Episode 18

626 55 4
                                    

"Vitamin sudah atau belum?"

"Jangan lupa jaket putihnya"

"Kau bawa berapa untuk sepatunya? Aku takut disana akan hujan. Bisa bawa 2 sepatu dan 1 sandal"

"Selimutnya bagaimana? Sudah dibawakan?"

Joongki dan Leo yang sedang duduk di meja makan hanya terdiam menatap Jiwon yang berjalan kesana kemari untuk mempersiapkan bekal Leo pergi berkemah didekat danau seraya memancing. Itulah tempat favorit ayahnya untuk berlibur.

Jiwon juga sudah beberapa kali datang kesana, maka dari itu ia tau situasinya bagaimana. Dan ia tidak mau Leo menjadi sakit ketika pulang berkemah.

Jadilah sebuah tas besar berisikan peralatan menginap Leo hadir diatas meja. Tentu saja membuat Joongki membelak kaget.

"Bukankah Leo hanya menginap 3 hari 2 malam?" tanya Joongki.

"2 malam disana itu butuh baju banyak. Aku tidak mau anakku sakit pokoknya! Bibi juga bawa selimut ya, disana sangat dingin" ucap Jiwon ketika melihat Bibi berjalan dengan membawa beberapa obat Leo.

Betul, Bibi juga ikut pergi berkemah guna menjaga Leo yang sedang aktif-aktifnya karena Joongki tidak mau Leo menyusahkan kedua mertuanya yang sudah berumur itu.

"Ne. Aku sudah membawa peralatanku dengan baik"

Kini Jiwon terduduk disamping Leo seraya mengelus puncak kepalanya, "Kau senang?"

Leo mengangguk, "Aku senang sekali! Aku tidak sabar bertemu Harabeoji. Seperti apa dia?"

Jiwon terdiam sebentar, kemudian berkata "Dia orang yang baik. Mungkin memang terlihat menakutkan namun dia baik. Leo tidak perlu takut padanya"

Leo mengangguk, "Arraseo Eomma. Gomawo"

Tak lama mobil Nenek dan Kakek pun datang. Tentu saja Jiwon dan Joongki ikut mengantar kepergian sang anak, ya walaupun Ayah Jiwon menghiraukan keduanya. Ia sama sekali tidak berbicara apapun. Hanya menatap lurus kedepan, dan membiarkan istrinya yang sibuk sendirian.

"Kapan kau akan berangkat?" tanya Eomma pada Jiwon.

"Nanti malam. Kami akan berangkat nanti malam. Aku titip Leo ya, Eomma" ucap Jiwon seraya memperhatikan Leo yang sudah duduk di kursi belakang bersama Bibinya.

Eomma pun mengangguk, "Arraseo. Joongki-ya. Aku titip anak dan cucuku disana ya"

"Ne Eommonim" jawab Joongki.

Jiwon sontak saja agak menunduk, mendekatkan kepalanya ke kaca mobil depan yang kebetulan dibuka. Berusaha melihat sang Ayah yang saat ini enggan untuk menoleh kearahnya, "Appa. Aku titip anakku ya. Tolong ajarkan dia bersabar seperti yang pernah kau ajarkan padaku"

Diam. Tidak ada jawaban dari sang Ayah. Hal tersebut membuat Ibunya hanya tersenyum dan menepuk pelan pundak putrinya. Ayahnya itu masih butuh waktu.

"Kami pergi ya. Kalian hati-hati"

"Ne. Eomma juga hati-hati ya. Leo-ya! Bye byeee" ucap Jiwon seraya melambaikan tangannya, dan tentu saja dijawab oleh Leo.

Lucu sekali melihat anak itu. Dia terlihat sangat excited pergi bersama Nenek dan Kakeknya. Semoga saja setelah pulang dari sana, hati sang Kakek bisa melunak.

Baik untuk Leo maupun Jiwon dan Joongki.

※※※

"Kau tidak tidur?"

Jiwon mendadak menoleh kesamping kala mendengar suara sang suami yang berat. Joongki baru saja terbangun dari tidurnya karena bosan harus melakukan apa kala didalam pesawat.

New PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang