18*

213 13 0
                                    

Happy reading readers!

.
.
.
.
.
.

Darah Ansel mengalir deras dikemeja putih Quensha. Ini yang Ansel hindari, Quensha sudah kecanduan melihat darah, jika dia tidak melihatnya, maka dia merasa tidak tenang sepanjang hari.

"Trimakasih Ansel. Quensha biar om saja yang urus, kamu pergi ke UKS untuk mengobati lukamu ya." Ansel mengangguk dan bergegas pergi menuju UKS.

"Ayah berharap, kamu bisa melepaskan kebiasaan burukmu ini dek.." lirih Bendi sambil mengusap pelan pujuk kepala putrinya.

___

Quensha tidak tau di mana dia sekarang, ada sungai jernih dan sangat asri disini. Quensha menyipitkan matanya kala melihat seseorang yang dia kenali, memakai baju putih.

"Bang Abil!" Panggil Quensha.

Seseorang itu menoleh lalu tersenyum dan mendekat ke arah Quensha.

"Abang, aku ikut abang yah." Seru Quensha bersemangat, sayangnya Abil malah menggeleng dan mengusap lembut pipi Quensha.

"Kenapa?"

"Bersatu dengan Ansel, nanti abang akan menjemput kamu." Mata Quensha berbinar mendengar ucapan Abil.

"Janji?" Quensha membawa kelingkingnya di depan muka Abil.

Abil melihat lalu tersenyum, dia mengaitkan kelingkingnya di kelingking Quensha, "iya janji, sekarang pulang."

Brukk

"Abang.. aku rindu," bukannya kembali, Quensha malah memeluk Abil erat sambil menangis.

"Udah jangan nangis, sebentar lagi kita bersama kok. Pulang yah," Quensha mengangguk dan melepaskan pelukannya.

___

"Ayah.." lirih Quensha membangunkan Bendi yang sedang tertidur di sampingnya.

"Kenapa dek.."

"Sebentar lagi, adek mau di ajak bang Abil." Ucap Quensha.

"Iya sayang.." ucapnya tenang tapi tak setenang hatinya.

"Adek mau pulang?" Tanya Bendi lembut.

"Iya ayah.." jawab Quensha lesu.

Bendi menggendong Quensha ala bridalstyle menuju ke mobil, banyak pasang mata yang melihat kejadian itu. Ada yang terharu, senang, dan kasihan setelah melihat keadaan Quensha.

"Quensha kenapa?"

"Princess jangan sampe sakit,"

"Besok princes ke Brunai kan?"

"Iya, semoga bisa ikut olimpiade."

"Penyakitan, cih."

"Jangan gitu Beana!"

"Pak Bendi kuat banget, jadi tambah ganteng."

"Yeuuuu!!"

QUENSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang