"bantuin bapak beresin kosan ayo, kamu lagi ngapain sih?"
"pak, bapak percaya gak kalo orang bisa liat sesuatu yang bakal terjadi?"
"ngapain tanya begituan? Ada yang ramal kamu?"
"kok bapak tau?"
"bapak nanya" jawab bapak datar
"ohh. Iya tadi lyra gak sengaja tuh pegang tangan anak kecil, terus dia bilang gini, akan banyak sekali manusia yang datang menghampiri kakak, gitu pak"
"halah hereuy etamah hereuyy, budak leutik dipercaya ieumah. Udah ah cepet bawa ember sama pel, gak pake lama." setelah itu bapak keluar dari kamar lyra.
Lyra sempat terdiam beberapa saat sebelum ia sadar, ucapan bapaknya pasti benar. Mungkin anak kecil tadi sedang bercanda padanya, atau mungkin memenangkan dare dari temannya dan harus menipu seseorang dan sialnya itu lyra.
Lyra kim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
"kenapa harus dibersihin terus sih pak? Lagian gak ada yang tempatin"
"kan kita gak tau kapan rezeki dateng, jadi yaudah persiapan aja. Lagian gak rugi kan, kamu juga nganggur"
Lagi-lagi pembahasan bapak ke arah sana.
"giliran di ajak ngomong diem" ujar bapak
Lyra hanya perlu menulikan telinganya sesaat, maaf bapak tapi lyra lagi gak mau debat sama bapak.
Saat mereka sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, bel kosan terdengar menggema. Dengan cepat lyra menghampiri bapaknya,
"pak?"
"bapak cape ah diphpin mulu, kamu aja sana yang liat palingan anak-anak iseng lagi itu"
"bapak jangan jadi pesimis gitu dong, siapa tau pangeran atau anak presiden yang bunyiin bel. Yaudah lyra liat dulu ya, sebentar"
Lyra menuruni tangga lantai tiga dan dua untuk mencapai lantai satu, lalu berjalan santai ke arah pintu.
Satu, dua, tiga.. Lyra membuka matanya yang sedari ia tutup, siapa tau ucapan bapaknya benar lagi. Tapi ternyata,
