1

1K 79 6
                                    

Sejeong menatap pantulan dirinya di cermin. Matanya terlihat berkantung setelah menyelesaikan ending penulisan novel sebelum diserahkan ke penerbit. Ia menarik napas panjang sembari merapikan kemejanya, mengambil ponsel dan mengetikkan beberapa kalimat disana.

"Happy birthday, Chanyeolku sayang."

Sejeong memasukkan ponselnya kedalam tas, segera bergegas menuju kampus sebelum jam menunjukkan pukul 07.50. Namun langkahnya terhenti setelah menutup pintu kamar.

"Bang Su kuliah pagi?"

Suho mengangguk menjawab adiknya. Rambutnya berantakan, beberapa anak rambut masih tampak basah. Gerakannyapun terburu-buru. Bahkan kali ini ia tidak mengomel mendapati panggilan Su dari adiknya.

Entah Suho mandi atau tidak, bukan urusan Sejeong.

Sejeong mengerlingkan mata muak, adegan yang selalu terulang ketika kakaknya mendapat kelas pagi. Tanpa mempedulikan sang kakak, Sejeong melanjutkan langkahnya sambil menerka adegan selanjutnya, 'Sehun yang selalu menunggu pasangannya di sofa.'

"Hun!" Sapa Sejeong santai.

Sehun hanya mengangguk.

Honda beat merah milik Sejeong melesat diantara jalanan kota yang sedikit macet. Kota tempat Sejeong menempuh sarjana adalah salah satu kota dengan suhu yang cukup dingin di Indonesia. Terlebih lagi ketika tahun ajaran baru. Membuatnya harus mengenakan jaket ketika berkendara.

Kakinya melangkah ringan menuju kelas. Beberapa kali ia harus menyapa kakak tingkat, jika tidak ingin dipanggil dan diadili dengan bentakan yang bercampur liur.

Setelah sampai kelas, Sejeong segera meletakkan tasnya disamping Chanyeol, salah satu anggota persekutuannya.

"Kado gue mana?" Belum sempat Sejeong meletakkan pantatnya dengan benar, Chanyeol sudah menyergahnya.

"Di mobil Bangsu. Nanti aja pas di Pizza Hut gue kasih."

Chanyeol mengangguk, wajahnya sangat berseri. Bukannya ulang tahun menandakan seseorang semakin dekat dengan kematian? Kenapa dia begitu senang?

Semalam, grup chat Square Circle atau biasa disingkat SQUICLE begitu ramai ketika Chanyeol berniat memberi sedekah gratis di Pizza Hut atas peringatan masa hidupnya yang berkurang itu.

"Eh btw Jong, Hanbin jadi dateng kan?"

"Gatau. Katanya FISIP lagi ada acara apa gitu."

"Banyak banget dah acaranya dari kemarin. Kaya Tekhnik gini dong. Chill."

"Pala lo chill. Iya acara seminar lalala dikit, Fisiknya bro! Ga inget lo pernah di hajar sama Sehun?"

"Eh yang bener mulut lo! 'Kak Sehun'!" Chanyeol membetulkan redaksi Sejeong yang menjadi kebiasaan buruk.

Bagaimana Sejeong bisa memanggil Sehun 'kak', sedangkan mereka tumbuh bersama. Mereka sudah saling kenal sejak sekolah dasar. Bahka seumuran. Hanya saja karena Sehun terlalu pintar, kelas akselerasi menyambutnya saat SMP. Meninggalkan Sejeong yang berada di kelas reguler.

Sejeong mengangguk, sebelum Chanyeol menyumpal mulutnya dengan sapu tangan milik salah satu pacarnya.

🍊🍊🍊

"Ga usah. Gue bawa motor sendiri. Lagian gue mau ke Teknik Mesin dulu." Jawab Sejeong ketika Chanyeol menawarinya tumpangan ke Pizza Hut.

"Ouw. Ngambil kado buat gue ya?"

Sejeong hanya berdeham sambil mengamati getir temannya.

Akhirnya mereka berpisah menuju kendaraan masing-masing. Sejeong segera mengendarai motornya ke gedung sebelah.

SQUICLE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang