Chapter ini, masih nyambung dengan chapter sebelumnya yang "You broke me first". Tapi disini memakai sudut pandang Sehun dan terinspirasi dari lagunya Akon- Lonely. Happy Reading~
Jika kalian berpikir, aku baik-baik saja setelah putus darinya. Kalian salah besar, aku sama hancurnya dengan dia, membiarkan dia pergi dari hidupku begitu saja membuat rasa penyesalanku malah semakin berlarut-larut. Terlebih, mengetahui fakta bahwa aku telah melukai perasaannya membuat hatiku terasa sakit. Dia mencintaiku dengan tulus, tapi aku tidak bisa melihat itu. Aku terlalu menutup diri dan sibuk dengan masa laluku, hingga membuatnya tak tahan lagi dengan ulahku dan akhirnya memutuskan untuk pergi.Sekarang, setelah semua apa yang terjadi baru kusadari satu hal bahwa,
Since she left me, my whole life came crashin'...
Ini sudah seminggu berlalu, sejak mimpi buruk itu terjadi. Dan aku masih tidak tahu apa yang akan aku lakukan. Pikiranku tak henti-hentinya terbang melayang mengingat hari-hari belakangan ini, mencoba mencari tahu apa yang telah aku lakukan hingga kekacauan ini terjadi.
Tak pernah terpikir olehku dia akan pergi dan tak pernah terpikir olehku, aku akan sendiri seperti ini. Semua terasa asing tanpanya. Hari-hari yang kulewati menjadi terasa tak berarti, begitu hampa dan juga sepi. I'm so lonely, I miss her so bad right now and I don't know what to do.
Ya, ini kebodohanku memang, karena terlalu mementingkan ego, mengabaikannya hingga membuatnya terluka. Dia gadis yang sangat baik dan aku seharusnya tidak berhak melakukan itu . Sungguh, sekarang aku ingin sekali memperbaiki semuanya. Aku masih berharap dia akan memberiku kesempatan untuk menembus semua kesalahanku, aku masih berharap bahwa dia akan menghubungiku dan kembali ke pelukanku. Dan jika itu terjadi, aku berjanji tidak akan menyia-nyiakannya lagi barang sedikitpun. Tapi harapan hanyalah sebuah harapan, semua sudah terlambat, nasi sudah menjadi bubur.
she hates me and its driving me crazy...
"Beberapa hari ngilang, taunya lagi nongkrong disini."
Aku menoleh kearah sumber suara itu berasal, Jackson sedang berdiri diambang pintu balkon apartemenku sembari melipat kedua tangan di dadanya. Aku tidak tahu sejak kapan ia berada disini. Mungkin karena sedari tadi aku asik melamun, mengingat-ngingat kesalahanku hingga tak menyadari kehadiran teman baikku itu.
Aku memalingkan wajahku darinya dan kembali menatap lurus ke depan, tak tertarik sama sekali dengan kehadirannya. "Kenapa ?"
Jackson mendudukan diri di kursi yang berada di ujung sebelah kananku. "Sejak kapan suka minum-minum ?" Tanyanya heran saat melihat ada beberapa botol dan kaleng bekas minuman di meja.
Aku menghela nafas pelan. "Kita butuh minum agar tidak dehidrasi." Gumamku dengan santai.
Ia mendecak sebal saat mendengarnya. "Bukan itu maksudnya, ini beda konteks. Kamu gabiasanya nyentuh ginian loh." ia mengacungkan salah satu botol untuk melihatnya lekat-lekat.
Aku hanya tersenyum tipis. "Itu bekas kemarin, lupa dibuang."
Jackson menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, tak habis pikir. "Gila, segitu besarnya ya efek putus dari seorang Kim Jisoo. Perasaan dulu pas putus dari Krystal gak segininya."
"Eh iyah. Kan dulu pas putus dari Krystal, langsung ngejadiin Jisoo sebagai pelampiasan yaa. Sorry lupa." Sindirnya. "Kena karma kan sekarang, malah jadi jatuh cinta beneran deh." lanjutnya lagi.
Sumpah yah ini anak, tujuannya dateng kesini apasih ? dateng-dateng malah ngeselin. "Udah deh, bisa gak sih gausah memperkeruh suasana dulu." Kataku malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Stories (KJS x OSH)
Random[Oneshot]/Double shot, Terinspirasi dari lagu-lagu dsb.