LAST AGREEMENT

273 41 15
                                    

"Snack yang tadi kita beli masih ada gaksih ? gue laper." Rengek Jisoo.

Sehun tersenyum sedikit saat melihat wajah memelas Jisoo yang baginya tampak seperti anak kecil yang minta di belikan sesuatu itu. Ia kembali memfokuskan diri untuk menyetir. "Di jok belakang." Katanya.

Gadis itu tersenyum girang sembari meraba-raba jok belakang, untuk mengambil beberapa makanan. Ia memilih membuka wafer cokelat terlebih dahulu untuk mengganjal perut. "Sayang banget, tadi di nikahan cuman makan dikit padahal keliatan enak-enak banget makanannya." Gerutu Jisoo sembari mencuri lirikan sekilas pada Sehun yang masih sibuk menyetir.

Sehun yang tahu maksud dari pembicaraan Jisoo itu langsung menyahut. "Sorry, sebagai gantinya entar gue teraktir makan di tempat makan favorit gue. Tapi gak hari ini yaa." Katanya mencoba meminta pengertiannya.

Tadi di pesta, ketika Jisoo sedang asik-asiknya melahap makanannya. Tiba-tiba, Sehun menyuruh meletakkan piringnya begitu saja. Dan mengajaknya berpamitan pada keluarga besarnya. Keduanya harus pulang lebih awal, karena klien Sehun yang dari luar negeri ternyata datang lebih awal dari yang dijadwalkan katanya. Alhasil, meeting yang di rencanakan hari esok jadinya akan di laksanakan malam ini.

Jisoo menelengkan kepalanya dengan cepat. "Eh, gausah santai aja lagi. Gue bisa makan sendiri ko entar." tolaknya diiringi cengiran lebar.

"Yaudah." Ujar Sehun singkat.

Udah, gitu doang ? gak ngebujuk sama sekali ?

Jisoo nyaris tidak bisa berkata-kata mendengarnya, yaudahlah apa yang mau di harepin dari dia, katanya dalam hati.

"Tapi tadi konsep pernikahannya bagus banget yaa, pesta kebunnya di dominasi warna lavender belum lagi ornamen kekayuan rustic nya yang bikin kesan alami dan natural. Jujur gue suka banget sih, kayanya entar kalo kita nikah konsepnya harus mirip-mirip kaya gitu deh .."Celoteh Jisoo membuka topik baru sembari mengkhayalkan konsep pernikahan masa depannya.

Sehun langsung membersihkan tenggorokannya seraya berkata. "Kita ?" ulangnya, memastikan bahwa ia memang tidak salah dengar.

"Hem ?" Gadis itu masih belom sadar dengan apa yang di ucapkannya.

"Tadi lo bilang, kalau kita nikah nanti ?" Katanya lagi, dengan menekankan kata 'kita'.

Jisoo tersenyum dengan agak kikuk. "Eh, gue bilang kaya gitu emang ?" katanya yang di angguki pelan oleh Sehun.

"Sorry, my bad kalo gitu. Keceplosan." Ujarnya dengan sedikit canggung.

"Nyaman kan lo, jadi tunangan gue sampe keceplosan kaya gitu." Katanya

Yang tadinya Jisoo merasa canggung akibat keceplosan itu, kini ia tiba-tiba menatap Sehun dengan sinis. Ko bisa ya ada cowok yang super duper percaya diri kaya dia ? first impression Jisoo saat ketemu Sehun, ia pikir Sehun adalah tipekal cowok yang pendiam, irit bicara, tidak suka basa-basi, penurut sama keluarganya makanya bisa nerima perjodohan ini gitu loh. Tapi ko, makin kesini jadi makin nyebelin yah ternyata anaknya.

"Ya, sebahagianya lo aja deh ya!" Tukas Jisoo, benar-benar males menanggapi.

"Gengsi banget bilang iya." Gumam Sehun.

"Dih, ogah!" Ujarnya ketus, yang ditanggapi kekehan pelan oleh Sehun.

Selama beberapa menit, hening. Keduanya sama-sama sibuk tenggelam dengan pikirannya masing-masing. Sampai Jisoo memecah keheningan kembali seraya berkata :

"Gimana, Irene ?" Tanya Jisoo, mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Sehun hanya tersenyum kecil mendengarnya. Jisoo tidak tahu kenapa nama Irene yang muncul di pikirannya, walaupun sebenarnya tak bisa di pungkiri Jisoo juga ingin tahu lebih jauh sih tentang hubungan diantara keduanya.

One Shot Stories (KJS x OSH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang