Episode 19 (++)

1.5K 64 11
                                    

"Mau sampai kapan kita disini, Haraboji?"

Lelaki paruh baya itu menatap anak kecil yang duduk disebelahnya dengan senyum. Aneh, padahal anak ini yang ingin ikut bersamanya ke tepi danau, tapi dia malah bosan.

Sebenarnya wajar jika Leo bosan karena sudah menunggu kurang lebih 5jam bersama sang kakek untuk 1 ekor ikan yang hingga saat ini belum juga didapatkan.

"Apa kau bosan?" tanyanya pada Leo.

Anak itu mengangguk, "Iya. Haraboji, apa kita tidak pulang saja ke tenda? Tadi Halmoni bilang akan beli ikan untuk makan malam"

Entah kenapa Leo mengingatkannya pada putri kesayangannya, Kim Jiwon kecil versi lelaki.

Dulu, ketika Jinwoo dan Jiwon masih kecil sering kali diajak untuk pergi memancing. Tujuannya ya memang untuk mengakrabkan diri serta mengajarkan kepada sang a anak tentang bagaimana caranya untuk bersabar.

Jinwoo lulus dengan sempurna. Anak lelakinya itu punya tingkat kesabaran yang tinggi. Berbeda dengan adiknya. Jiwon selalu saja mengeluh, selalu minta pulang setengah jam sekali.

Saat ini, Lelaki paruh baya itu melihat Jiwon ada didalam diri Leo. Benar-benar persis, hanya saja Leo baru sekali mengajak pulang ketika sudah menunggu 5 jam lamanya.

"Haraboji masih mau disini. Leo tidak mau menemani kah?" tanyanya pada Leo.

Anak itu sedikit sedih, tapi dengan tenangnya ia berkata "Jika Haraboji masih mau disini, aku akan menemani"

Satu hal yang baru ia sadari, Leo sangat mirip dengan Joongki walaupun anak ini bukan darah daging menantunya itu.

Ya, sedikit banyaknya mereka tau asal usul Leo kala bibi menceritakan semalam. Dan tentu saja membuat Ayah tampak salut dengan menantunya itu. Ia mau membesarkan Leo yang bukan darah dagingnya hingga saat ini.

"Apa kau dan Ayahmu pernah memancing?"

Leo menggeleng, "Appa tidak suka memancing. Tapi dia suka olahraga. Jadi aku selalu ikut jika Appa pergi bermain bola"

Ah iya, Joongki suka bola. Ingat sekali dulu mereka bermain bola bersama. Ternyata hobinya belum berubah. Rindu sekali rasanya bermain bola bersama seperti dulu kala.

"Leo-ya, nanti ketika kau sudah besar mau jadi apa?" tanyanya pada sang cucu.

Leo mendadak jadi sumringah. Kemarin, kakeknya ini sama sekali tidak mau berbicara dengannya. Namun hari ini, lihat siapa yang mengajaknya bicara duluan?

"Aku mau jadi Polisi, Haraboji! Aku mau membantu banyak orang dan menangkap penjahat! Supaya tidak ada yang bisa jahat pada keluargaku" ucap Leo.

Kakeknya pun terkekeh, "Apa Leo juga ingin melindungi Haraboji dan Halmoni?"

"Ne. Kalian juga keluargaku. Aku akan melindungi kalian nantinya. Teruslah sehat supaya bisa melihatku menjadi Polisi nanti"

"Aigo.. Kita semua akan sehat. Kita semua akan ikut menyaksikan dirimu nanti saat kau resmi menjadi seorang polisi"

"Tapi uri eomma tidak, dia sudah pergi sebelum melihatku menjadi seorang polisi" ucap Leo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang