10: sekolah

5.2K 233 0
                                    

malam, selamat membaca!
18:27

"hai Syei!" sapa Hana yang kebetulan ketemu dengan Syeilla didepan gerbang sekolah.

ya hari ini kelas dua belas sudah kembali masuk sekolah, pasalnya kelas sepuluh dan sebelas sudah kembali dari study tour ke Jogja.

"hai ka Hana! dianter sama siapa?" balas Syeilla dengan senyum manisnya.

"biasa Syei, dianter bokap gue," jelas Hana dan diangguki oleh Syeilla.

"kalo lo dianter sama siapa ke sekolahnya?" tanya Hana.

"dianter sama gojek ka."

Hana menyerngit, "tumben, emang tukang anter jemput lo kemana?"

Syeilla tertawa, sebenarnya ia bingung mau jawab apa, tapi sedikit berbohong tidak masalah lah seperti nya. "ka Jeje lama banget baru mandi tadi, jadinya Syei duluan deh ke sekolahnya."

semoga aja ka Hana percaya, batin Syeilla.

"oh, gak biasanya Jeje telat." Syeilla gak menjawab pertanyaan Hana, ia hanya memberikan senyum saja.

akhirnya mereka berdua sampai dikelas dan sudah ada Rosa dan Adresia.

"hai ka Oca, ka Rere." sapa Syeilla dan keduanya langsung tersenyum.

"hai Syei, hai Han." Rosa dan Adresia juga menyapa balik keduanya.

"mau ke kantin dulu gak?" tanya Adresia.

ketiganya tampak berfikir, "boleh juga, ayo!" seru mereka.

saat diperjalanan mereka berempat tampak asyik bercanda, sampai tiba - tiba Syeilla merasa sesuatu yang sangat ingin dikeluarkan.

sontak mereka bertiga menghentikan langkahnya dan menanyakan keadaan Syeilla, "Syei kenapa? sakit?" tanya Hana khawatir.

"kalau sakit kita anter ke uks aja yu," kini Adresia yang berbicara.

sedangkan Rosa hanya diam, Rosa tau kalau sedang hamil muda memang akan mengalami morning sickness.

Rosa mengelus punggung Syeilla, "ke uks aja ya Syei?"

"gak usah ka, mau ke kamar mandi aja," tanpa menunggu respon yang lain, Syeilla langsung saja pergi dari mereka bertiga.

"eh Syei!" Syeilla tidak memperdulikan panggilan itu, kini dirinya harus menuntaskan gejolak yang ada diperut nya.

"udah - udah gapapa kalian tunggu kantin aja, biar gue susul Syeilla." tanpak ragu dengan ucapan Rosa, namun keduanya memilih mengiyakan saja.

***

"wei bos! akhirnya muncul juga lo," sapa Abi sambil merangkul pundak Deva yang baru saja turun dari motornya.

kini mereka sedang ada diparkiran sekolah dan menebar pesona kepada adik kelasnya, sambil menunggu bel masuk sekolah.

Deva hanya tersenyum samar menjawab sapaan Abi.

"gimana Dev malem - malem bersama bini baru?" ucapan Andres langsung membuat Raffa menoyor kepalanya.

"gak ada otak anjir ngomong kaya gitu disekolah," sinisnya.

"hehe mangap gue lupa," cengir Andres.

bukannya marah Deva menjawab nya dengan candaan juga, "asik dong, cepet - cepet nyusul deh lo."

"tuh kan abang gue emang si Deva mah," Andres makin besar kepala dibela oleh Deva.

"ngarep dot kom lo mah," timpal Kenzo.

DEVARA : pieces of the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang