Aku Up sekarang buat temen kalian nunggu buka puasa yaaa... 😘😘
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*Plak..!
"SINDI..!" Teriak Ali saat satu tamparan keras di layangkan oleh kekasihnya itu pada Prilly.
"Dasar cewek ngak tau diri! Dia milik gue! Lo jangan terus kecentilan gangguin cowok orang ya! Jaga sikap lo!" Ucap Sindi membuat Ali terbelalak. Tak menyangka jika Sindi yg biasanya lembut bisa berbuat kasar seperti ini.
"Heh cewek norak! Yg gangguin cowok lo siapa! Gue kesini karena ada perlu sama dia!" Jawab Prilly yg tersulut dengan emosi.
"Urusan apa? Urusan buat ngerusak hubungan kami? Ha!"
"Jaga ya mulut lo! Gue pikir lo itu cewek baik! Ternyata enggak!" Prilly menunjuk wajah Sindi dengan telunjuknya.
Emosi Sindi benar- benar naik saat melihat mobil Prilly berada di depan kosan Ali. Dan yg lebih membuat emosi lagi, saat melihat keduanya saling melemparkan senyum dengan adegan memegang pipi.
"Kurang ajar lo!" Sindi menjambak rambut Prilly dengan kasar sampai membuat Prilly berteriak.
"Sindi! Apa- apaan ini!" Ali memisahkan keduanya yg sudah menjadi perhatian seluruh teman- teman kosannya.
"SINDI..! Lo mau dengerin gue ngak!" Ali menyentak tangan Sindi agar mau melepas Prilly dan membawa ceweknya itu keluar menuju mobil HRV merah milik Sindi.
*Blam..!
Bunyi pintu yg tertutup kasar membuat Sindi tidak mau menatap wajah Ali, dan justru memandang luar kaca dangan angkuh."Lo ngak perlu berbuat bar- bar kek tadi! Gue sama Prilly ngak ngapa- ngapain! Ngak usah bertindak konyol dengan ngedepanin emosi lo!"
"Belain aja terus cewek itu! Cewek kecentilan!"
"Hei.. mulut lo sekarang kasar tau ngak!" Ali menatap Sindi tak percaya.
"Ya. Dan ini semua gara- gara kamu yg ngak bisa jaga perasaan aku!" Hilang sudah kesabaran Sindi selama ini.
"Beraninya kamu bawa dia masuk ke kamar kamu! Padahal aku sendiri ngak pernah nginjakin kaki kesitu! Sebenarnya apa mau kamu Aliii!" Hilang juga panggilan Kakak yg Sindi ucapkan sebagai tanda menghargai Ali yg lebih tua.
"Kamu suka sama dia?" Sindi menatap wajah Ali. Kini dia terbelalak saat menemukan wajah babak belur kekasihnya. Kenapa ia baru menyadari hal itu?
Sindi menyentuh wajah Ali dengan jemarinya.
"Gue gpp! Prilly datang kesini cuma kau ngundang gue ke suatu acara. Tolong kondisikan cemburu lo biar ngak berlebihan!" Ali kembali memberikan Sindi pengertian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBAB
RomanceSelamat datang di SEBAB kisah ini bisa hadir. Aliansyah Dewangga & Prillyta Handoyo