32*

166 9 1
                                    

Happy reading, Readersss!!

.
.
.
.

"Kenapa, yah?"

"...."

"Quensha tidur, gak bisa di ganggu."

"...."

"Taulah, assalamualaikum."

Tut..

Kendrick mematikan telponnya dengan perasaan dongkol, ayahnya memang sudah berubah sekarang. Dia sampai tidak menyangka Bendi akan melakukan hal serendah itu.

"Bang, ada om Fendi." Kendrick menoleh, dan langsung menghampiri Fendi.

"Kenapa ini?" tanya Fendi dengan tangan yang terus memeriksa Quensha.

"Nanti Kendrick jelasin, om." Fendi mengangguk singkat.

"Kamu apain adik kamu?" tanya Fendi setelah memeriksa Quensha.

"Loh, aku gak ngapa-ngapain. Dia tadi lagi cerita dan tiba-tiba pingsan, seharusnya om tanya sama abang om sendiri!" bentak Kendrick dan membuat Fendi mengrenyit.

"Ayah kamu, kenapa dia?"

"Dengan bodohnya dia menjodohkan Quensha,"

"Ada yang tau tentang ini?"

"Sepertinya baru om dan saya yang tau, sahabat Quensha belum."

"Jangan ada yang tau sebelum Quensha sendiri yang memberi tau,"

"Pasti."

Jika kalian bertanya, kemana Ansel dan Ava. Ansel sudah pulang, sedangkan Ava tertidur di samping Quensha dengan posisi memeluknya. Kendrick dan Fendi berbicara di luar kamar Quensha, jadi mereka tidak terganggu atas pembicaraan tadi.

"Om pulang ya, jaga diri kalian." ucap Fendi sambil menepuk bahu Kendrick.

"Makasih om." Fendi hanya mengacungkan ibu jarinya dan langsung meninggalkan mansion Clemikayl's.

Kendrick memasuki kamar Quensha, dia tersenyum melihat wajah damai adiknya saat tertidur. Quensha sempat sadar tadi, dan sekarang dia tertidur kembali karena obat yang Fendi berikan. Kendrick berjalan menuju sofa kamar dan langsung membaringkan tubuhnya di sofa itu, dia tidak berniat meninggalkan adiknya bersama Ava sekarang, karena kepercayaan itu belum sepenuhnya pulih atas insiden yang lalu.

^^^

"Pagi!!" seru Ansel saat memasuki mansion Quensha.

"Pagi juga!" balas semua orang yang berada di meja makan.

Ansel duduk di sebelah Kendrick sedangkan Quensha duduk di sebelah Ava.

"Sha, lo mau berangkat?" tanya Ansel saat melihat seragam KHS sudah melekat di tubuh Quensha, dengan rapi.

"Iya," jawab Quensha sekenaanya.

"Btw, pakaian lo.."

"Kenapa, gak suka?"

"Bukan begitu, lo yakin mau jadi bad girl lagi?" tanya Ansel yang kurang yakin atas sikap Quensha hari ini.

"Yakin banget. Dahlah, bang gue berangkat dulu" pamit Quensha yang di angguki Kendrick.

"Gak mau bareng sama abang?" tanya Kendrick memberi tumpangan.

QUENSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang