Happy reading, Readers!!
.
.
.
.3 minggu sudah berlalu, hubungan Ansha pun masih baik, tidak ada masalah berat yang membuat keduanya saling berpisah.
KHS juga di gemparkan dengan berita pertunangan antara Ava dan Fano 1 minggu yang lalu.
Pertunangan itu dilaksanakan dengan tertutup, hanya kedua orang tua Fano dan Ibu dari Ava yang menyaksikan acara tersebut.
Kini kabar itu sudah meluas hingga ayah Ava mendengarnya. Sempat terjadi keributan didepan mansion Quensha, tetapi bukan Quensha namanya jika dia tidak bisa mengancam dan menakut-nakuti seseorang.
Dan saat itu juga, Fano menjadi khawatir akan keadaan calon istrinya itu. Akhirnya, dia pindah sekolah demi mengetahui keadaan Ava baik-baik saja disana.
"Va, aku ke kelas dulu ya. Jaga diri baik-baik" ucap Fano lalu mencium kening Ava lama.
Ciuman itu terlepas, "Iya, kamu juga."
Ansel melirik Quensha yang tengah memperhatikan adegan mesra di depannya, dia mendekat pada Quensha. Belum mendaratkan ciumannya, mulutnya sudah di tampar pelan oleh sang gadis.
"Ngapain kamu?" tanyanya tajam.
"Cium kamu lah, biasanya juga gak papa"
"Kirain mau ngapain"
Ansel menelonyor kepala Quensha pelan, "Mesum banget otaknya, mikirin apa tadi?"
"Yang mesum siapa? Ngga mikirin apa-apa" Ansel cengar-cengir di tempat sambil mengusap tenguknya.
Cup
"Jaga hati,"
Hanya itu. Iya, hanya itu pesan Ansel. Karena belakangan ini, dia sering melihat Quensha jalan berdua dengan Tiyar, bahkan dia pernah melihat Quensha duduk berdua di taman belakang dengan Tiyar.
Dia tidak mempermasalahkan itu, Ansel tidak boleh berburuk sangka kepada kekasihnya sendiri.
"Iya, kamu juga. Jaga mata, jangan liatin Resti terus, ih!" tanpa sadar ucapan Quensha membuat Ansel tersenyum jahil.
"Cemburu ya.."
"Siapa yang gak cemburu liat pacarnya godain cewek lain!" Ansel memundurkan kepalanya sedikit saat Quensha melotot sambil memajukan kepalanya.
"Awas kalo genit!" ucapnya lalu..
Cup
Bibir ranum itu mencium pipi kanan Ansel dengan cepat, menarik kepalanya dan langsung memasuki kelasnya.
Blushhh
Kedua telinga Ansel memerah akibat ciuman tiba-tiba yang Quensha berikan tadi.
Sialan, punya pacar bisa banget bikin jantung gue olahraga batin Ansel dengan tangan yang terus mengusap pipi kanannya.
Fano menepuk pundak Ansel, "Ayo, nanti keburu guru masuk kelas!"
___
"Bro!" panggil Nevan kala melihat Ansel memasuki kelas.
Ansel menghampiri dan duduk di sebelah Nevan, "Kenapa?" tanyanya.
"Kemaren gue liat Yuda lagi di bar, sama Beana" mata Ansel membelalak kaget saat mendengar ucapan Nevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUENSHA [END]
Teen Fiction[Follow Dulu Baru Baca Ehe'] Quensha: END #4-teror #2-belati *Psychopath terkejam pun bisa terlihat sangat manis.* *-Quensha Clemira Arsykayl* Cewek dengan kecantikan yang digunakan untuk menutupi sifat kejam yang ada di dalam dirinya. Leader Quens...