Episode 11

472 65 2
                                    

Aku ada urusan sebentar dengan kepindahanku ke Seoul, ku titipkan Leo padamu ya. Aku sudah menyiapkan makanan untuknya. Kau tinggal hangatkan saja. Gomawo^^

"Eomma..."

Mata Jiwon kini menoleh kearah Leo yang sedang menatapnya dengan mata sayu serta baju tidur yang ia kenakan. Bocah kecil itu baru saja terbangun, sama hal dengan dirinya.

Melihat sebuah kertas yang berada di kulkas pagi ini membuat Jiwon jadi menghela nafas berat.

Joongki sedang pergi, meninggalkan Leo bersamanya.

"Appa eodiseoyo?" tanya Leo lagi.

Jiwon menghela nafasnya lagi, "Appa-mu pergi sebentar. Nanti dia kembali. Makananmu ada di meja, habiskan dan cepat mandi. Nanti jika sudahㅡ"

Kalimatnya terputus saat menatap Leo yang tiba-tiba berada tepat disampingnya. Anak kecil itu menggengam tangannya dengan erat serta mengangkat kepalanya keatas. Menatap sang Ibunda yang lebih tinggi darinya.

"Kajja Eomma! Kita makan bersama" ucap Leo.

Makan bersama?

Tentu Jiwon menolaknya. Perempuan itu menggelengkan kepala dan menjauhkan dirinya dari Leo, "Aku tidak lapar. Kau makan saja sendiri"

"Aku butuh teman, Eomma"

Disaat seperti ini, Jiwon jadi Rindu Bibi. Kapan perempuan itu akan kembali? Leo semakin hari semakin manja padanya.

Disaat Jiwon ingin menolaknya lagi, Leo menangis sangat kencang. Suaranya itu mampu memecahkan gendang telinganya, dan hal tersebut malah membuat Jiwon melunak, "Rrggg.. Arraseo!! Berhenti menangis. Kajja kita ke meja makan"

Leo pun berhenti menangis dan mengikuti Ibunya itu hingga ke dapur.

※※※

"Song.. Joong.. Ki?"

"Ne, Song Joongki Imnida" ucap Joongki pada salah seorang staff.

Lelaki itu tampak sibuk dengan beberapa data yang ia pegang, beliau adalah salah seorang staff yang mengurus rencana perpindahan Joongki ke Seoul.

"Kau kembali ke Korea setelah lama berada di Paris, kenapa? Kau rindu dengan suasana disini?" tanyanya.

Joongki pun tersenyum, "Ne. Kau benar"

"Kau mengurus kepindahan mu dengan anak dan Nanny nya. Dimana istrimu berada? Dari data yang ku terima bahwa kau pergi ke Paris bersama dengan istrimu 4 tahun yang lalu"

"Istriku meninggal disana"

"Oh.." ucapnya tertahan karena merasa bersalah telah membuka luka lama seorang pria dihadapannya.

Joongki yang menyadarinya pun tersenyum, "Gwenchana. Aku baik-baik saja. Istriku jugaㅡ"

Ada sedikit yang mengganjal di hatinya, namun sebisa mungkin Joongki tersenyum "ㅡdia juga bahagia karena bisa melahirkan putraku dengan sehat dan selamat"

"Dia akan menjadi anak yang baik. Kau tidak perlu khawatir. Aku juga akan mengurus kepindahanmu dengan cepat agar kalian bisa memulai hidup baru disini"

New PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang