44. Pergi II

32 8 0
                                    

"Man ngapain ke bandara? kita mau liburan ya? thank you Man loe udah ajak gue liburan tapi,gue kan gak bawa baju Man"Salma terus saja mengoceh tanpa henti.

Namun Manda tidak mendengarkan ocehan Salma di hanya pokus mencari keberadaan Ana setelah melihat keberadaan Ana!! Manda langsung menghampiri Ana beserta kedua orangtua nya.

"Ehhh Man mau kemana"tanya Salma.

"An......!!"teriak Manda memanggil Ana sambil melambaikan tangannya ke atas agar kelihatan oleh Ana.

"Eh kok manggil Ana,emang Ana ada disini? oh apa jangan' Manda ngajak Ana juga? Ayey liburan"ucap Salma dalam hati.

"Kalian"Ana langsung memeluk Sahabatnya dengan sangat erat.

Setelah berpelukan mereka akhirnya melepaskan pelukan tersebut.

Tanpa pikir panjang Salma menanyakan mereka akan pergi berlibur kemana"kita mau liburan kemana"tanya Salma.

Ana dan Manda terkejut dengan ucapan Salma. Liburan!! siapa juga yang mau liburan? dasar ya ni anak.

"Siapa yang mau liburan"tanya Manda dengan kesal.

"Loh kita ke bandara mau ngapain emang"

"Uhh dasar otak kardus,kita kesini mau ketemu Ana soalnya dia mau ke jerman lagi"tutur Manda menjelaskannya.

"Hah...!! Ke jerman"terkejut lah Salma mendengar itu.

"Iya...."ucap Manda.

"Loe kenapa pindah lagi ke Jerman"tanya Salma.

"Gue mau sekolah disana lagi,sambil berusaha buat bisa lupain Rangga"

Pesawat penerbangan landasan arah Jerman akan segera terbang diharapkan penumpang agar segera masuk.

"Peswat gue udah mau takeout gue harus pergi"ucap Ana dengan mengeluarkan air mata nya di pipinya.

"Loe baik' ya di sana? jangan sampai loe lupain kita? kabarin kita terus jangan smpai enggak? kita tunggu loe pulang lagi kesini meskipun kita tidak tau loe pulang kapan"Manda dan Salma menangis dan langsung memeluk Ana lagi.

"Iya nanti pasti gue akan selalu hubungin kalian? gue beruntung punya sahabat kayak loe berdua"

"Ahh kita gak iklas jadinya"di peluk eratlah Ana oleh kedua sahabatnya.

"Jangan gitu dong, nanti gue sedih perginya"ucap Ana menghapus air mata nya"yaudah gue pergi ya"

"Mah,Pah....!!Ana pergi yah"ucap Ana memeluk kedua orangtuan nya.

"Iya sayang kamu jaga diri baik' disana!!nanti kamu sama sepupu kamu ya"ucap Aulia mamah Ana.

"Iya mah,pah? Man,Sal gue pergi yah"Ana berjalan ke arah pesawat sambil melihat kebelakang dengan melambaikan tangannya ke atas sambil menatap mereka.

"Dah An..."ujar mereka.

Ketika Ana ingin masuk kedalam pesawat Namun ponselnya berbunyi dan Ana menyempatkan untuk mengangkat ponselnya dulu.

Ternyata Reyhan yang telpon.

"Hallo Rey,ada apa"

"Loe jadi ke jerman nya"

"Iya jadi,ini gue mau masuk pesawat"

"Ouh gitu yaudah masuk gih entar ketinggalan pesawat? nanti gak jadi ke jerman nya"

"Iya' bawel loe,gue tutup ya telponnya dah"

"Dah..."

Ana masuk kedalam pesawat dia melambaikan lagi tangannya ke arah orangtuannya dan sahabatnya.

Setelah itu dia duduk di kursi pesawat.Karena pesawat yang dia tumpangin akan segera lepas landas.

Pesawat telah lepas landas dia melihat ke jendela pesawat untuk melihat keluarga dan sahabatnya di bawah sana,hingga akhirnya pesawat mulai menjauh dari mereka hingga mereka tak terlihat lagi.

Ana terus saja melihat ke jendela dengan menatap awan,sampai beberapa kali dia terus saja melihat layar ponselnya.hingga akhirnya dia mematikan ponselnya karena di pesawat dilarang menyalakan ponsel.

Suasana hening dia memutuskan untuk tidur,namun disaat Ana akan memejamkan matanya.Tiba, ada seseorang dari belakang kursi duduknya memanggil nama Ana.

"Hai Annn...."sapa seseorang itu.

Ana tersdar dan membuka matanya ketika ada yang memanggilnya"lah kok ada yang manggil nama gue,kan gue lagi di pesawat mada ada orang yang ngenalin gue"gumam Ana pelan.

Untuk memastikan siapa yang memanggilnya ana berbalik kearah orang yang memanggilnya,saat Ana hendak melihat kebelakang orang itu terlebih dahulu berdiri sampai', Ana terpelojat kaget hingga terjatuh di kursi duduknya"Reyhan.....!!"teriak Ana yang tengah jatuh dikursinya"loe ngapain disini"ucap Ana dengan berdiri di dekat kursinya melihat ke Reyhan.

"Emangnya gak boleh ya"tanya Reyhan.

"Kan ini pesawat menuju jerman, kenapa loe bisa naik pesawat ini?"tanya Ana penasaran sekali.

"Gue lanjut kuliah di jerman juga"Reyhan menjawabnya dengan nada dingin.

"Kok loe gak kasih tau gue,kalau loe kuliah di jerman"

"Waktu loe cerita disekolah pas kelulusan,gue cerita ke elo tapi tiba' temen loe datang dan loe langsung pergi"ucap Reyhan menceritakan semuanya.

Ana berpikir apa iya Reyhan waktu itu menceritakannya dan tanpa lama' Ana mengingatnya"ouh iya,waktu itu pas temen gue datang? gue inget sekarang"

"Iyaa"

Setelah beberapa jam mereka bercakap-cakap hingga akhirnya Ana mengantuk.

"Huaaa......"Ana menguap karena ngantuk.

"Gue ngantuk gue tidur ya"ucap Ana.

"Ouh oke"ucap Reyhan sambil mengambil bantal yang iya bawa"nih pake"diberikannya bantal itu kepada Ana.

"Gak papa nih gue pake"ucapnya dengan mengambil bantal itu di tangan Reyhan.

"Heummm...."

"Makasih"

"Iya, sama-sama"

Setelah ana mengambil bantal itu dia langsung meletakannya di kepala untuk pengganjal palanya supaya tidak sakit.

Ana memejamkan matanya dan dia beralih menuju alam mimpinya.

Sementara itu Rangga pulang hingga larut malam dalam keadaan mabuk besar.

Rangga masuk ke dalam rumah dengan keadaan mabuk yang membuat bunda cemas dan khawatir.

"Rangga? kamu kenapa nak"tanya bunda dengan cemasnya melihat anaknya terlentang di sopa dengan keadaan mabuk.

Ayah Rangga turun kebawah karena mendengar teriakan bunda yang terdengar sampai atas.

"Ada apa bun"tanya Ayah sampai akhirnya dia melihat ke arah Rangga yang terbaring di sopa dengan keadaan yang menghawatirkan.

"Rangga kenapa bun"

"Ini semua gara' ayah, Rangga jadi kayak gini? Rangga itu cintanya sama Ana bukan Luna, lagipula Ana orangnya baik,sopan? apa kurangnya dia yah? bener apa kata Rangga ayah cuman mentingin kebahagiaan ayah sampai' ayah lupa kalau kebahagiaan anak lebih penting dari apapun"ucap Bunda sambil menangis dengan menatap anaknya yang tertidur pulas dengan rambut acak'an.

Ayah cuman mendengarkan isi hati Bunda tanpa menjawabnya, benar apa yang di katakan Bunda? aku juga harus mentingin kebahagiaan Rangga.

Bersambung...

TRUE LOVE - Tamat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang