37. Tamparan

29 8 0
                                    

Malam tadi Ana tidur sekitar pukul 12:00 wib.Dan sekarang pagipun muncul Neneng terbangun dan langsung membangunkan Ana dan 2 teman lainnya yang masih terlelap di alam mimpi.

"Man,Sal,An bangun yu udah pagi"

"Eumm"gumam Salma namun tidak terbangun sama sekali.

"Bangun,ayo lari pagi kan ini hari minggu"

"Lagi males ih"ucap Salma lagi.

"Ayo ah masa anak perawan malesan"ucap Neneng.

"Iya-iya bentar"kata Manda sambil mengguliatkan badannya.

Mereka semua bangun dan langsung cuci muka,gosok gigi.Setelah itu mereka pergi untuk lari pagi.

Selama lari pagi mereka berhenti di suatu tempat,untuk beristirahat sejenak.Namun tiba-tiba Rangga dan temannya lewat di jalan yang Ana dan kawan-kawan lewati juga.

Ana yang melihat Rangga dan temannya yang mendekatinya langsung pamit pulang duluan kepada temannya,namun mereka semua tidak ngeh terhadap apa yang terjadi sehingga Ana mau pulang duluan"gue pulang duluan ya"ucap Ana sambil melirik ke arah Rangga.

"Kenapa"ucap Salma.

"Jangan lah An"cegat Manda.

"Tapi...!!!"

"gak seru kalau pulang gak barengan!! bentar lagi ya An gue masih agak capek"

Rangga dan teman-temannya datang menemui Ana di taman untuk menemui pacarnya yaitu Manda dan Salma.

Salma melihat kedatangan mereka yang membuat mereka senang"Ehh...hai beb,kok bisa ada disini"ucap Salma.

"Iya nih,tadi Rangga ngajak lari pagi ke jalanan sini jadi kita ngikut aja iyakan bay"

"Iya,dan kebetulan ada kalian di sini kita jadi seneng"ucap Bayu.

Ana merasa agak tidak enak badan dan memutuskan untuk pulang kerumah terlebih dahulu.

"Gue pulang duluan yah,gue gak enak badan"ucap Ana tanpa mendengar paparan temannya Ana langsung berlalu meninggalkan mereka.

Namun Rangga mengikuti Ana? Ana tersadar karena di ikuti oleh Rangga kemudian dia berlari untuk menghindari Rangga.

Tapi,semuanya nihil Rangga berhasil mengejar Ana dan langsung menarik tangan Ana kedekapannya.

Ana memberontak agar Rangga melepaskan pelukannya!! sesaat Ana merasa bahagia saat berada di samping Rangga,namun semuanya sudah berakhir Rangga bukan lagi pacarnya melainkan mantan pacarnya yang sudah bertunangan dengan orang lain.

"Gaa lepasin"ucap Ana sambil mencoba melepaskan eratan tangan Rangga.

Saat mereka berpelukan tiba-tiba datanglah seseorang yang menarik Rangga dari belakang untuk menjauh dari Ana

Ketika Rangga sudah agak menjauh dari Ana seseorang itu menampar Ana'plak'.

"Luna...!!"kaget Rangga melihat Luna menampar orang yang sangat dia cintai.

"Loe apa-apaan sih pake nampar Ana segala"ucap Rangga dengan penuh emosi di hatinya.

"Gaa,dia sudah meluk kamu? dasar jalang"tutur Luna, namun yang di katakan Luna kebalikan dari semuannya,karena yang memeluk bukanlah Ana melainkan Rangga yang memeluknya.

"Luna....!!"teriak Rangga.

Ana tidak memperdulikan perkataan Luna,dia lngsung pergi berlari sekencang-kencangnya sambil menangis semakin jauh Ana berlari hingga tak terlihat lagi oleh mereka berdua.

Sebenarnya Rangga ingin mengejar Ana,namun Luna terua saja menghalanginya sampai Ana tidak terlihat lagi.

Ana pergi ke danau? tempat yang dekat dengan rumahnya dia termenung sambil melemparkan sebuah kerikil kecil ke danau tersebut.

Ana merutuki dirinya sendiri.Mengapa semua nya terjadi kepada gue? apa salah gue?

Kemudian Ana duduk di rumput dengan menangis sekencang-kencangnya sambil menertawakan dirinya sendiri.

Tanpa di sadari ada seseorang yang melihat Ana di balik pohon dekat danau,dengan tatapan sendu dan sedih melihat orang yang di cintainya terus menerus terluka.

Orang itu menghampiri Ana dengan wajah senyumnya "Ehh...hai Na"ucapnya.

Ana berbalik mendapatkan Reyhan di belakangnya,Ana langsung mengusap air mata di pipinya dengan punggung tangannya.

"Ehh...hai..Rey"ucap Ana menyapa Reyhan dengan pura-pura tersenyum.

"Lagi ngapain disini"tanya Reyhan.

"Biasalah habis lari,pengen istirahat aja disini udaranya sejuk,bikin hati tenang"ucap Ana sedikit berbohong sambil mengusap pipinya supaya tidak terlihat ada air mata disana"loe sendiri ngapain kesini"

Sebenarnya Reyhan tau Ana lagi ada masalah namun Reyhan tidak berani bertanya karena dia gak mau bikin Ana semakin kepikiran.

"Eum..anu...itu gue gak sengaja aja kesini,gak tau juga kenapa gue bisa kesini" ucapnya terbata-bata padahal Reyhan sebenarnya ingin pergi kerumah Ana,namun Ananya disini"ehh bentar deh An gue pengen liat pipi loe"memar batin Reyhan.

"Kenapa pipi gue,imut pipi gue yaiyalah imut gemoy lagi"

"Dasar ya loe paling bisa muji diri sendiri,tali kenapa pipi loe memar"

"Eumm ini"Ana memegang pipinya sambil berbicara lagi"tadi waktu bangun tidur gue jatuh dari atas kasur jadi gini deh"ucapnya berbohong.

"Serius An"dengan polosnya Reyhan memperlihatkan eksfresi jailnya.

"Cie..yang minta di seriusin"ucap Ana dengan tawa yang tidak di tahan apa adanya.

"Ada' aja loe mah ah,gak pernah serius "ucap Reyhan"btw,makan yu lapar nih gue"

"Tau aja kalau gue lagi lapar,berhubung gue juga lapar yaudah deh ayo"ucapnya kemudian berdiri"ayo capcus"menyusruh Reyhan untuk berdiri dengan kedua tangannya yang di angkat ke atas.

Reyhan berdiri mengikuti langkah Ana yang berjalan duluan"mau makan di mana Na"tanya Reyhan.

"Eumm di tempat laganan gue ajaRey,gak jaub kok dari sini? "ucap Ana dan menunjukan di mana tempatnua"nah di sana tempatnya Rey"

"Seriusan mau di sana"tanya Reyhan.

"Beneran emangnya kenapa,loe gak pernah makan di pinggir jalan ya"

Reyhan menggelengkan kepalanya tanda tidak pernah makan di pinggir jalan sama sekal"kan gak sehat An makan di pinggir jalan"

"kata siapa, kali' loe harus coba bubur di sana? enak tau"

Reyhan mengangguk dan mereka pergi ke tukang jualan bubur itu.

Bersambung...

TRUE LOVE - Tamat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang