Pagi ini entah kenapa mobil Prilly mogok saat jarak kampus dari rumahnya baru setengah jalan. Padahal hari ini adalah hari dimana ia harus melakukan Presentasi Final Exam untuk semester ini.
Ia yg sudah mengenakan celana bahan hitam, kemeja putih serta Blazer hitam, harus turun dari mobil untuk mengecek apa yg terjadi dengan mobilnya. Waktunya tinggal 15 menit lagi, harusnya ia sekarang sudah berada di kelas dan mempersiapkan semuanya.
"Ya Tuhan.. gue udah dapat ujian sebelum ujian di kelas ini mah?" Keluhnya bingung tak tau harus melakukan apa pada mobilnya.
Tanpa di duga, Ali yg berangkat menuju ke Bengkel melihat Prilly dan mobilnya terhenti di sisi jalan yg berlawanan dengannya. Apa yg gadis itu lakukan? Apa terjadi sesuatu dengan mobilnya? Batinnya bertanya- tanya. Ali langsung memutar balik motornya dan berhenti tepat di samping gadis yg terlihat sedang bingung tersebut.
"Prill.." sapanya saat membuka Helm.
"Aliiii.." teriak Prilly bersyukur karena Ali datang di waktu yg tepat.
"Kenapa mobil lo?"
"Ngak tauuu, tiba- tiba aja mogok!" Rengeknya manja.
Ali langsung turun dari motor dan membuka kemudi Prilly. Ia memutar kunci tapi benar, tidak bisa di Starter, mungkin ada masalah dengan komponen bagian mesinnya. Ia langsung membuka Cap depan mobil Prilly dan mengecek apa yg terjadi. Ternyata, Kabel Terminal Akinya kendur dan hampir terputus.
"Ada yg rusak sama mesin lo. Perlu waktu buat memperbaikinya"
"Yah, gitu ya? Padahal gue lagi buru- buru. Jam 9 gue ada Presentasi" keluh Prilly sambil menatap Jam di pergelangan tangannya dengan ekspresi khawatir.
"Astaga! Tinggal 10 menit lagii..! Mati gueee!" Teriaknya kacau.
"Taxi..! Iya. Gue harus buru- buru panggil Taxi" ucapnya heboh sendiri dan mengambil Tas yg ada di dalam mobil. Tapi sialnya lagi, Prilly tak melihat ponselnya berada di dalam tasnya. Tanpa fikir panjang ia langsung menoleh pada Ali dengan raut wajah sedih.
"Li.. kayaknya Ponsel gue ketinggalan pas tadi buru- buru!" Keluhnya membuat Ali menghembuskan nafas. Ali kembali menutup Cap mobil Prilly dan mendekati gadis tersebut.
"Bareng sama gue aja. Gue anter. Biar nanti gue telponin bang Nino buat ngederek mobil lo! Siniin kuncinya" Ucap Ali langsung membuat hati Prilly lega. Gadis itu menyerahkan kuncinya tanpa khawatir sambil tersenyum cantik.
"Ambil barang yg lo butuhin. Ngak ada waktu buat mamerin senyum jelek lo sekarang. Lo harus ujian"
Prilly langsung tersadar dan menepuk jidatnya sendiri. Dengan tergesa ia mengambil tas leptop dan juga tas selempang yg tadi di bukanya hanya berisi dompet. Ali sendiri langsung kembali menaiki si Red dan memasang Helm.
"Li, gpp gue ngak pake Helm?" Tanya Prilly saat ikut menaiki Red dan bertumpu pada pundak Ali.
Ali yg melihat Prilly kerepotan membawa Tas Leptopnya langsung mengambil alih tas tersebut dan di kalungkan di lehernya, sehingga tas tersebut tidak menghalangi mereka.
"Gpp, gue tau jalan cepet buat ke kampus tanpa harus ngelewatin jalan raya. Lo pegangan! Kita bakalan ngebud!" Perintah Ali yg langsung membuat Prilly melingkarkan tangannya di perut Ali dengan sedikit ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBAB
RomanceSelamat datang di SEBAB kisah ini bisa hadir. Aliansyah Dewangga & Prillyta Handoyo