Stevan, Hikmal dan Jojo memandang pemandangan didepannya tak percaya, Ali dan Prilly berpelukan sambil berurai airmata seperti telah terpisah sangat lama. Bagaimana Prilly yg mereka kenal sebagai gadis biasa- biasa saja terlihat sangat dekat dengan Ali yg notabene adalah pengusaha kaya pemilik mobil yg baru saja mereka perbaiki. Apa Ali dan Prilly dulu adalah sepasangan kekasih? Atau mereka adalah saudara yg tertukar seperti di film- film? Banyak pertanyaan yg muncul di benak mereka bertiga.
Lain halnya dengan Clafita yg memandang tak mengerti pada Ali dan satu cewek montir yg terlihat lusuh dan pucat. Ia baru pertama kali melihat Ali meneteskan airmata untuk seorang perempuan yg bahkan tak ia kenal sama sekali.
"Liii..." panggil Cla yg sama sekali tak membuatnya menoleh.
Cowok itu sedang sibuk mencari jawaban dari Prilly yang hanya terdiam bisu sambil bingung dengan semua ucapan yg Ali lontarkan.
"Heiii... kamu kemana aja? Aku nyari kamu selama ini?"
Kalimat pertama itulah yg membuat Prilly mendengar dengan tak percaya. Apa? Kamu? Ali mengganti kosa kata Lo- gue jadi aku- kamu? dan apa? Ali mencarinya selama ini? Benarkah? Tapi kenapa? Pertanyaan dalam diri Prilly muncul begitu saja di otaknya."Kamu baik- baik aja kan? Heiii... katakan sesuatu! Jangan diam saja tolong!" Ali memeluk Prilly lagi dan mencium kepala gadis itu berulang- ulang.
Hati Prilly menghangat mendengar semua kalimat itu. Kenapa rasanya bahagia sekali Tuhan? Ia memejamkan mata dan ingin menikmati pelukan ini barang sebentar. Sadar telah menjadi pusat perhatian oleh Bos dan teman kerjanya, serta seorang gadis yg sepertinya datang bersama Ali tadi, di lepasnya pelukan itu dan mencoba tersenyum dengan tulus.
"Aku baik- baik aja Ali. Aku gpp!" Jawab Prilly yg ikut menggunakan kata Aku.
Ali tersenyum saat Prilly menghapus airmata di pipinya.
"Kenapa kamu jadi cengeng gini sih? Ngak ngerti deh!" Ucap Prilly sambil terkekeh dengan airmata yg coba ia tahan."Ali..!" Panggil Clafita lagi.
Kali ini Ali menoleh dan tersenyum pada sahabatnya itu. Ada juga Stevan dan 2 karyawannya yg melihatnya diam.
"Sorry semuanya. Gue udah nyari Prilly lama. Dan ternyata Tuhan mempertemukan kami disini" ucap Ali yg baru menyadari jika dia tak hanya berdua dengan Prilly.Ali membawa Tangan Prilly mendekati Clafita. Gadis cantik berbadan tinggi, tampilannya seperti model- model papan atas yg sering Prilly lihat di majalah maupun TVnya dulu.
"Cla, kenalin ini Prilly. Prilly, ini Cla.. sahabat kecil aku dulu"
Prilly dan Cla bertatapan sebentar. Mereka mencoba mencari jawaban pertanyaan yg ada di kepala mereka sendiri- sendiri.
"Haii.. gue Clafita!" Cla tersenyum dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman.
Dan Prilly ikut tersenyum melihat tanggapan bersahabat dari Cla. Ia ikut menyodorkan tangannya, tapi terhenti ketika ia melihat tangannya sendiri kotor dengan Oli yg belum ia bersihkan."Hehe.. sorry, tangan gue kotor! Salam kenal ya, seneng bisa kenalan sama lo. Gue temannya Ali" terang Prilly seperti memperjelas siapa dirinya dimata Ali di depan gadis cantik itu.
"Oh.. oke!"
Clafita tersenyum. Menggemaskan sekali Prilly ini. Batinnya berbicara. Sampai dering telpon mengharuskan Cla untuk mengangkat nada ponsel yg ada di dalam tasnya."Maaf ya, gue angkat telpon bentar." Pamitnya pada Ali dan Prilly untuk menjauh.
Kini Ali mendekati Stevan yg tersenyum ke arah mereka.
"Gue ngak nyangka kalau kalian saling kenal. Prilll...!" Goda Stevan sambil mengedipkan satu matanya pada Prilly dan membuat mereka semua tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBAB
RomanceSelamat datang di SEBAB kisah ini bisa hadir. Aliansyah Dewangga & Prillyta Handoyo