Siang itu dihari libur, gw tengah duduk santai menikmati es krim buatan sendiri bareng Bokuto.
Abang gw yang lainnya sedang pergi ke supermarket dan mall untuk belanja bulanan, dan gw juga Bokuto dapat bagian untuk jaga rumah.
"Bang, siang bolong kek gini enaknya unboxing.." ucap gw sambil menjilati es krim dengan malas.
"Ya juga si.." ucap Bokuto setuju.
Tok tok tok
"PAKEEETTT!!!" teriak seseorang yang biasa datang kerumah membawa misteri box, siapa lagi kalau bukan mamang paket.
"Ashiap~" sahut Bokuto sambil menghabiskan es krim nya dalam satu gigitan lalu pergi keluar menerima paket.
"Atas nama Kuroo.." ucap mamang paket sambil memberikan paket seukuran kulkas-- canda! Paket ukuran medium.
"Beli apaan dia?" Tanya Bokuto dengan ketololan nya yang haqiqi.
"Ya gatau lah anjir, gw cuma nganter doang.. unboxing sendiri kalo mau tau..btw ini COD, jadi bayar cepet!" Ucap mamang paket dengan santai (ngegas)
"Ya ya bawel..berapa? Btw kenalin, gw Bokuto.." tanya Bokuto sembari memperkenalkan diri.
"5000 yen--"
5000 yen = 661.251,00 rupiah"Mahal bat anjir, bisa kurang gak?" Tawar Bokuto sambil memberikan uang tersebut.
"Lu kira pasar bisa nawar?" Ucap mamang paket menerima uang dari Bokuto lalu beranjak pergi.
"Btw gw kepo isinya, ntar chat gw kalo udah di buka.." ucap mamang paket itu sembari memberikan nomor hp nya.
"Yoii!!"
******
"Sapa?" Bokuto kembali dengan paket yang terbungkus isolasi hitam dengan rapi.
"Mamang paket.." Bokuto melemparkan paket itu ke arah gw, dan langsung gw tangkap.
"Isinya apaan ya.." jiwa penasaran gw pun mulai keluar, gw mengocok paket itu namun tidak ada suara.
"Punya Abang Kuroo?" Batin gw ketika melihat nama Kuroo tertera di paket itu.
"Kita buka aja kali yee~" Bokuto lali mengambil berbagai senjata berupa gunting, pisau, bahkan gergaji dan juga gunting taman.
Yup 2 orang tolol ketika disatukan akan seperti ini.
"Perlu dihubungi Abang Kuroo?" Tanya gw sambil mengambil hp dan berniat menelpon Kuroo.
"Gausah gausah! Ga perlu!" Gw mengurungkan niat menelpon Kuroo lalu berlanjut membuka paket bareng Bokuto.
"Oke.. pertama pake ini.." Bokuto mengangkat gunting lalu memotong ujung paket dan berhenti.
"Ah, susah..ganti yang lain.." gw mengangguk menuruti komandan bedah paket, Bokuto.
"Ini pimpinan.." gw memberikan pisau tajam lalu meletakkan paket itu di atas sofa, mematikan lampu dan menyalakan lampu kecil bak ruangan operasi.
"Udah?" Gw mengangguk lalu melanjutkan operasi besar membuka paket.
"Bagus, jadi ini adalah operasi besar.. mau tidak mau kita harus membuka seluruhnya.." ucap Bokuto dengan nada seorang sensei ataupun dokter bedah.
"Baik!"
"Gunting.." ucap Bokuto sambil mengulurkan tangannya, gw memberikan gunting lalu Bokuto mulai memotong perlahan hingga terbuka sekitar 1,5 cm.
"Korek api.."gw memberikan korek api pada Bokuto lalu Bokuto membakar ujung paket itu.
"Kamu pegang yang sini..saya akan merobek nya!" Perintah Bokuto yang menyuruh gw memegang hasil guntingan step awal tadi. Bokuto kemudian menarik perlahan dan terlihat sebuah kantong bening dan terlihat sebuah baju didalam nya.
"Bang.." gw menunjukan ke arah bawah paket yang ternyata sudah disediakan lebihan isolasi agar bisa ditarik dengan mudah.
"O iya ga liat.." gw mengambil paket itu lalu menarik ujungnya dan akhirnya membuka seluruh paket.
"Woww~" kagum gw ketika melihat baju yang terlipat rapi dalam kantong tebal bening itu.
"Eh tapi ini kan--" Bokuto kemudian membuka kantong itu dan mengambil baju dan menunjukkan. Gw dan Bokuto dibuat kaget karena baju itu adalah maid outfit bahkan terdapat telinga kucing disana.
"WHATTT?!" gw mengambil baju itu lalu menempelkan nya pada diri gw dan lebih kagetnya, ukuran nya pas.
"Shit-- Kuroo buat apaan beli ginian..", ucap Bokuto sambil memasang telinga kucing pada gw.
"Imut!!" Puji Bokuto sambil memainkan telinga kucing itu.
"Coba pakai aja kali ya?" Bokuto mengangguk setuju lalu segera memakaikan nya pada gw saat itu juga.
"Panas bang.." keluh gw sedikit sesak karena terdapat lapisan baju yang gw pakai.
"Imut~" puji Bokuto yang kemudian mengambil hp dan mulai memotret sana sini.
"Bergaya dong.." gw dengan pede nya langsung bergaya seperti kucing lalu Bokuto langsung memotret nya. Tak hanya seperti kucing, swagjutsu pun juga gw ambil sebagai referensi gaya berfoto.
"Eh tapi kan yakali dia beliin ini buat lu.." sahut Bokuto mencoba logis.
"Ya..kali aja?"
"Eh wait, lu kan seukuran Kenma ya?" Sahut Bokuto lagi yang tepat sasaran.
"Eh, iya juga ya.. jangan-jangan.." gw menatap ke arah Bokuto.
"Ini buat.." ucap gw serempak.
"Kami pulang-!!!" Belum selesai gw melanjutkan kalimat gw, Kuroo membuka pintu dan memotong ucapan gw dan Bokuto lalu dibuat kaget dengan paket nya yang sudah dibuka dan malah udah kepake.
"P-paket gw.."
"Maid outfit? Buat apaan lu beli gituan?" Tanya Tsukishima yang juga dibuat kaget. Semua langsung tertuju pada Kuroo, tersangka utama.
"Ini seukuran Kenma kan?" Tanya Bokuto memastikan, perlahan berjalan ke arah Kuroo dan mengintrogasi nya.
"Y-ya..memang.." Kuroo mulai gugup, itu membuat gw dan abang gw yang lainnya menjadi curiga.
"Terus itu apa Kuroo?" Tanya Akaashi yang juga ikut menekan Kuroo.
"Lu...ada hubungan ya sama Kenma?" Sahut gw menyipitkan mata dan bertanya to the points.
To be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
Setengah Otak || 1
HumorSerumah dengan 4 abang cowo?? Yakin? . Berbagai kerandoman terus ada, mulai dari usil sampai perang dunia ke 99+ jadi tetangga denger berisik dari rumah sebelah kek nya ga kaget lagi. . AWAS DIKIRA INCEST "yuk bisa yuk ga incest"