"Hun..."
Pria yang sedari tadi sibuk berkutat dengan laptopnya itu, menoleh kearah sumber suara itu berasal. Ia beranjak dari duduknya saat mengetahui yang memanggil itu adalah bos nya sendiri.
"Iya pak ?"
"Siang ini, kamu mulai ngawas pembangunan ruko kan ?" Sehun mengangguk pelan seraya meng-iyakan. Bos nya itu meletakan sebuah berkas berwarna biru tua di meja.
"Nah, nanti tolong mampir dulu ke butik yah. Kasihin berkas ini ke calon tunangan saya, tadi pagi ketinggalan. Lokasi butiknya ga terlalu jauh ko, paling 1 km dari lokasi proyek. Taukan ? cuman ada satu butik ko di daerah situ."
"Iya pak siap, sebentar lagi saya berangkat."
Sepeninggal sang bos yang kembali keruangannya, Sehun kembali memusatkan perhatiannya pada layar laptop melanjutkan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda. Ia hanya perlu mengirim email sebentar, setelah itu kerjaannya di kantor selesai dan tinggal mengurus kerjaan yang di lapangan.
"Sssstt..." Desis Chanyeol yang tiba-tiba menengok dari balik dinding partisi.
Sehun menoleh sekilas dengan agak malas, "Apaan ?"
Ia celingukan ke sekeliling ruangan, teman-temannya yang lain sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing. Nah, ia malah mulai mengajak Sehun untuk bergosip. "Calon tunangannya si bos, cantik parah gaada obat." Ujarnya sembari berbisik pelan.
"Tau darimana ?" Tanya Sehun tanpa mengalihkan pandangannya dari layar.
"Tadi pagi kan sempet kesini sebentar, nganterin bos sarapan. Pas kamu lagi ke toilet."
Sehun mengangguk-ngangguk pelan. "Terus hubungan sama aku nya di sebelah mana yah ?" katanya lagi, hingga membuat Chanyeol mendecak sebal.
"Yaelah, for your information doang inima." Ujar Chanyeol bete, karena Sehun tidak asyik untuk diajak bergosip.
"Yaudah sih." Ujarnya acuh. Sehun langsung mematikan laptopnya, memasukan berkas tadi ke dalam tasnya bersiap untuk segera pergi.
"Nanti kalo bos nanyain, bilangin aku berangkat ke lokasi proyek." Ujarnya yang diangguki pelan oleh Chanyeol.
"Hati-hati bro."
"Tumben peduli." Gumam Sehun, Chanyeol ikut beranjak dari tempat duduknya lalu berbisik pelan pada Sehun.
"Maksudnya, hati-hati jangan sampe naksir sama calon tunangan bos."
Sehun mendecak sebal, hampir saja pria jangkung yang menyebalkan itu mendapatkan sebuah hadiah pukulan. Kalau saja ia tidak ingat kalau mereka sedang berada di kantor. Sehun pergi berlalu meninggalkan Chanyeol yang masih cengengesan pelan sampai akhirnya ia mendapatkan sebuah teguran dari temannya yang lain karena berisik.
Sesampainya di butik, Sehun langsung memarkirkan sepeda motornya. Ia melihat-melihat bangunan setinggi 4 lantai itu. Lantai dasarnya, di penuhi oleh manekin-manekin dengan beragam macam busana. Lantai dua dan tiganya, Sehun bisa menebak bahwa itu dijadikan sebuah kantor. Sedangkan lantai 4, mungkin sebuah rooftop. pikirnya.
Sehun mengambil langkah menuju pos satpam yang tadi sempat ia lewati dekat pintu gerbang.
"Permisi, pak. Saya mau ketemu dengan pemilik butik ini. Ada ?"
Pak satpam tersenyum dengan sangat ramah. "Oh, ada. Mari saya anter ke dalam."
Sehun mengikuti pak satpam ke dalam butik. Semua pegawai begitu sibuk melayani para pelanggan. Sehun memperhatikan lamat-lamat busana-busana yang terpasang di manekin, mulai dari pakaian formal, informal, semi formal semuanya terlihat begitu kekinian.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Stories (KJS x OSH)
De Todo[Oneshot]/Double shot, Terinspirasi dari lagu-lagu dsb.