7. Deal? (2)

274 66 13
                                    

Pukul 21.15. Hujan mengguyur kota sejak pukul enam lewat tadi. Kiranya air berhenti dan menyisakan rintikan kecil sampai pukul sembilan kurang lima.

Mata Sejeong sudah mulai panas karena terlalu banyak menatap layar laptopnya. Sehun masih asik bercerita tentang ini itu dengan Chanyeol, sedangkan Dahyun? Main tiktok adalah jalan ninjanya, buat naikin pamor.

Sejeong menutup laptopnya, menoel pelan bahu Sehun. "Pulang yuk, Hun."

Sehun berdecak, "Masih gerimis."

Sejeong melirik keluar. Cafe ini sepenuhnya terbuat dari kaca, memudahkannya mengintip seberapa banyak air yang berjatuhan di luar.

"Nggak. Ini udah terang. Gue capek banget, Hun. Sumpah."

Sehun tampak berpikir sebentar. Kasihan juga sebenarnya Sejeong. Rambutnya sudah acak-acakan, matanyapun sudah merah. "Yaudah. Beresin barang lo."

Sejeong mengangguk, segera membereskan barangnya. Bersiap pulang ke apartemen.

"Lo berdua pulang nggak?" Sehun menunjuk ke Chanyeol dan Dahyun. Yang ditunjuk menoleh ke Sehun bebarengan.

"Nggak deh kak, gue mau ngajak Chanyeol bikin konten dulu."

Sehun mengangguk. Ia bangkit lalu berpamitan, diikuti Sejeong yang melakukan hal serupa.

"Lo ada ngerasa aneh ngga sih sama mereka?" Dahyun berbisik kepada Chanyeol setelah kepergian Sehun dan Sejeong.

Chanyeol mengangguk antusias. "Pacaran ya mereka?"

Dahyun mengedikkan bahu tanda tidak tahu. Tapi mulutnya bercerita panjang lebar tentang kejadian kemarin yang dilihatnya. Dengan embel-embel jangan kasih tau siapa-siapa.

🍊🍊🍊

Kota ini masih ramai, banyak pengendara yang masih berlalu lalang dengan segala kegiatannya.

Sejeong melirik ke kanan kiri memperhatikan penjual yang masih ramai pembeli. Sampai akhirnya semua tampak panik berhambur karena air hujan yang tiba-tiba mengguyur lagi.

"Anjir!" Teriak Sehun yang ditengah kegiatannya menyetir. Sejeong menurunkan kaca helmnya, menghindari air yang menerpa wajah.

Sehun membelokkan sepeda beat milik Sejeong ke kiri, menepi ke bangunan Bank Mandiri yang sudah tutup.

Sehun segera turun dari motor, meneduhkan dirinya di kanopi bangunan. Sejeong mengikuti lelaki itu. Sedangkan air hujan yang turun dari atas semakin deras, enggan untuk berhenti.

"Lo bawa jas hujan?" Tanya Sehun sambil menepuk beberapa tetes air yang menempel di jaketnya.

"Enggak."

Sehun membelalakkan matanya. "Hah? Gimana sih?!"

"Ya gue cuma bawa satu, Hun. Lo mau, ga pake jas ujan sedangkan gue pake?"

"Ya kalo gitu gue yang pake. Lo nggak usah."

Sejeong menarik napasnya dalam dalam. Ia sempat lupa bahwa Sehun bukan makhluk berhati hangat.

Sehun tertawa kecil. "Nggak nggak, Jeong. Gue bercanda."

Sejeong diam tidak menanggapi. Gue yakin tadi lo serius. Coba aja kalo gue iyain, lo pasti langsung make tuh jas hujan. Ninggalin gue basah kuyup. Setudaknya begitulah batin Sejeong.

SQUICLE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang