Hello guys... 😅
Ada yg kangen aku ngaa?Semoga semua dalam keadaan sehat ya.
Maafkan aku karena membuat kalian menunggu terlalu lama.So.....
Selamat membaca kembali.....
😘.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Prilly menatap Ali yg menggenggam tangannya erat sambil keduanya berjalan ke kamar rawat kak Gita yg terletak di ujung koridor. Biasanya dia akan berjalan sendirian dengan dada sesak dan beban berat yg di pikul seorang diri, tapi lihatlah kali ini, rasanya semua beban itu runtuh ketika jemari hangat Ali masuk ke selah jarinya dan mengatakan jika sekarang ia tak akan sendiri lagi.
Ali dan Prilly baru saja dari ruangan Dokter yg menanggani Gita untuk menanyakan perkembangan sang kakak pada Dokter Spesialis tersebut.
Menurut dokter Gita sudah banyak mengalami perkembangan. Ketakutan terhadap gelap perlahan mulai menghilang. Dia mau mendengarkan orang lain berbicara jika kondisinya sudah mulai tenang. Tapi ketakutannya terhadap orang lain apalagi pada keramaian masih belum bisa hilang sepenuhnya.
Depresi akut membuatnya tidak lagi mengenali orang- orang yg dulu dekat maupun keluarganya sendiri seperti Prilly.
Senyum tulus Ali seperti obat kegundahan hatinya yg selalu khawatir dengan keadaan sang kakak yg semakin hari semakin tidak bisa mengontrol diri.
"Sesering apa kamu berkunjung kesini?" Tanya Ali sambil berjalan.
"Kadang seminggu sekali, kadang 2 minggu sekali, tergantung juga sih Li.. kalau Bengkel Stevan lagi ramai- ramainya, mau ngak mau kita harus lembur. Tapi lumayan sih uang yg di dapet pas kerja di hari libur!" Ucap Prilly dengan senyumnya. Ali mengacak rambut Prilly sayang. Masih Tak menyangka jika Gadis yg menyebalkan dulu, sekarang menjadi gadis tangguh.
Langkah keduanya terhenti ketika mereka mendengar sapaan dari arah lorong kiri.
"Prilly...!" panggilan seorang perawat laki- laki yg biasa ia temui ketika ia mengunjungi kak Gita.
"Haii Bar, tugas siang ya?" Tanya Prilly pada cowok yg mengenakan seragam serba putih dengan Name Tag Baramudia Setya itu tersenyum sambil mengangguk.
"Lama ngak kesini kamu, mau jenguk Gita?"
"Iya nih..., kemarin sibuk sama kerjaan."
Pandangan Bara jatuh pada seorang cowok yg menggenggam posesif tangan Prilly dan memberikan tatapan dingin ke arahnya. Siapakah lelaki ini? Bara mencoba menerka- nerka.
"Oh iya, kenalin ini Ali bar, Lii.. kenalin ini Bara" Ucap Prilly sambil memperkenalkan keduanya.
"Bara.."
"Ali, calon suami Prilly!" Jawabnya untuk memperjelas statusnya karena Ali sangat bisa melihat jelas, jika si perawat ini menyukai Prilly dari tatapan yg sejak tadi tak pernah lepas dan menyiratkan kekaguman pada gadis yg sudah ia beri lebel sebagai calon Istrinya tersebut.
Bara hanya bisa tersenyum miring saat jabatan tangannya dengan Ali terlepas. Ternyata ia sudah terlambat satu langkah dari lelaki di depannya ini. Gadis yg 1 tahun lalu sudah mencuri hatinya ternyata sudah memiliki calon suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBAB
RomanceSelamat datang di SEBAB kisah ini bisa hadir. Aliansyah Dewangga & Prillyta Handoyo