Jangan lupa tinggalin jejak kalian yaa
Jangan jadi pembaca tanpa kata😭
Happy Reading♡
Btw ini masih lanjutan Flash back kemarinn!!⚠🔞⚠
Cewe tersebut mendekat kearah Quensha dan menarik dagu Quensha agar wajahnya terangkat.
"Sekarang giliran lo Shasa. Eh, tadi kaya-nya lo itu gak mau kehilangan anggota lo itu, tapi kenapa pas dia udah mati lo malah gak nangis?" Kedua alisnya hampir menyatu, rasanya aneh melihat gadis yang di ikat oleh tali ini-tidak merasakan kesedihan sedikitpun.
"Psychopath mana yang punya perasaan?" Tanyanya dingin dan itu membuat gadis di depannya ketakutan, ia melihat dari gelagatnya.
"Halah! Mana mungkin.. kalo ortu lo gue bunuh juga bakal nangis kan lo?" Pancingnya, berharap Quensha akan memohon agar dia tidak menyakiti keluarganya.
"Bunuh aja, emang gue peduli?"
"Hah?" Quensha mengeluarkan smiriknya, apakah lawannya ini salah memilih lawan?
Apakah kalian ingat? Ini bukan Quensha tapi Qila. Qila tidak mempunyai perasaan siapa saja yang lawannya bunuh-termasuk keluarga Quensha-dia tidak mempermasalahkan itu. Gadis itu tidak tau bahwa dihadapannya bukanlah Quensha.
"Lepas." Perintah cewe tersebut dan langsung melepaskan tali yang mengikat Quensha.
"Gimana takut?"
"Lo pasti bercanda."
"Bawa ortu gue kesini! Silahkan kalo lo mau bunuh mereka!"
"Omong kosong."
"Kalo memang lo gak percaya, bawa aja mereka kesini."
"Jangan ortunya deh, sahabatnya aja bagaimana?"
Deg!
Qila pergi, tubuhnya sudah sepenuhnya Quensha yang mengendali. Apa yang Qila perbuat tadi?-pikir Quensha.
"Bawa aja mereka." Ucapnya santai namun juga ada rasa takut yang terselip di lubuk hatinya.
Gadis yang di panggil dengan sebutan Dess itu, menyuruh anak buahnya untuk menjemput salah satu anggota Quensycho.
"Hiyaaaaaaaaaaaaa!!!"
Lah! Quensha kenal suara ini, kenapa anak buah si jalang ini-malah membawa anggota yang satu ini sih? Mana bisa dia di ajak serius!
"Lo kenapa?" Tanya Des setelah melihat raut wajah Quensha.
"Anggota lo goblok bener. Bawa setengahan kesini." Ucap Quensha sambil menepuk dahinya, dia tidak akan mengucapkan kata terakhirnya itu. Bisa malu Quensycho nanti.
"Lah Quen? Di tungguin tadi di markas buat rapat, malah seneng-seneng disini. Lohh kok ada kepalanya bang Abilllll?" Tanyanya setelah melihat kepala Abil yang berlumur darah.
"Gila lo ya? Lagi serius ini. Gue gak lagi seneng-seneng, lo mau di bunuh!" Bisik Quensha geram.
"Ooo mau di bunuh! Ya udah si selow." Suaranya sengaja dia keraskan agar lawannya berpikir bahwa dia tidak waras.
Bener-bener si Ansell!--batin Quensha berteriak.
"Siap banget anggota lo Sha." Hanya di balas gumaman oleh Quensha, karna dia tau siapa yang mati kali ini.
Dor!!
Dia menangkap peluru tersebut dengan mudah
"Lah ini peluru apa upil?" Ucapnya yang membuat lawannya naik pitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUENSHA [END]
Teen Fiction[Follow Dulu Baru Baca Ehe'] Quensha: END #4-teror #2-belati *Psychopath terkejam pun bisa terlihat sangat manis.* *-Quensha Clemira Arsykayl* Cewek dengan kecantikan yang digunakan untuk menutupi sifat kejam yang ada di dalam dirinya. Leader Quens...