9*

340 25 0
                                    

Happy Reading♡

"Jangan jadiin dia sebagai tumpuan hidup lo."

-Quensha Clemira Arsykayl








Kayl's High School

Quensha turun dari kendaraan beroda empat milik Ansel dan langsung di hampiri oleh Ava. Quensha bingung mengapa sepagi ini siswi-siswi sudah banyak yang berkumpul di lapangan utama, dia yang pemilik sekolah pun tidak tau ada acara apa dihari senin seperti ini, yang lebih aneh lagi semua murid yang berkumpul di lapangan hanya siswi, disana tidak ada siswa satu pun.

"Ada apa?" Tanya Quensha yang sedari tadi bingung.

"Biasa anak alay, yok masuk!" Ajak Ava sengaja mengalihkan perhatian Quensha.

Mereka melewati lapangan utama dengan berlari, karena Ava menarik tangan Quensha sedangkan dirinya berlari didepan Quensha. Jadi mau tak mau dia harus berlari agar bisa menyamakan langkah Ava.

"Clemira!"

Deg.

"Nekael.." lirih Quensha karena dia mengetahui siapa yang memanggilnya.

"Permisi-permisi!" Ucap Ava sambil menyingkirkan siswi-siswi yang sudah mengelilingi mereka bertiga.

"Cle! Cle tunggu!" Panggil seseorang seraya mengejar Ava dan Quensha.

"Ayo cepet jangan didengerin orang gila!" Ujar Ava meyakinkan sahabatnya, jangan sampai Qila keluar di tempat seperti ini.

Keduanya sudah sampai di kelas mereka, tidak ada senyuman yang terpatri di wajah Quensha kali ini dan itu membuat seluruh penghuni kelas bertanya-tanya akan perubahan sikap anak pemilik sekolah itu.

"Kenapa sama Quensha Va?"

"Ah itu apa, emm.. gak papa sih Des, cuma kemarin abis pergi jadi mungkin dia kecapean." Jelas Ava yang membuat mereka semua mengerti kondisi.

Ava sudah memprediksi akan terjadi seperti ini sebelumnya, ini memang bukan permasalahan yang sulit sebenarnya. Hanya saja Quensha akan gagal move on lagi, seperti 3 tahun yang lalu.

"Kan udah gue bilang gak usah berangka--"

"I'm fine." Potong Quensha cepat.

Kring... kring.. kring..

^^^

"Sel, gimana tuh Shasa?" Ava terus menyenggol lengan kekar Ansel.

"Ya ajak ngomong lah."

"Sha di makan dong makanannya." Ujar Ava yang mencoba agar Quensha tidak diam terus-menerus.

"Apanya yang mau gue makan? Udah abis makanan gue." Jawab Quensha tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

'Goblok'-batin Ansel sambil terkekeh.

"Sha Black lavi masih cari keberadaan kita." Quensha mengalihkan pandangannya dengan alis terangkat satu.

"Buat apa Sel?" Tanya Quensha penasaran, pasalnya Quensycho sudah di anggap bubar tapi mengapa geng sampah itu masih mencari Quensycho.

"Katanya Quensycho udah bubar, tapi kenapa posisi nomer satu masih di pegang oleh Quensycho. Itu yang membuat mereka masih mencari kita." Ava takut sekarang, dia sudah tidak bisa melawan musuh tanpa Abil kali ini.

QUENSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang