat peringatan namun tetap saja seperti itu.

"Main sama gue yuk." Ucap Kenzi mencengkram dagu Meisya.

Merasa di permainkan, Meisya pun mengambil posisi berdiri dan memelintir tangan Kenzi keras.

"Shit!" Umpat Kenzi menahan rasa sakit di tangannya.

"Katanya mau main." Sinis Meisya.

"Lepasin tangan temen gue bangsat!" Bentak Barra namun di acuhkan Meisya.

"Lo gak tau kita siapa hah!" Bentak salah satu dari mereka yang kerap di panggil Gavin.

"Gak tuh, emang kalian siapa?" Tengil Meisya.

"Lo taukan geng motor Road Racing? Nih ketuanya ada di depan Lo." Ucap Kenzi merasa bangga.

Hanya geng motor, bukan apa-apa. Ingin sekali Meisya membuka identitasnya, namun ini masih belum waktunya. "Itu hanya geng motor, gue gak takut." Ucap Meisya enteng.

"MAKANAN DATANG." pekik Keisha membawa nampan berisi makanan.

"Lama banget sih Lo, udah laper nih." Kesal Meisya.

"Ay ay kapten, silahkan makanannya."

"Lo? Gue bakal balas semuanya." Kenzi menunjuk Meisya penuh amarah, detik berikutnya Kenzi and the geng pun pergi dari kantin.

Keisha yang tidak tahu apa-apa hanya bisa mengernyitkan dahinya heran, "mereka Lo apain?"

"Gue cuma memelintir tangan si Kenzi, abisnya dia ganggu gue." Jawab Meisya enteng.

"Bukannya mereka itu geng motor Road Racing kan, dan Kenzi itu kan ketuanya. Mereka itu geng motor terbesar dan?"

Meisya memutar bola mata malas, toh itu bukan apa-apa baginya. "Iya."

The Mafia [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang