7: rumah Deva

7.6K 295 1
                                    

siang, selamat membaca!
12:39

"mami bakal kangen banget sama kamu sayang," ucap Liana dalam pelukan Syeilla.

"mami tenang aja nanti Syeilla bakal sering - sering ngunjungi rumah mami ko!" balas Syeilla antusias.

"sehat - sehat disini ya sayang. jangan bikin suami kamu kerepotan, harus bisa jadi mandiri. ingat, kamu sebentar lagi akan menjadi seorang ibu, jadi kamu harus terbiasa mandiri ya?" Liana memberikan wejangan kepada putri satu-satunya dan langsung diangguki oleh Syeilla.

"kabarin papi ya Syei kalau ada apa - apa, dan kalau kamu butuh bantuan langsung call papi, pasti papi langsung bantu kamu, apapun itu." jelas Alex dan membawa Syeilla kedalam pelukannya.

"iya papi, doain Syeilla ya biar bahagia terus!" Syeilla membalas pelukan Alex tak kalah erat.

"harus! kamu harus selalu bahagia nak." tegas sang papi dan berakhir mencium kedua pipi Syeilla.

"hai, jangan kangen gue yak!" ucap Syeilla berusaha tegar dan menghapus air matanya.

Gio menyunggingkan senyumnya, "jaga diri baik-baik ya, kalo Deva kurang ajar langsung pukul aja oke?" kekehnya seraya mengusap air mata Syeilla.

"Syei yakin ka Deva ga akan nyakitin Syei, iya kan ka?" tanya Syeilla memastikan.

Deva langsung mengangguk, "sekali lagi sorry, gue janji bakal bikin adek lo bahagia." ucapnya tegas.

"gue pegang janji lo, kalau sampe adek gue menderita gue gak akan segan-segan ngabisin lo pake tangan gue sendiri." Gio berbisik kepada Deva dan Deva hanya tersenyum simpul membalas ancaman Gio.

"yaudah kalau gitu kita pamit pulang dulu ya, terimakasih sebelumnya." setelah bersalaman kedua keluarga itu kembali kerumahnya masing-masing dan melakukan aktifitasnya seperti sediakala.

**
setelah memasuki gerbang rumah milik Deva, betapa tercengang Syeilla melihat rumah sebesar ini. bukannya Syeilla norak, rumah Syeilla juga besar tapi sepertinya rumah Deva ini beberapa kali lebih besar dari rumahnya. ah tidak, seperti ini tidak pantas disebut rumah, melainkan mansion.

 ah tidak, seperti ini tidak pantas disebut rumah, melainkan mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kira - kira seperti itulah gambaran rumah Deva. Syeilla semakin bertanya - tanya, sekaya apa sebenarnya Deva ini?

"ini serius rumah lo ka?" tanya Syeilla takjub, pasalnya ini benar-benar mansion.

Deva hanya membalas dengan deheman saja. sekarang mereka sedang diantar Aria menuju salah satu bangunan diarea rumah ini.

semakin takjub Syeilla dengan semua interior dan eksterior yang ada. sepertinya selera papanya Deva itu sangat tinggi.

"nah ini bangunan yang akan kalian tempati untuk sementara, kalau ada apa - apa langsung kasih tau bunda ya Syei pake  telpon rumah,"

"barang - barang kamu dan semua keperluan kamu sudah disedain didalam, kalau ada kurang langsung bilang ya." lanjut Aria memberi tahu Syeilla.

DEVARA : pieces of the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang