delapan : room(mate)?

918 148 3
                                    

Setelah lyra selesai sholat, ia dengan cepat membereskan kamarnya, mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Kemana? Kalian bakal tau nanti

Lyra kemudian bergegas untuk keluar dari kamarnya, dan pemandangan yang ia lihat pagi hari adalah dhanan dan tegar yang tengah berdebat tentang siapa yang lebih dulu memakai kamar mandi

"gua duluan bang,"

"lu sama yang tua ngalah dong anjir"

"dikata gua gak ada urusan pagi apa, segala kudu ngalah sama lu"

"nan, gua dulu ya please nanti gua traktir bakwan depan noh yaa?"

"dih bakwan doang? Gua juga bisa beli, udah ahh bang tegar ngalah aja kenapa sihh. Tungguin bang jo selesai sana"

"ogah, jo kalo mandi gatau diri. Lama kayak perawan"

"yaudah sana ke kamar mandi lantai 2 atau lantai 3"

"heh sama yang tua nyuruh-nyuruh berdosa banget idup lu"

"kenapa sih pagi-pagi udah ribut aja" ujar lyra menghampiri keduanya

"ini raa, masa dhanan gak mau ngalah sama kakak. Padahal dia kan gak buru-buru amat"

"sembarangan, kata siapa. Ini gua buru-buru bangg client minta janjian pagi-pagi. Ayolah ngalah bang, sekali aja dahh"

"enggak bisa gi-"

"aduhh udah-udah berisik, pake kamar mandi kamar aku aja sana."

Seketika tegar dan dhanan terdiam,

"yaudah," akhirnya tegar mengalah

"dasar, buaya" delik dhanan pada tegar.

Setelah mengantar tegar ke kamar mandi miliknya, lyra berjalan menuju lantai 3 untuk memanggil warga di sana, kemudian lantai 2 dan terakhir lantai satu.

Saat lyra akan berbicara mengenai maksudnya mengumpulkan mereka, tiba-tiba bel pintu rumahnya berdering. Mau tidak mau ia harus membukanya terlebih dahulu.

"eh kak yo, kak ken juga?"

"ken ge aja, sama kok kakak cuma versi chinese. Gue gak biasa dipanggil kakak haha aneh"

"iyaa siapp ken ge, yaudah masuk yukk. Kebetulan aku lagi mau rapat nih"

"rapat apa nih pagi-pagi?" tanya yogi

"rapat penghuni lantai 1 2 3, oh iya aku belum bilang ya kak. Kalo kakak sama ken ge gak kebagian pilih kamar deh kayaknya, soalnya yang lain udah pada dateng duluan jadi udah pada milih, eh enggak deh sekalian bahas tuker-tukeran kan bisa"

"iya santai ra, gue sama ken fleksibel kok dimana aja yang penting bisa tidur"

"okeee kalo gituu, yuk masuk" ajak lyra pada yogi dan kenan.

Bertepatan dengan itu, tiba-tiba bapak hendak keluar.

"neng, bapak pergi dulu ya, eh ini siapa?" tanya bapak pada dua orang laki-laki di depan rumahnya

"perkenalkan saya yogi pak, dan ini kenan. Kami berencana mengekos di sini pak"

"ohh, yaudah sok atuh pada masuk aja kalo gitu" ujar bapak

"baik, kami duluan pak"

"iyaa a"

Bapak memastikan yogi dan kenan masuk ke dalam rumahnya, kemudian berniat mengenakan helm miliknya.

"mau kemana pak?"

"mau kontrol salon sama rumah makan" jawab bapak.

Ah iya sekedar informasi keluarga lyra selain membuka kos-kosan di rumahnya, bapak lyra mempunya rumah makan khas sunda dan salon yang didirikan oleh mamahnya. Kalau lyra mendirikan? Bukan mendirikan sih, membebankan yang lebih tepatnya:')

"oh gituu, yaudah hati-hati ya pak"

"kamu ngapain ngajak kumpul anak-anak gitu?"

"oh itu, aku mau memastikan kamar-kamar mereka pak. Sekalian mau minta bulanan soalnya aku mau belanja, hehe"

"ih baru juga ngekos masa udah di tagih?"

"eh bapak mah, kalo kita udah termasuk pemilik kos yang baik hati tau pak. Pemilik-pemilik lain mana mau nerima yang mau ngekos kalo belum bayar dp" jawab lyra

"emang iya? Kata siapa?"

"kata temen lyra, dia justru yang suruh lyra buat nagih. Soalnya kata dia yang punya kosan tuh harus tegas, mau yang ngekos lebih tua atau muda yaa tetep harus tegas"

"halah kamu, gak apa-apa lah lagian bapak tuh masih seneng-senengnya kosan kita ada penghuninya sekarang, kalo mau belanja pake uang bapak aja. Kasian atuh tiba-tiba di tagih mana udah mau akhir bulan, kamu gak akan tau gimana keuangan anak-anak kosan menjelang akhir bulan karena kamu belum pernah ngekos"

"orang di rumah aja ada kosan, ngapain ngekos"

"poin pentingnya malah gak diambil. Dah lah, yaa bapak berangkat assalamualaikum"

"waalaikumsalam hati-hati bapakku dadahh"

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"oh udah kumpul semua ternyata, yaudah aku mulai yaaa," ujar lyra menghentikan aktivitas-aktivitas gibah yang sedang iyan mulai.

"mmm ngokeyh" jawab salil

"maaf yaa pagi-pagi aku ganggu waktunya, maaf juga kak dhanan clientnya disuruh tunggu dulu"

"dimaapin teh" jawab jaiz

"iya dimaafin kok neng" sambung koh wil

"iya gak apa-apa ra, tadi boong kok biar bang tegar mau ngalah" jawab dhanan santai. Mengabaikan tatapan sinis tegar

"jadi niat aku kumpulin kalian semua biar aku bisa tau, siapa-siapa aja yang tempatin kamar lantai 3, 2 sama 1. Sambil berunding siapa tau ada yang mau pindah-pindah kamar atau ganti roommate, nah sekarang kita ngobrol" jelas lyra

"kalo gitu gue mau tukeran kamar sama catur lah" ujar sadad

"heh enak aja" sang pemilik kamar tidak terima kamarnya ternyata diincar oleh orang lain.

"kakak gak mau sekamar bareng ni anak ah raa" ujar jo menunjuk isyam dengan dagunya

"apa salah dan dosaku abang?" melas isyam

"bacot"

Iyan yang sedari tadi menyimak tiba-tiba mulai berpikir, sepertinya ada hal yang lebih menyenangkan daripada harus berdebat dengan orang-orang di sekitarnya ini, sebentar-sebentar

"yann, sadar yan jangan ngelamun, ngeri gua" ujar yasir

"AHHH! GUE ADA IDEE"

"anjg ngagetin gua lu bngst" kesal yasir, iyan tiba-tiba bangkit dan berteriak tepat di telinganya.

"kacangin aja kacangin"

"iya gak usah di anggep palingan idenya ecek-ecek"

"tur ya tur? Tukeran kamar sama gue yaa"

"gak ah kagak ada"

Memang setega itu orang-orang pada iyan, makanya daritadi dia diem karena tau reaksinya bakal begini.

"dahlah, gua resign dari sini aja. Di bully muluu" iyan memutar matanya malas

Namun ternyata lyra menyimak dan memperhatikan gerak-gerik iyan yang tampak tidak dalam mood yang bagus. Ya lagian sih kalo ngomong biasanya gak penting , jadi pas ada begini-beginian di kacangin.

"yan, " panggil lyra

"hmm"

"jangan bete gitu ah, sok atuh kasih tau aku aja. Lagian kan aku yang nentuin nanti" ujar lyra mengulas senyumnya, meskipun gak sepenuhnya tulus karena bawaannya sulit aja baik sama seorang berinisial Haiyan affandi. Seketika mata iyan melebar, anak baik ada saja jalannya.

"jadi gini, "



★━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━★
Minggu, 9 mei 2021

©Isnaa_nisaa

Kim's Boarding House || ft Rosé X NCT 2020✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang