STEAL MY GIRL

1.1K 108 8
                                    

Everybody wanna steal my girl....

Kurasa, kalimat itu tidak terlalu berlebihan. Faktanya memang begitu. Banyak sekali pria diluar sana yang selalu ingin menarik perhatian dari seorang Kim Jisoo. Padahal mereka semua sudah mengetahui dengan jelas, bahwa dia adalah kekasihku. Tapi tetap saja mereka tak henti-hentinya menggoda dia. Aku sampe kewalahan menjaganya agar tidak ada yang menikung. Well, ini salahku sendiri memang karena memacari gadis populer seperti dirinya. Jadi, kurasa aku harus berlapang dada untuk menerima semua resiko ini.

Cerita kita dimulai sejak kita duduk di bangku sekolah menengah atas. Sejak pertama kali masuk sekolah, aku sudah banyak mendengar desas-desus tentang gadis yang bernama Kim Jisoo ini. Entah itu dari temen sekelasku, temen beda kelasku maupun dari kakak-kakak kelasku. Mereka bilang dia adalah gadis yang sangat cantik, murah senyum, supel, tetapi cerewet. Awalnya aku tidak peduli, toh aku sudah sering melihat banyak gadis cantik. Mantan-mantanku juga kurasa tak kalah cantik. Lalu dimana istimewanya ? pikirku.

Sayangnya, karma datang begitu cepat menghampiriku. Saat itu di lapangan basket. Aku ada jadwal bertanding basket dengan anak sekolah lain. Di tengah pertandingan ketika aku sedang mendribble bola, lawan mainku mendorongku sampai aku terjatuh. Sontak saja kejadian itu membuat semua penonton terperanjat, khususnya anak-anak sekolahku. Mereka berteriak meminta penalty. Tapi ada satu teriakan yang berbeda dari yang lainnya, itu tertangkap oleh telingaku dengan cukup jelas.

"Hey, nomer punggung 23. Kau tidak apa-apa ? bangkitlah! Kumohon, tolong menangkan pertandingan ini." Aku mencari-cari sumber dari suara itu, Chanyeol membantuku untuk bangkit. Lalu ia menunjuk pada barisan paling depan di kerumunan para penonton.

"That's Jisoo. Seseorang yang berteriak padamu." Aku mengikuti arah pandangannya, gadis itu sedang tersenyum padaku sebelah tangannya terangkat sembari mengepal. Ia menyemangatiku, aku bisa membaca gerakan bibirnya yang mengucapkan kata 'fighting' dengan nada pelan. Entah mengapa saat itu kedua ujung bibirku tiba-tiba melengkung membentuk seutas senyum, aku mengangguk pelan, rasanya sebuah suntikan positif menjalar ke seluruh tubuhku yang membuatku semangat melanjutkan pertandingan.

Setiap aku memasukan bola kedalam ring basket, aku selalu menengok kearah gadis itu. Aku ingin selalu melihat reaksinya, reaksi yang telah memberiku positive vibe. Dan lagi-lagi senyuman itu tak pernah sirna dari wajah cantiknya, kali ini diiringi dengan tepuk tangan darinya yang begitu antusias. Aku semakin melebarkan senyumku, dan terlintas keinginan untuk mengenalnya lebih jauh lagi. Sejak saat itu, ia telah mendapatkan tempat dihatiku.

Di tahun kedua, semesta begitu baik padaku. Setelah beberapa lama menjalani pendekatan, We're finally officially dating. she's my girl right now. Ada begitu banyak pria yang ingin menjadi pacarnya, tapi dia malah memilihku. I'm the luckiest man, right ?

Ketika jam istirahat tiba, aku berjalan di lorong sekolah dan melihat kekasihku sedang berdiri di depan lokernya yang terbuka. Raut wajahnya tampak begitu serius membaca sesuatu, kehadiranku pun tak disadarinya. Aku mengintip sedikit.

"Surat cinta lagi ?" Seraya menyandarkan punggungku pada loker-loker itu. Ia sontak menoleh dan menutup setengah lokernya. Aku tidak tahu sudah berapa kali hari ini dia mendapatkan surat cinta misterius itu.

"Eh, Hai." Sapanya seraya tersenyum simpul, lalu ia mengangguk pelan menjawab pertanyaanku raut wajahnya berubah sedih. "Sorry.." gumamnya sembari menunduk, sedikit merasa bersalah.

"Makanya gausah cantik-cantik."

Ia mendongak menatapku dengan wajah memelas, gemas. "Mau dijelek-jelekin juga susah, udah gini dari lahir gimana dong ?" tanyanya.

One Shot Stories (KJS x OSH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang