23: mual

4.6K 206 20
                                    

malam, selamat membaca!
0:26


suara deru motor yang lumayan banyak memasuki gerbang sekolah Brataja. beberapa murid mengatensikan fokusnya pada mereka yang baru saja datang.

terlihat ada sepuluh motor besar, sepuluh orang laki-laki, dan satu orang perempuan. beberapa siswi menatap perempuan itu dengan iri.

"gilak Kenzo ganteng banget ya!" ucap salah satu siswi yang kebetulan berada disekitar area depan sekolah.

"Gio juga, tapi sayang udah ada pawangnya." keluh siswi dengan rambut yang diikat.

"heh malih! produk mereka semua juga gak ada yang pernah gagal!" tukas siswi lainnya.

"tetep aja bosnya yang paling waw." timpal siswi berambut pendek.

"iyalah jelas, Deva mau dikeadaan apapun juga tetep ganteng!" sahut siswi lainnya. dan masih banyak bisik-bisik dari mereka.

kini para Lannister berkumpul sejenak diarea parkir.

"adik gue mana?" satu pertanyaan langsung ditujukan kepada Deva.

Deva menyugar rambutnya dengan satu tangan dan tangan lainnya sibuk memegang helmnya. "udah berangkat duluan."

Gio menyerngitkan dahinya. "ngapain?"

"dia ada latihan sayang, diakan mau ada olimpiade lagi." bukan Deva yang menjawab tapi yang menjawab adalah perempuan yang masih duduk dijok motor belakangnya, Rosa. satu - satunya perempuan yang sering bersama Lannister.

hampir setiap hari mereka berdua selalu tampak bersama, jika ada Gio disitu pasti ada Rosa bahkan sebaliknya. maklum namanya juga pasangan bucin.

"sepagi ini latihannya?" tanya Abi menggeleng tak percaya.

Deva hanya mengangkat kedua bahunya.

"justru itu dodol, karena masih pagi jadinya otak masih fresh buat latihan!" sahut Andres.

Abi menyenggol lengan Andres. "so tau lo goblok!" ngegasnya.

Kenzo langsung menunjuk kearah Abi dan seringai mengejeknya. "gini nih contoh orang yang gobloknya udah mendarah daging!"

"anjing lo Zo!" kesal Abi dan yang lain hanya terkekeh melihatnya.

"yang, aku ke kelas duluan ya mau naro tas. terus udah ditungguin Rere sama Hana dikantin, gapapa kan?" tanya Rosa pada Gio, setelah mendapat pesan dari Adresia untuk menyuruhnya menyusulnya ke kantin.

Gio tersenyum lalu mengusap rambut Rosa. "iya sayang kamu duluan aja, kabarin kalo ada apa - apa ya." Rosa mengangguk.

"aku duluan ya, dadah!" pamitnya, setelah itu ia segera menyusuri koridor untuk sampai ke kelasnya yang berada dilantai tiga.

siulan menggoda terdengar ditelinga Gio. "iya sayang kamu duluan aja," ucap Andres meniru ucapan Gio beberapa waktu lalu.

"kabarin aku kalo ada apa - apa," timpal Abi. lalu keduanya tertawa terbahak bersama.

tawanya mereka berdua nular ke yang lain.

"anjing makin bucin aja lo Je!" kini Raffa ikut - ikutan meledek Gio. sedangkan cowok itu sudah menekuk mukanya dengan malas.

"jelas lah pacaran udah mau dua tahun lebih gimana gak bucin. emangnya lo berdua jones, jomblo ngenes!" kini giliran Kenzo yang mengatai mereka dan tawa yang terlihat menyebalkan bagi Abi dan Andres.

Abi dan Andres sontak menghentikan tawanya dan menatap malas ke arah Kenzo. "gak nyadar diri anjim!" ketus Abi.

"silahkan kaca spion sudah tersedia," timpal Andres sambil menunjukkan kaca spion motornya.

skakmat!

Kenzo lupa kalau dirinya juga tidak memiliki pacar. sudahlah kalau seperti ini ia jadi malas menimpali lagi. sedangkan yang lain sudah tertawa melihat keterdiaman Kenzo.

***

"jadi Syeilla ini adalah prosedurnya, sama seperti olimpiade - olimpiade sebelumnya. tapi kali ini sedikit ada yang berubah dan tambahan prosedur. tolong kamu pahami dan cermati," jelas ibu wakil kepala sekolah, ibu Audy.

Syeilla menerima sebuah map yang didalamnya berisi prosedur yang tadi sudah diberitahu bu Audy. Syeilla membacanya dengan seksama.

tadi pagi sekali ia sudah rapih dengan menyiapkan perlengkapan Deva untuk sekolah dan juga menyiapkan sarapan untuknya. ia tidak pamit kepada Deva langsung, tapi perempuan itu sudah menuliskan sticky note diatas meja makan, dan menyetel alarm dikamarnya agar Deva tidak kesiangan.

dan setelah itu Syeilla memesan gojek lewat ponselnya dan jadilah sekarang ia sudah berada diruang wakil kepala sekolah sepagi ini.

saat tengah fokus membaca tiba - tiba sesuatu bergejolak dalam perutnya, dengan reflek tangannya langsung membekap mulutnya sendiri.

bu Audy yang melihat gelagat aneh dari muridnya ini langsung terbesit rasa panik. "kamu kenapa nak?" tanyanya sambil memegang bahu Syeilla.

Syeilla menggeleng pelan. "maaf bu, saya izin ke toilet ya?"

"iya, iya silahkan." setelah mendapat izin dari bu Audy, dengan segera perempuan itu berlari kecil menuju kamar mandi. jaraknya cukup jauh tapi sebisa memungkin Syeilla menahannya agar tidak memuntahkan isi perutnya saat ini.

didalam kamar mandi, Syeilla hanya mengeluarkan cairan bening saja. tapi rasanya benar-benar sangat mual sekali.

salah satu bilik kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok gadis cantik disana.

gadis itu menghampiri Syeilla dengan wajah sedikit serius. "hei, kamu gak apa - apa?" tanya gadis itu seraya mengusap bahu Syeilla.

Syeilla tersenyum tipis. "gak apa - apa ka." kemudian Syeilla membasuh lagi mulutnya dengan air, dengan sigap gadis itu mengambil tissue dan diberikan kepada Syeilla.

"terimakasih," ucap Syeilla tulus.

gadis itu pun mengangguk. "kamu kelas berapa? ayo aku antar aja ke kelas," ajaknya.

Syeilla berfikir sejenak. "gak usah ka terimakasih, aku harus ke ruangan wakil kepala sekolah lagi," tolaknya secara halus. bukannya ia menolak tawaran baik dari gadis ini, tapi Syeilla rasa terlalu merepotkan jika harus diantar seperti itu.

"tapi muka kamu pucet loh. atau mau ke uks dulu baru nanti aku antar lagi ke ruang wakil kepala sekolah?"

saat ingin menjawab pertanyaan dari gadis itu, lagi - lagi gejolak dalam perutnya semakin terasa. tanpa aba - aba ia memuntahkan lagi cairan bening yang keluar dari dalam perutnya.

gadis itu membantu memijat tengkuk Syeilla. setelah merasa Syeilla tidak akan mengeluarkannya lagi perempuan itu berhenti memijitnya dan memberikan tissue lagi kepada Syeilla. Syeilla pun menerima tissue pemberian dari gadis yang tidak ia ketahui namanya ini.

"ayo biar aku antar kamu ke ruang uks," ucapnya seraya menarik pelan lengan Syeilla.

belum benar-benar ditarik, Syeilla menahannya sebentar. "gak perlu ka, ini kayanya karena belum makan aja. lagi pula aku harus kembali ke ru-"

dengan cepat gadis ini memotong ucapannya. "udah nanti urusan sama bu Audy biar aku yang urus. ayo sekarang aku antar kamu ke uks." tegasnya.

"t-tapi-" belum menyelesaikan kalimatnya tubuh Syeilla keburu ditarik untuk ikut dibawa ke ruang uks.




tbc...

haii, akhirnya bisa up cepet.
tapi maaf chap ini cuma 955 word aja. semoga kalian suka.

love all!<3



jasmineflwr
Depok, 29 April 2021

DEVARA : pieces of the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang