Mati Lampu

2.8K 403 145
                                    

Sore ini kebetulan hujan, yah udah gw duga sih karena sejak siang matahari tumben ngambek dan tidur dibalik selimut awan hitam.

"Untung ga kiamat.." batin gw bernapas lega. Suara hujan membuat gw tenang dan damai. Gw duduk di ruang tengah, bareng Bokuto dan Kuroo, nemenin mereka bermain monopoli.

Bang Akaashi sedang di kamar mengerjakan PR nya, sedangkan Bang Tsukishima sedang keluar rumah untuk membeli beberapa makanan panas karena hari ini Akaashi sedikit tidak enak badan.

Namun.. tiba-tiba..

Duarr!!

Suara gemuruh terdengar dan petir menyambar, detik itu juga semua lampu mati, yah listrik padam akibat hujan.

Seketika seisi rumah hening selama hampir 1 menit sebelum akhirnya 2 abang dibawah gw meloncat dan reflek memeluk gw.

tak terkecuali gw yang akhirnya juga ikutan berteriak karena takut.

"SETAAAAAANNNNN!!!!!!" teriak Bokuto ketika melihat gorden jendela rumah terkena cahaya kilat yang membuat nya terlihat seperti pocong.

"K-K-K-KUNTIIIIII!!!! AMPUN MBAK KUNTI, JANGAN AMBIL ORGAN GW!!" Teriak Kuroo ketika dirinya menoleh ke arah samping dan melihat selimut menggantung di gantungan topi yang sejak awal disengaja untuk persiapan jika kedinginan.

"ITU KUYANG GOBLOK!!" Sahut Bokuto membenarkan ucapan Kuroo.

"AMPUN!!! JANGAN AMBIL ORGAN SAYAAA, ORGAN ADEK MASIH BAGUS DAN BERKUALITAS TINGGI!!" Gw langsung memprotes Kuroo dan malah ikut mempromosikan organ Kuroo yang bisa dibilang wow

Ya emang si, coba liat perut nya, mba kuyang pasti tergoda😁🤙 -mamang author

"HEHHHH JANGAN!!! ORGAN ABANG KUROO MASIH BAGUS!!! ADA SIXPACK NYA JUGA!!" timpal gw yang juga ketakutan melihat selimut yang menggantung itu.

"Salah ku apa?" -selimut

Hampir 30 menit gw dan 2 abang bego gw ngga bergerak sedikit pun hingga akhirnya suara pintu terbuka terdengar, membuat Bokuto langsung reflek menggendong gw dan lari terbirit-birit ke arah dapur disusul Kuroo layaknya kejar-kejaran bersama zombie.

"TUHAAANNN MAAFKAN SAYAA, SAYA BAKAL TOBAT KOK DARI NONTON HENTAI.. TOLONG JANGAN SIKSA SEPERTI INI HUEEEEEE!!" teriak Bokuto merintih pada tuhan begitu juga dengan Kuroo dan mengakui dosa mereka.

"Gw pulang.." Tsukishima yang baru pulang disambut dengan gelapnya rumah dan teriakan doa dari Bokuto dan Kuroo yang berlari ke arah dapur.

"Tsuki? Taruh saja makanan nya di meja..lalu nyalakan lilin..aku akan mencari yang lainnya.." Akaashi keluar dari kamar dengan lilin di tangannya, menyuruh Tsukishima untuk meletakkan belanjaan di meja dan menyalakan lilin ataupun lampu yang menggunakan baterai.

Meanwhile...

"Bang gimana dongg?? Suara apaan tadi??" Gw terus merengek ketakutan namun Kuroo langsung membungkam mulut gw dan mengatakan semua akan baik-baik saja.

"Tenang, kita akan hidup, semua yang disini akan hidup.." ucap Kuroo dengan nada dramatis.

"Tenang dek, ada abang disini.." ucap Bokuto.

Satu detik kemudian..

Brakk

"Adek adek adek tolong tolong tolong!! Lu tolong relakan diri jadi tumbal kuyang, gw takut, gw masih sayang nyawa..lu kan bisa dihidupkan author.." ucap Bokuto yang reflek memeluk gw begitu juga Kuroo.

"Kuyang kuyang kuyang jangan kesini plisss, gw masih sayang organ..." Rintih Kuroo ketakutan.

"Kuroo, Bokuto..dek.." panggil Akaashi dengan suara sedikit serak karena tenggorokan nya sakit membuat Kuroo dam Bokuto menganggap suara itu adalah panggilan setan yang siap melahapnya.

Setengah Otak || 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang