sebelas : sijak

586 121 24
                                    

"Yan"

"Yan,"

"Set dah haiyann affandiii" teriak seseorang

"Hah? Hah apaan?"

"Saban hari begini ngelamuuun aja kerjaan lu anjirr, ini gue bentar lagi mau bimbingan skripsi cepetan kenapa itu di beresin" ujar teman satu kampusnya, wisnu.

"Santai kenapa sih nu, buru-buru amat dari kemaren"

"Lebih cepat lebih baik lahh udah lelah otak guee dengan permasalahan hidup yang tak berkesudahan perihal skripsi ini. Lagian mikirin apaan sih, jangan bilang mikirin si jean lo yaa hayo ngaku?"

"Kenapa jadi jean orang gue mikirin- gak mikirin siapa-siapa, lagi nyari kata yang pas aja nih buat tulisan gue, apa lu?"

Wisnu hanya menganggukan kepalanya seolah percaya dengan pernyataan tak berdasar iyan.

"Nah dateng orangnya, yaudah gue cabut yan bae-bae sama jean yee"

Iyan menghembuskan napasnya, dengan berat hati ia menoleh dan menemukan perempuan yang baru saja wisnu bicarakan tengah tersenyum padanya, lengkap dengan kotak bekal yang dia bawa.

"Haiyaan"

"Hm" jawab iyan lemah letih lesu lunglai kemudian iyan melanjutkan serangkaian kegiatan di dalam laptopnya.

"Mukanya kusut banget kenapa?"

Ada lo di sini soalnya - gumam iyan

"Biasaa"

"Skripsi pasti? Yaudah ini mending makan dulu, pasti belum makan siang kan? Gue sebelum ke sini bikin sandwich dulu"

"Buat lo aja, gue udah makan tadi bareng wisnu"

Jean tersenyum pada iyan dan berpikir bahwa ia sedang meperhatikan jean. Tapi sayang, sebenarnya iyan berbohong tentang makan siangnya bersama wisnu dan menolak hinga berharap jean juga bisa cepat pergi dari hadapannya.

"Gue maunya makan bareng lo yan, mau ya sedikit aja deh"

"Tapi-"

Satya is calling

Nama satya terukir jelas di ponsel miliknya, iyan tampaknya harus berterimakasih pada satya karena menelepon dan membantunya menghindari jean.

"Halo, iya kenapa sat?"

"Bang, lo di mana? Masih kelas?"

"Gue di kampus, enggak sat udah selesai. Lo kenapa suara lo panik gitu?"

"Sorry gue hubungin lo, bisa ke sini gak? Teh lyra,"

Seketika iyan bangkit dari kursinya dan mulai membereskan barang-barang yang berada pada mejanya.

"Kemana yan?" Tanya jean yang tentu saja tak iyan hiraukan.

"Gue kesana sekarang, lo jangan dulu kasih tau yang lain sat. Biar kita dulu aja yang tau keadaannya" iyan bergegas pergi dan tidak sedikit pun mempedulikan banyak pasang mata yang menatap ke arahnya bingung termasuk jean.




━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Lyra mengerjapkan matanya berulang kali dan sedikit bingung apa yang sedang ia lakukan di kamarnya saat ini, bukan. Ini jelas-jelas bukan kamarnya. Belanja, iya lyra sedang berbelanja bersama satya, mengangkut barang-barangnya ke mobil hingga,

"Ya allah ini jadi aku masih hidupkan, alhamdulillah bapakk" dengan cepat lyra bangkit dari posisinya saat ini. Ia melamun menatap tirai pembatas rumah sakit ini sampai seseorang membukanya dengan cepat, lengkap dengan napas tidak beraturannya.

"Satya, iyan?" , mereka menatap lyra dengan khawatir

"Aku gak apa-apa kok, yan? Kok di sini? Gak kuliah?" Tanya lyra pada iyan

"Kenapa? Gue gak boleh ke sini?" Iyan bertanya balik pada lyra dengan ketus

"Kok galak sih kan aku tanya baik-baik"

"Ya lagian, lo gimana bisa ada di sini?"

