25: hari Minggu

2.3K 114 2
                                    

malam, selamat membaca!
1:09

sudah beberapa hari setelah Syeilla masuk uks dan sudah beberapa hari terakhir ini Deva di sibukkan dengan latihan basket yang akan di adakan dua hari lagi.

seperti biasa Syeilla selalu melihat dan menemani Deva latihan ketika dirumah dan ketika Deva latihan di sekolah Syeilla lebih baik pulang dan menunggunya dirumah, itulah yang Deva katakan kepadanya.

Deva kalau dirumah memang latihan sendiri tapi terkadang temannya suka datang kerumah dan berlatih bersama.

sebenarnya Syeilla sedikit merasa bosan seperti saat ini, sedari tadi Deva sangat sibuk dengan kekasihnya, bola basket. bahkan dirinya disitu seperti tidak di anggap.

"huh ngapain lagi yak?" tanyanya pada diri sendiri.

membuat kan minum Deva sudah, masak, rapih - rapih rumah, dan belajar pun sudah ia lakukan dihari Minggu pagi ini. entahlah dia harus melakukan apa lagi untuk menghilangkan rasa bosannya.

"apa jalan - jalan ke taman aja kali ya?" tanyanya lagi pada dirinya sendiri. segera Syeilla menganggukkan kepalanya membenarkan ide cemerlang nya itu. sedangkan Deva? laki-laki itu nasih fokus dengan kekasihnya.

Syeilla segera masuk menuju kamar dan bersiap untuk pergi ke taman. Syeilla mengganti pakaiannya dengan celana joger putih, baju crop berwarna putih, serta cardigan crop berwarna biru langit. tidak lupa Syeilla memakai lipbalm agar bibirnya tidak kering dan sunscreen untuk menjaga wajah cantiknya dari paparan sinar matahari dan seperti nya agak cerah hari ini.

"astaghfirullah!!"

"mau kemana?" tanya Deva yang tiba-tiba sudah duduk sambil meminum jus jeruk yang sudah dibuatkan oleh Syeilla.

"ih kakak mah bikin kaget, untung gak jantungan." kesal Syeilla yang masih sedikit terkejut.

"mau kemana?" ulang Deva.

Syeilla menghela nafasnya, "Syeilla mau izin ke taman ya kak, kalau gitu Syeilla izin sebentar nanti pulang langsung ko." Syeilla melambaikan tangannya dan berjalan perlahan melewati Deva.

"siapa yang izinin lo?"

deg!

segera Syeilla membalikkan badannya pelan dan menatap Deva dengan puppy eyes nya. "loh emang gak di izinin ya?"

"gada, lo ga boleh kemana - mana." putusnya.

"t-tapi kenapa?" sekarang bibir ia manyun kan.

"gada yang nemenin."

"kan biasanya juga kakak latihannya sendirian." jawabnya polos.

Deva berdecak, "maksudnya lo, gada yang nemenin."

Syeilla menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "ya tapi Syeilla bisa ko jaga diri sendiri, lagian masih kawasan komplek ka Deva." bujuknya.

Deva hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali menuju ring basket dan memulai latihannya lagi.

sumpah demi apapun mood Syeilla benar - benar rusak pagi ini!

***

seseorang berpakaian serba hitam sedangkan menatap kosong pusara yang ada di depannya. kebencian kepada dirinya sendiri semakin menguat. emosi, marah, sedih, kecwa, rindu, semuanya bersatu.

ia sedih tapi entah kenapa ia seperti sudah bisa menangis lagi.

"maaf, maaf, gue minta maaf." ucapnya, tidak lupa meninggalkan sebuket bunga sedap malam dipusara tersebut dan meninggalkan area pemakaman yang sepi dan hanya ada beberapa segelintir orang saja.

DEVARA : pieces of the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang