49. Pulang ke Indonesia karena suatu hal

42 8 0
                                    

Manda dan Salma mencoba menelpon Ana supaya pulang ke Indonesia di karenakan ada sesuatu hal yang sangat gawat darurat.

Panggilan tersambung....

"Hallo ada apa Man? "

"......"

"Apa"

Secara tiba' ponsel Ana terjatuh dari tangannya setelah mendengar kabar mengejutkan.

Adit yang melihat Ana menangis langsung mengambil ponsel Ana yang terjatuh dan menyimpannya di nakas.

Setelah itu dia langsung membawa Ana buat duduk di sopa agar dia bisa menceritakan semua nya.

"An, loe kenapa"tanya Adit.

Kemudian Ana menceritakan semua nya kepada Radit, dan  Radit pun ikut prihatin? dia tau pasti ini sangat berat baginnya, karena dia juga dulu pernah merasakan di posisi Ana.

"Gue harus pulang Dit"ucapnya dengan menangis terisak isak.

"Tapi An, loe kan belum pesan tiket"

"Dit gue mohon gue pengen pulang sekarang"dengan mata nya yang mengeluarkan air mata di pipinya.

Karena merasa tak tega melihat sepupu satu nya menangis akhirnya Radit pergi untuk membeli tiket pesawat menuju Indonesia.

Pulanglah Radit kerumah dan langsung ditanyai oleh Ana"gimana udah kan"tanya Ana dengan masih menangis.

Radit mengangguk dan itu artinya Radit telah menuruti keinginan Ana.

"Makasih"ucap Ana dan langsung memeluk Adit dengan begitu eratnya.

Ketika Ana ingin mengambil tiketnya, dia penasaran kenapa tiketnya ada dua.

"Dit, kenapa tiketnya dua"tanya Ana.

Lalu Radit menjawab pertanyaan Ana"gue juga ikut pulang ke Indo, soalnya kuliah gur juga udah selesai? tinggal nunggu hasilnya doang"

"Aaa, gue seneng kalau loe ikut gue pulang"

Setelah bersiap' memasukan pakaian kedalam koper mereka langsung pergi kr bandara.

Berjam-jam berada di pesawat tiba lah Ana di Indonesia dengan tangis yang masih bercucuran di pipinya.

Saat hendak menuju mobil papah ada seseorang yang memanggilnya dari belakang.

"Ana.....!!"

Ana membalikkan badanya kearah sumber suara tersebut.

"Sandra"ucap Ana menyebutnya namanya.

Terus Sandra menghampiri Ana dan Radit dan menyapanya"hai apa kabar"

Ana sedikit heran kenapa Sandra jadi begitu baik padanya"ba...baik"

"An, gue pengen minta maaf sama loe karena dulu gue selalu jahatin loe dan selalu mengusik loe? sekarang gue sadar cinta gak bisa di paksakan? yang gue rasakan saat itu, gue hanya terobsesi terhadap apa yang ingin gue dapatkan.Jadi,sekali lagi gue minta maaf sama loe"ucap Sandra dengan tangisnya.

"Tanpa loe minta maaf pun, gue udah maafin loe"

"Makasih ya An, loe emang baik"

"Kalau boleh tau loe mau kemana"tanya Ana yang masih menangis memikirkan Rangga.

"Ouh gue, gue kesini nganterin nyokap bokap gue"

"Ouh gitu yaudah yah gue pulang dulu soalnya gue harus kerumah sakit"

"Mau ngapain"

"Rangga masuk rumah sakit"

"Hah serius loe"

"Iya yaudah ya kapan' kita ketemu lagi"

Lalu Ana pergi meninggalkan Sandra.

Namun Radit masih pokus memandangi wajah Sandra sampai' tidak melihat kalau Ana sudah di dalam mobil.

"Hai kenalin nama gue Radit,  panggil aja Adit"ucap Radit menyodorkan tangannya.

"Sandra"ucapnya dengan senyuman.

Namun saat Radit ingin menanyakan suarmgu hal tiba' Ana memanggilnya dan mrnyuruhnya buat cepetan masuk mobil kalau enggak dia bakalan di tinggalin.

"Gur pulang dulu ya, semoga kita bisa ketemu lagi"

"Oke"

Sampailah dirumah sakit tempat Rangga dirawat, disitu sudah ada temen' Rangga dan Manda juga Salma.

Ana mengahamoiri mereka dan menanyakan bagaimana keadaan Rangga sekarang.

Mereka menunduk tak menjawab pertanyaan Ana.

Hingga sampailah Bayu menjawab pertanyaan Ana dengan nada lesu.

"Rangga tidak bisa di selamatkan"

Deg....

Ana tergampar di kursi rumah sakit karena saking syoknya.

"Gak...gak mungkin,Rangga gak mungkin"

Jantungnya berdetak tak menentu serasa mati.

Gak mungkin? Ini semua nya gak mungkin.

Bersambung...

TRUE LOVE - Tamat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang