Part 1

3.1K 165 23
                                    

"Li, dongkrak nya gue taruh di sini ya, tinggal lo ganti Ban nya aja ntar, jam 5 katanya udah di ambil sama pemiliknya ye.." ucap cowok bertubuh kurus pada salah satu temannya yang sedang tergeletak di bawah mobil untuk melakukan pekerjaan mereka di bengkel.

"Iya bang.. udah beres semua kan?"

"Udah, tadi di kerjain sama Gaga sebelum dia cabut!"

"Oke.. sekarang banget lo perginya? Tanya cowok yang masih terbaring di lantai itu pada temannya yang berjongkok di sampingnya.

"Iya, tadi gue udah izin sama bos! Kasihan kalau emak gue lama- lama nunggu"

"Yaudah.. ati- ati bang Nino"

"Yukk..."

Temannya tersebut akhirnya berdiri serta mengacungkan jempol kanannya.

Setelah selesai dengan apa yg ia kerjakan, lelaki yg bernama Ali itu keluar dari kolong mobil dengan baju dan tangan penuh Oli. Ia lalu mengambil peralatan yg tadi ia gunakan untuk dikembalikan ke tempat semula.

Dengan gesit Ali berjalan ke arah mobil satunya untuk menganti Ban mobil yg seharusnya menjadi tangung jawab rekan kerjanya, yaitu Bang Nino, yg harus pulang terlebih dahulu untuk mengantar Ibu nya ke tempat saudara karena acara keluarga. Jadi pekerjaan Nino yg hanya kurang menganti Ban, dengan suka rela Ali yg gantikan.

"Sudah selesai pekerjaan kamu Li?" Tanya pak Rama, pemilik bengkel dimana ia bekerja.

"Oh.. sudah pak, ini tinggal ngencengin baut aja" ucap Ali sambil menginjak dongrak pada saat mengencangkan Ban mobil.

"Bagus..! Yg mau ngambil udah di depan soalnya. Habis ini kamu kelaurin dulu mobilnya ya. Baru kamu bisa pulang" perintah sang Bos dengan senyum.

"Iya pak.." jawab Ali, lalu Bos nya tersebut berlalu dari hdapannya.

Menjadi mahasiswa sambil bekerja di salah satu bengkel mobil membuat Ali tidak merasa kesulitan untuk membagi waktu antara urusan belajar dan pekerjaan. Karakternya yg sedikit cuek tapi mandiri, membuatnya terbiasa dengan kesederhanaan dan tidak mengantungkan hidup pada orang tua.

Sudah hampir 3 tahun lelaki yg bernama Aliansyah Dewangga ini bekerja di bengkel mobil milik pak Rama yg cukup besar dan terletak di pinggir kota Jakarta.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di bengkel ini, Ali terlebih dulu mencuci tangan penuh Oli nya, menganti baju seragamnya yg sudah kotor di ruang ganti dan mengenakan jaket kulit hitam sebelum bersiap menaiki motor untuk pulang ke Kosan cowok yg berjarak kurang lebih 6 km dari bengkel tempatnya bekerja sekarang.

Berpamitan terlebih dulu dengan Bos pemilik bengkel, Ali langsung menarik gas motor dengan kecepatan sedang sambil menikmati udara sore dengan si Red, motor Ninja kesayangannya, yg dibeli dengan kerja kerasnya sendiri selama ini.

Sampai di Kos pun Ali langsung membersihkan diri dan berganti baju dengan kaos polo warna abu- abu, serta celana pendek motif doreng. Ia membiarkan rambutnya berantakan tak di sisir dan langsung merebahkan dirinya di kasur yg hanya berukuran 120.

Ali terbaring dengan menatap langit- langit kamar, membayangkan hidupnya yg hanya monoton tak berwarna. Kesehariaannya hanya di habiskan untuk kuliah dan bekerja. Jika jam kuliahnya pagi, maka dia akan ke bengkel siang. Jika kuliahnya siang, maka ia akan ke bengkel terlebih dulu. Lain lagi jika jam kuliahnya sore, maka dia akan berangkat langsung dari bengkel menuju kampus tempatnya menuntut ilmu.

Jangan tanya masalah cewek, meskipun memiliki paras yg bisa di bilang sangat tampan, sifatnya yg cuek terhadap makhluk berjenis kelamin perempuan itu membuat para gadis di kampusnya yg ingin mendekati, di buat menyerah terlebih dulu karena respon cuek yg ia berikan.

SEBABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang