2: ungkapan

11.1K 388 0
                                    

malam, selamat membaca!
22:26

"astaga abang ini pipi kamu kenapa?!" Aria heboh pagi - pagi melihat muka putra semata wayangnya penuh dengan lebam dan ujung bibir yang sedikit robek.

pagi ini seperti biasa Deva turun dari kamarnya dan langsung menuju ruang makan untuk sarapan, tapi bunda nya ini sangat heboh sekali seperti tidak pernah melihat saja. padahal kan Deva sering sekali pulang dalam keadaan yang tidak baik seperti sekarang ini.

"abang ihh!! jawab pertanyaan bunda dong, kamu ada apalagi sampai muka kamu seperti ini?" Deva hanya menghela nafasnya.

"gapapa bun, Deva langsung berangkat aja. assalamualaikum." Deva segara menyalami tangan bundanya walaupun bundanya itu pasti sudah merutuki dirinya karena langsung pergi begitu saja.

meskipun Deva dikenal sangat tidak berperikemanusiaan tapi Deva ini adalah sosok yang sangat sayang sekali pada bunda nya dan tidak pernah sekalipun membentak sang bunda. karena baginya bunda itu adalah segalanya dan diibaratkan sebagai berlian mahal yang tidak boleh lecet sedikitpun. ya sesayang itu Deva kepada bundanya.

***

hari ini Deva memutuskan untuk tetap sekola dirinya itu bukan pengecut yang kalau ada masalah malah menghindar.

tapi disisi lain Deva memiliki niat untuk menemui Syeilla. seperti nya itu adalah pilihan yang tepat untuk membahas permasalahan ini untuk kedepannya agar semuanya cepat terselesaikan.

teman - temannya yang lain pun masih seperti biasa bercanda dan segala tingkah aneh lainnya yang mereka lakukan. hanya saja terjadi perang dingin antara ketua dan wakil Lannister ini.

Deva sangat memaklumi tentang perubahan sikap Gio kepadanya. Gio berhak marah bahkan kecewa kepadanya karena sudah merusak kesayangannya.

semenjak kemarin malam Deva hanya berpikir kalau Gio akan kembali seperti semula, hanya saja ini membutuhkan waktu. tak apa, ini memang pantas ia dapatkan.

"ih gak mau gak suka gelaayy." Kenzo dan Raffa menatap begitu jiji kepada Abi seolah ia adalah barang yang paling menjijikan walaupun kenyataannya emang iya hahaha.

"apaansi Bi? sehat lo?" tanya Nicol merendahkan.

Abi yang tak terima langsung melototkan matanya, "mata lo buta? udah jelas badan gue seger buger kaya gini, ya udah pasti sehat lah!" ketusnya.

Indira yang baru saja melewati mereka menatap aneh ke arah Abi lalu, "gejala ya temen lo?" tanya Indira pada Kenzo dan mereka semua terkekeh melihat bukan hanya mereka yang mengatai Abi sudah gak waras tapi orang lain juga mengatainya.

"yailah nwengg Indi bilang aja kalo mau diajak pulang bareng nanti, iya gak?" ucapnya ngawur sambil menaik turun kan alisnya.

"idih najis, gausah kepedean lo!" sangat tidak sudi modelan seperti Indira bersanding sama modelan kaya Abi mau dibilang apa sama orang - orang omg.

"jangan najis - najis gitulah Ndi temen gue kasian tapi emang dia NAJISIN si." tawa menggelar dari mereka semua mendengar celaan Raffa untuk Abi.

sedangkan semuanya bercanda ria Gio tetap fokus memainkan ponselnya, sedangkan Deva sedang memperhatikan mereka tanpa minat.

bukannya mereka berdua tidak diajak bercanda hanya saja mereka yang enggan bergabung. kelas ini memang lagi jamkos jadi banyak murid lainnya yang bikin gaduh suasan kelas seperti teman-temannya ini.

rasanya Deva perlu menyegarkan muka dengan air agar terlihat lebih segaran dikit. Deva pun memutuskan untuk menuju kamar mandi dan perhatian yang lain pun sempat menuju kepada nya, maklum lah ya namanya juga most wanted .

DEVARA : pieces of the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang