"Oppa, nanti kau ingin punya anak berapa?" tanya Jiwon pada Joongki yang sedang menempelkan tempelan nama di undangan pernikahannya.
Seketika Joongki terdiam, menatap Jiwon dengan ekor matanya.
"Kau ingin langsung punya anak? Tidak mau menundanya dulu?" tanya Joongki pada Jiwon.
"Hmm.. Sejujurnya aku tidak ingin menundanya. Aku ingin segera punya anak. Bayangkan saja nanti ketika kau pulang, akan ada sosok bayi laki-laki dirumah"
Joongki tersenyum mendengarnya, "Kenapa bayi laki-laki? Aku ingin anak pertamaku berjenis kelamin perempuan!"
Kini giliran Jiwon yang menatap Joongki dengan ekor matanya, "Wae? Kenapa tidak laki-laki saja?"
"Hm.. Kenapa ya? Entahlah. Tidak ada alasan. Bayi perempuan mungkin lebih lucu"
"Tidak Oppa. Aku ingin bayiku nanti mirip sepertimu" ucap Jiwon.
"Aku malah ingin bayiku nanti sepertimu" ucap Joongki sambil tertawa.
Lucu sekali membayangkannya. Joongki dan Jiwon memang sangat tidak sabar menunggu hari pernikahan mereka. Lelaki itu bahkan sudah membeli sebuah satu unit apartemen untuk dirinya dan Jiwon memulai kehidupan barunya.
Apartemen ini sangat dekat dengan rumah orangtua Jiwon, jadi Joongki tidak perlu khawatir jika dirinya harus meninggalkan istrinya itu pergi dinas keluar kota.
Jiwon dengan tiba-tiba melingkarkan lengannya itu di perut Joongki, dan menaruh pipi kanannya tepat di punggung lelaki itu. Mengeratkan pelukannya hingga Joongki sendiri tersenyum dalam diamnya. Akhir-akhir ini wanita itu sangat manja padanya.
"Oppa.."
"Hm?"
"Kau tidak akan pernah meninggalkanku kan?" tanyanya random.
Joongki menyunggingkan senyumnya, "Bagaimana mungkin aku meninggalkan rumahku sendiri? Tidak akan pernah. Aku akan selalu bersamamu"
"Benarkah? Bagaimana jika kau berbohong dan pergi meninggalkan ku?" tanya Jiwon.
"Hmmm.. Kau bisa memukulku? Atau bahkan membunuhku? Aku tidak masalah" ucapnya.
Jiwon tertawa mendengar penuturan Joongki barusan. Membunuhnya sama saja dengan membunuh dirinya sendiri. Karena bagi Jiwon, Joongki adalah separuh hidupnya. Jiwon membutuhkan lelaki itu dimanapun dan kapanpun.
"Aniya. Aku tidak bisa membunuhmu" ucapnya.
"Kalau begitu, sakiti aku sesakit mungkin"
"Aku tidak akan tega"
"Kalau begitu tetaplah mencintaiku. Jika aku meninggalkanmu dan kau tetap mencintaiku, maka aku akan menyesali perbuatanku sendiri" ucap Joongki sambil tetap menempelkan kertas nama pada undangan pernikahannya.
Jiwon tersenyum, "Betapa beruntungnya nanti anakku karena punya ayah sepertimu"
"Aku yang beruntung. Karena kau telah mau menjadi ibu dari anak-anakku" ucapnya pada Jiwon gemas.
Wanita itu semakin mengeratkan pelukannya. Ia sudah jatuh kedalam perasaan terdalamnya pada Joongki. Lelaki yang sangat ia cintai sejak zaman perkuliahan dulu.
"Mwoya? Kau sudah bisa menggombal rupanya"
"Aku cukup cepat dalam belajar. Kau tau itu" ucapnya sambil tersenyum.
Jiwon menghela nafasnya. Tak lama lagi mereka akan mengganti status sebagai sepasang suami dan istri. Ah, membayangkannya saja membuat kupu-kupu di perutnya itu berterbangan. Hanya Joongki-lah yang bisa membuatnya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Page
Fanfiction✨KIM JIWON x SONG JOONGKI✨ Kisah lika liku kehidupan dua sejoli yang kembali bertemu atas ketidaksengajaan yang mereka lakukan. Kim Jiwon kembali bertemu dengan mantannya Song Joongki disebuah Negara saat dirinya sedang melakukan dinas kerja. Cinta...