Lyra harus banyak-banyak beristigfar jika berbicara dengan seorang haiyan. Selain menyebalkan, ia juga sangat galak, sangat kasar bahkan bertanya hal-hal apapun tanpa berpikir terlebih dahulu. Untung saja ia penghuni kosannya, masih bisa diampuni tapi hanya sampau saat ini. Dicatat.

"Yaa, namanya juga musibah atuh yan. Aku juga mana mau ada di sini, terus tadi aku yang masih berdiri tegap sampe tiba-tiba bangun ada di sini juga bukan kehendak aku. Ck bukannya ditanyain keadaannya malah di ketusin gitu" ujar lyra dengan sedikit nada ketus juga pada kalimat terakhirnya.

"Justru tanya keadaan lebih gak guna orang gue tau kalo keadaan lo ya emang gak baik-baik aja, terus apa?"

Satya yang sedari tadi hanya menjadi penonton mulai melirik orang-orang di sekitarnya yang merasa terganggu dengan pertengkaran lyra dan iyan.

"Udah, udah bang. Mending kita pulang yuk, teh lyra bisa jalannya? Biar aku bantu"

"GAK- usah satya, aku bisaa" tolak lyra dengan cepat, tidak bisa tidak. Lama-lama yang ada lyra terkena serangan jantung jika selalu menerima tawaran satya.

"Eh,"

"Kalo gak bisa jujur aja kenapa sih? Ceroboh banget" iyan menahan tangan lyra saat ternyata lyra juga baru mengetahui kakinya terkilir.

"Ya aku kan-"

"Diem pegangan tangan gue aja, yang kuat"

Mereka berjalan beriringan meninggalkan satya yang kini terdiam di tempatnya, memandangi punggung lyra dan iyan yang mulai tak nampak. Ada apa sebenarnya dengan satya hari ini.

"Pelan-pelan"

"Gak apa-apa cepetan biar cepet sampe mobil"

"Jangan sembarangan, pelan ya pelan aja"

"Yan, kenapa sih? Segitu gak suka sama aku yaa? Yaudah lepasin biar aku sendiri aja dari pada gak ikhlas. Mana marah-marah terus, rese" lyra lelah juga terus menerus terkena semprot iyan.

"Gak-gitu, gue gak ah pelan-pelan aja makanya" yang satu ini iyan mengucapkannya biasa

"Biar aku bantu juga" satya menggenggam tangan lyra yang lain.

"Engga-"

"Kasian bang iyan kalo bantuin teh lyra sendiri, kali aja berat kan"

"Ckk satyaaa"

"Becandaa hahaha, udah sampe bentar aku buka pintunya" ia membukakan pintu untuk lyra setelah itu lyra masuk dan membuka kaca mobilnya.

"Yan? Kamu ke sini naik apa?" Tanya lyra

"Motor, duluan aja. Gue masih ada urusan, sat gue cabut yaa"

"Iyaa bang, thanks ya", iyan mengangguk dan berjalan menjauh.

"Makasih apa gitu sat -ya?"

"Tadi aku telepon bang iyan buat ke sini, takut teh lyra yang gimana-gimana. Berhubung bang iyan orang terakhir di riwayat panggilan yaudah deh telepon aja"

"Oh jadi kamu yang nyuruh ke sini, pantes aja. Aku bingung tadi kok iyan bisa tau kita ada di sini"

"Hmm, iyaa meskipun aku sedikit nyesel" gumam satya

"Nyesel gimana maksudnya?" Ternyata bukan bergumam, buktinya lyra bisa mendengarnya dengan jelas

"Enggak" jawab satya







━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━★
Teng teng tenggg..
Love triangle ini sudah siap di layarkann
Choose your fighter🙃

See yaa next part!!!

Minggu, 6 juni 2021

©Isnaa_nisaa


Kim's Boarding House || ft Rosé X NCT 2020✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang