11. Sehun's Lip

332 67 24
                                    

Tolong jangan tanyakan apapun kepada Sejeong saat ini, otaknya benar-benar tidak berfungsi. Lain halnya dengan tersangka yang membuat Sejeong seperti ini, ia tertawa sangat keras. Sampai sakit perutnya melihat Sejeong yang membeku.

Darah dalam tubuh Sejeong berdesir, wajahnya memerah tanpa ia sadari. Tubuhnya membeku seolah ada yang mengikatnya untuk tidak melakukan apapun. Oh jangan lupakan jantungnya yang tiba-tiba bekerja dengan sangat cepat.

"Gimana rasanya?" Masih sambil setengah tertawa, Sehun melempar pertanyaan itu.

Aneh. Hanya kata itu yang dapat mewakili semuanya. Sejeong memegang bibirnya lalu menoleh kesamping dengan patah-patah. "M-mesum lo anjing?!"

"Kok mesum sih?"

"Ya lo nyium gue sembarangan!" Oke, Sejeong yang galak dan tak mau tertindas sudah mengembalikan kewarasannya yang tadi sempat direnggut.

"Ya gue cuma bantuin lo." Balas Sehun tidak mau kalah. Lelaki dengan mata hitam itu tampak sangat tenang, seolah ciuman yang baru saja terjadi bukanlah apa-apa.

"Tapi itu ciuman pertama gue anjing!"

Sudahlah, biarkan Sejeong menggunakan kata-kata kasar itu. Bagaimana bisa ia menerima fakta bahwa first kissnya diambil oleh dedemit tidak jelas ini?

"Iya gue tau lo belum pernah ciuman, makanya gue bantu."

Sejeong mau menangis saja rasanya. Tapi tidak, air matanya terlalu berharga untuk digunakan menangisi hal tidak penting. Toh ini hanya.. ciuman?

"Harusnya gue ga ngehapus pasal no skinship between us dulu."

Sehun mengedikkan bahu tak peduli, "Semoga ga revisi lagi ya!"

🍊🍊🍊

Beberapa hari belakangan ini Sejeong mendapat tatapan aneh dari penghuni kampus. Ia tahu penyebabnya adalah postingan instagram Sehun beberapa hari yang lalu —yang seenaknya mengeklaim seolah Sejeong adalah miliknya.

Bahkan saat ini ibu penjual soto di kantin teknik sudah tau bahwa ada hubungan tertentu antara Sehun dengan Sejeong ini.

"Nanti kalo Sejeong pengen nambah kuah atau nasi bilang aja ya, Sehun langganan disini soalnya."

Sejeong mengangkat kedua alisnya sebelum memahami maksud ibu bertubuh gempal dihadapannya ini. Apa hubungan kuah soto dan nasi dengan Sehun?

"Ngobrol apa lo tadi sama bu soto?" Sergah Hanbin yang tengah duduk bersebelahan dengan Chanyeol di salah satu kursi kantin. Iya hari ini squicle memutuskan untuk makan bersama di kantin serba orange milik teknik.

Sejeong meletakkan semangkuk sotonya lalu duduk dihadapan Chanyeol. "Boleh nambah porsi katanya."

"Tumben."

"Iya soalnya gue pacarnya Sehun." Merasa ada yang salah dengan kalimatnya, Sejeong segera menambahkan. "Kata ibu sotonya tadi."

Hanbin dengan gaya berlebihannya menutup mulut dengan telapak tangan, ikut mengejek. "Ups! Lo beneran sama Kak Sehun?"

Sejeong memiringkan kepalanya, ia tampak berpikir sebentar. "Nggak tahu. Rumit." Dari sekian kata mungkin hanya itu yang dapat menggambarkan hubungannya dengan sehun bukan? Sejeong masih tak sanggup hati menyebut Sehun 'pacar' dihadapan sahabat-sahabatnya sesuai reminder.

Chanyeol mengangguk lalu mengaduk minuman dihadapannya dengan malas, "Menurut lo keren ga sih dia?"

Hampir saja Sejeong tersedak kuah soto yang akan ditelannya.

"Lihat deh tuh!" Sambung Chanyeol menunjuk kedepan dengan dagunya, membuat Sejeong mau tak mau membalikkan tubuhnya agar dapat melihat maksud temannya ini.

SQUICLE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang