29*

184 10 0
                                    

Happy reading, Readerss!

.
.
.
.

Quensha melewati mansion Belviano, dia berhenti tepat di depan mansion itu, samar-samar dia mendengar keributan dari dalam.

"Gak tau malu!"

"Udah papss, hiks..hiks.. sakit!"

Plakk

"Diam, anak gak tau diri!"

"Sudah Qino, dia anak kita..hiks!"

"Anak macam apa yang mau menjual harga dirinya!"

"Tubuhnya sudah tidak suci, gak malu kamu!"

Pyarrr!!

"Papss, sakit.. hiks.. sakit.. hiks.."

"Malu saya punya anak seperti kamu!"

"Paps kok bilang hiks.. begitu hiks.."

"Jangan panggil saya seperti itu, kamu bukan anak saya lagi!"

Quensha segera turun dari motornya, saat melihat Ava keluar mansion dengan cara di seret oleh Qino.

Bruk

Ava mendongak, melihat siapa yang menahannya saat dia akan jatuh karena di dorong oleh Qino.

"Om jangan!" Quensha menghentikan lengan Qino untuk menampar putrinya.

"Apa kamu tidak malu Quensha, mempunyai sahabat yang tidak punya harga diri seperti ini?!" suaranya naik satu oktaf kala menunjuk Ava.

"Say--"

"Kami tidak akan malu sekalipun dia sudah tidak mempunyai harga diri. Bagi kami, ini kesalahan, bukan kesengajaan!" tegas Ansel dari belakang tubuh Quensha bersama dengan geng Tycker.

Ava semakin mempererat pelukannya pada Quensha, dia takut akan amukan Qino yang bisa membahayakan Quensha dkk nantinya.

"Sampai kapanpun saya tidak akan mengakui dia anak saya!" lantang Qino yang membuat Quensha tersenyum miring.

"Saya akan hancurkan bisnis om dalam satu hari, ingat itu!" setelah mengatakan itu, Quensha pergi membawa Ava, di ikuti Ansel dan anak Tycker.

Qino panas dingin, bisnis yang dia bangun dari hasil jerih payahnya, akan di hancurkan keluarga Arsykayl's. Dia lupa dari keluarga mana yang membela putrinya, keluarga terkaya sedunia.

____

"Hiks..hiks..hiks..hiks..hiks.."

"Diem napa!" bentak Ansel jengah karena mendengar suara tangisan Ava sedari tadi.

Ava mendadak diam, dia membekap mulutnya agar isakannya tidak sampai terdengar oleh Ansel.

"Makanya, gak usah munafik jadi sahabat. Malu gak tuh, pas lagi hancur dibelain. Giliran Quensha lagi down malah lo tinggal, cih najis!" Ava semakin ingin teriak saat mendengar ucapan Ansel, dia merasa sangat bersalah saat Quensha membantunya tadi.

Ava menjauhkan tangannya dari mulut, "Gu-gue ng-ngerasa gue hiks.. u-udah hiks.. kotor banget, aaaaaaaa!!" tangisan Ava semakin kencang setelah mengatakan itu.

"Udah diem! Lo minta maaf dulu sama Quensha nanti di mansion Clemikayl's, baru nanti gue maafin."

____

QUENSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang