Prolog - Meet Again

1.7K 130 20
                                    

Cahaya pagi membangunkan Jiwon yang kebetulan tertidur disisi kiri kasur dimana terdapat Jendela besar disana. Wanita itu mengerejapkan matanya sekilas sambil meregangkan tubuh bagian atasnya kuat. Ya, baginya meregangkan tubuh adalah aktivitas favoritnya di pagi hari.

Ngghhhㅡ

Kepalanya yang pusing membuat dirinya tak sadar tentang apa yang baru saja ia lakukan semalam. Sejenak dirinya itu terdiam, menatap jendela kamar kosong. Bahkan langit biru diatas sana tidak mau memberitahunya tentang semalam.

OH SHITㅡ”

Tubuh Jiwon menadadak terjatuh dari atas kasur saat mengetahui bahwa tepat disebelah kanannya itu terdapat seorang lelaki yang tidur tengkurap menghadap sisi kanan kasur. Sehingga Jiwon juga tidak bisa melihat wajahnya.

Dan…

Mata besarnya itu membulat sempurna kala mengetahui dirinya tak berbusana. Ya, wanita itu terjatuh dari kasur tanpa sehelai benang pun, membuat dirinya otomatis memegang kedua payudara-nya yang sintal..

Apa yang sudah ia lakukan? Siapa lelaki yang sedang memunggungi-nya ini?

Drrrtt. Drrrtt.

Sebuah pesan masuk pun membuat ponselnya yang bertandang diatas meja lampu tidur bergetar. Sebuah chat dari sahabat dekatnya, Younha membuat dirinya kaget. Bukan, bukan satu. Namun banyak sekali pesan yang masuk.

Rincinya ada 37 pesan dan 23 panggilan tidak terjawab.

Ya! Kau dimana?

Kenapa kau tidak menghubungiku balik?

Apa yang sedang kau lakukan?

Tidur dimana kau?

Aku sangat khawatir

Jiwon membaca satu persatu pesan dari Younha dan menjambak rambutnya gemas. Ah, bagaimana hal ini bisa terjadi pada dirinya?

Jangan lupa, pagi ini kita ada pertemuan dengan Mr. Vin di cafe depan hotel

Ah benar. Tuan Vin. Jiwon harus menemuinya. Jauh jauh dirinya dan Younha datang ke Italia hanya untuk bertemu tuan Vin. Tidak mungkin bukan jika dirinya sengaja terbang dari Korea ke Itali tanpa bertemu dengannya?

Wanita itu lantas saja memakai seluruh pakaiannya mulai dari celana dalam, bra hingga ke dress biru saphire yang semalam ia gunakan.

Tanpa berpikir panjang, Jiwon langsung saja melangkah pergi dari kamar tersebut. Peduli setan dengan wajah lelaki yang sudah ia tiduri semalam. Anggap saja itu hanya one night stand yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang di dunia ini.

Tidak lama baginya untuk kembali ke kamar, karena ternyata Jiwon masih berada di hotel yang sama tempat ia menginap. Hhhhh.. Bisa bisanya ia tertidur dikamar lain sementara kamarnya itu hanya beda 3 lantai.

Tok. Tok. Tok.

Ceklek.

“Ya! Darimana saja kau?”

Jiwon hanya tersenyum sambil memeluk sahabatnya, sebelum akhirnya Jiwon memasuki kamar. Tubuhnya itu langsung ia lempar ke sebuah kasur putih queensize yang beberapa bulan lalu sudah ia pesan sebelumnya.

Matanya terpejam, aneh. Padahal itu bukan yang pertama kalinya Jiwon tidur dengan seorang lelaki. Tapi mengapa kali ini ia sangat takut?

“Kau habis darimana? Bisa bisanya kau meninggalkanku di bar semalam! Untung saja aku bisa kembali ke kamar atas bantuan beberapa housekeeper disini”

New PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang