Part 10

1.2K 155 56
                                    

Siapa yg kangen cerita ini sampe neror Author bertubi- tubi..? 😂😂

Maaf yaa.. udah buat kalian nunggu...

Selamat membaca... ❤️

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ali menatap nanar kertas pemberitahuan yg tadi ia minta ke bagian Administrasi, kertas itu berisi rincian pembayaran kuliahnya satu semester kedepan. Bukan tanpa Sebab Ali meminta rincian itu, ia berencana menjual si Red untuk biaya akhir kulianya, dan sebagian ia gunakan untuk tabungan biaya Wisuda, dan kalau masih ada sisa akan ia belikan motor bekas sebagai kendaraannya agar lebih efisien bepergian.

Sungguh malang nasibnya memang, tapi Ali adalah sosok laki- laki yg tidak mementingkan gengsi. Yg terpenting sekarang adalah, ia mampu lulus dengan nilai maksimal dan bisa bekerja di tempat yg sesuai dengan Passion yg ia inginkan.

"Lo lagi perlu duit buat bayar kuliah?" Ucap suara seseorang yg tiba- tiba sudah ada di sampingnya.

Prilly menatap Ali dengan senyum, gadis itu sekarang mengenakan Dress hitam di atas lutut dengan sepatu Brand ternama.

"Lo ngintip baca? Ngak sopan!" Di Toyornya kepala Prilly membuat gadis itu memanyunkan bibirnya lucu.

"Apa.. apa gue bisa bantu lo Li?" Tanya Prilly hati- hati tak mau membuat Ali tersinggung.

"Ngak perlu. Gue bisa urus diri gue sendiri"

"Lo kapan sih? Ngak ngomong jutek ke gue? Ngak bisa ya ngomongnya biasa aja?"

Ali memandang Prilly sebentar, gadis itu sangat cantik dengan rambut yg tergerai berwarna coklat tua di ujung- ujungnya.

"Makasih lo udah perduli sama gue, tapi percaya sama gue. Gue bisa nyelesaiin ini semua sendiri"

Prilly justru menatap Ali dengan terpaku saat mendengar suara bernada halus yg Ali ucapkan. Ada getaran di hatinya saat nada itu tidak ketus seperti sebelumnya.

"Semangat ya.." ucap Prilly dengan senyum.

Ali ikut tersenyum sangat tampan, sehingga membuat Prilly begitu terpesona.

"Ganteng bgt sih kalau senyum gitu? Sayangnya udah ada yg punya!" Keluh Prilly membuat senyum di wajah Ali pudar.

"Kalau belum emang kenapa?"

"Yaa, kalau belum. Siapa tau aja lo khilaf, jadi mau sama gue!" Prilly berucap ceria sambil memamerkan gigi rapinya dengan imut.

"Hahahaha..! Ogah gue sama cewek aneh kek Lo!" Ali tertawa sambil mencubit satu pipi Prilly karena terlihat sangat menggemaskan.

"Iihhh.. Aliii sakittt!" Prilly menyentak kasar tangan Ali dari pipinya, tapi justru membuat cowok itu tertawa keras.

"Kak Ali!" Panggil suara lain lagi yg membuat Ali dan Prilly menoleh. Keduanya melihat Sindi dengan tatapan dingin dan menusuk.

Dari tempatnya berdiri sekarang Sindi tak percaya, jika bisa melihat tawa lepas Ali untuk pertama kalinya dengan lepas, tapi yg menyedihkan adalah tawa itu justru di sebabkan oleh cewek lain, bukan dirinya.

Ali berdecak malas. Dua hari setelah kejadian acara ulang tahun Cita waktu itu, ia maupun Sindi sama sekali tidak saling berkabar. Dan sekarang gadis itu muncul saat dirinya bersama dengan Prilly, cewek yg sangat membuat Sindi cemburu.

SEBABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang