'serius nih? Kalo ada apa-apa telpon aja.. lu kira Atsumu kek gitu ga berbahaya apa? Taun lalu lu sampe ga sadarkan diri..'
'iya.. udahlah gw oke, toh permintaan nya cuma mau gw temenin yauda gampang, andaikan pun gw diikat kek tadi, tu anak tetep ngasih makan gw..'
'dikandangin awowkwkwk'
'berisik ah lu, udah ya, ketahuan Atsumu dihajar gw nya ntar..'
'yoi be careful bro.'
******
Done.
Osamu kembali menelpon Kuroo dan mengatakan jika dirinya baik-baik saja, hanya perlu diturutin permintaan nya, sejatinya Osamu lebih pintar daripada Atsumu jika sedang di mode mas Sangwoo.
"Hah~ disini dingin juga.." gw menyenderkan tubuh di kursi taman melihat ke langit biru dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus.
"Eh? Kak Kita disini?" Kita Shinsuke, kapten voli dari Inarizaki itu kebetulan berada di tempat yang sama dengan gw dan keempat abang gw.
"Kucing..siapa itu?" Kita mengampiri Kuroo, Bokuto dan Tsukishima yang tengah berbincang bagaimana mengembalikan Akaashi menjadi manusia normal tanpa bantuan Author.
"Ini..Akaashi.." Kita tersentak kaget, kucing yang berada di pelukan Bokuto adalah Akaashi? Sedikit mustahil namun Kita bisa mewajari nya karena dia juga tau jika mulai terjadi hal nyeleneh kayak gini, pasti berasal dari Author yang ga mau tanggung jawab.
Dari kejauhan gw melihat ke arah Kita yang tersenyum kecil sambil ikut mencari tau agar semua kembali normal, bahkan jika Author tidak disini, anak HQ bisa mengatasi nya.
"Wait.. kek ada yang.." gw menyipitkan mata, melihat detail ke arah Kita lalu ke arah Bokuto.
"Eh bisa?" Kita mengangguk lalu menyuruh Bokuto untuk meletakkan kucing Akaashi itu dibawah.
"Akaashi kan bisa dibilang normal untuk otaknya, apalagi dia juga bisa dibilang cerdas.." ujar Kita.
Jlebb—
Sakit kan, makanya belajar ya.. Bokuto, Kuroo.
"Akaashi, lu bisa paham omongan gw kan?" Tsukishima berjongkok didepan kucing Akaashi, sementara gw yang penasaran langsung nyamperin empat orang cakep dan satu kucing ganteng disana.
"Ungg," Akaashi mengangguk menandakan ia paham dengan ucapan Tsukishima.
"Tapi Kit, kan dia bisa dibilang ketutupan rambut kucing.. ntar kalo balik.." Bokuto melirik ke arah Akaashi dan tersenyum kecil.
"Heh hidung lu berdarah!" Sahut Kuroo menyodorkan tisu.
"Karena dominan nya hitam, nanti dia kembali dengan outfit hitam.." Kuroo dan Bokuto saling memandang dan mengangguk.
"Woahh abang—" ucap gw kagum ketika Akaashi akhirnya kembali menjadi manusia normal.
"Abaaangg!!" Seru gw sambil memeluk nya. "Huft.. akhirnya.." ucap Akaashi bernapas lega.
"Akhirnya.. sekarang.. tinggal Atsumu bukan?" Ucap Tsukishima.
"Lu liat apaan dek?" Sahut Tsukishima melihat gw yang begong memandang ke arah Bokuto dan Kita.
"Bang lu punya kembaran ya?" Sejenak semua terdiam lalu Bokuto dan Kita saling memandang.
"EH IYA ANJIR KOK BISAA?!!" Seru Bokuto menunjuk ke arah rambut Kita yang mirip dengan nya. "Kita itu kloningan nya Bokuto cuma versi kalem.." ucap Kuroo.
"Gangguan nya udah dimulai? Author pulang berarti?" Gw mengangguk lalu menjelaskan secara rinci pada Akaashi.
"Thanks ya Kit, kalo ga ada lu mungkin gw bakal kek gini terus.." Kita tersenyum ramah dan mengangguk, "Iya.. gapapa.."
"Wihh akhirnya gw punya kembaran!!" Seru Bokuto terus-terusan kagum.
*-*-*-*
Meanwhile di Indonesia..
"Anamy! Lu tau skenario chapter ini ga?" Tanya Author mulai panik karena tidak menemukan skenario chapter PUASA🌿 [Sang penyelamat]
"Lah, mana gw tau.." cewe dengan rambut panjang hitam bergelombang datang dengan nampan berisi minuman dingin untuk berbuka puasa. "Lu taruh mana terakhir?" Tanya Anamy sambil duduk dan menyalakan TV.
Anamy, adalah temen satu kostan Author, dialah yang membantu Author untuk merevisi ataupun menambahkan scene scene, dia direkrut Author baru-baru ini. Namun kemampuan nya juga ngga bisa diremehkan.
Dia adalah satu-satunya yang tau jalan cerita dari seluruh book dan juga satu-satunya yang bisa menghubungi Author.
"Ga tau gw njir, jangan-jangan.." Author terpaku, cewe dengan rambut keriting sepanjang siku itu teringat jika skenario itu berada di Jepang, di rumah nya.
"Pasrah aja ye kan.. gw tau lu ceroboh.." Author berbalik dan tetawa kecil seolah tidak bersalah.
*-*-*-*-*
"Jadi kita akan ke tempat si miya twins?" Ucap Akaashi sedikit ragu, mode Sangwoo bagi Akaashi sendiri memang cukup berbahaya. Apalagi Atsumu adalah tak segan-segan untuk melukai orang lain bahkan temen tongkrongan sendiri.
Drrtt~
"Bentar.."
'ada apa?'
'tolongin gw..kuroo..'
'napa samu? Atsumu ada lukain lu? Ini otw mau buang dia ke jurang'
'bukan itu.. tapi..Suna..'
'SUNA? NAPA DIA?'
'Su-suna.. napa confess ke gw bgst, dia–'
'skenario apa lagi ini anjg.. oke oke gw kesana..'
'cepetan.. dia nahan gw sampe gw kasih jawaban..'
*-*-*-*-*
"Gw suka sama lu.." Osamu mematung, ia serasa tidak percaya dengan apa yang didengarnya, Suna confess?
"Lu gila apa? Gw cowo!"
"Tapi gw suka lu.." ucap Suna kekeh. Osamu tertahan dengan Suna sementara sisi lainnya, Atsumu juga menahan Osamu.
Bisa dibilang, mereka memperebutkan Osamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setengah Otak || 1
HumorSerumah dengan 4 abang cowo?? Yakin? . Berbagai kerandoman terus ada, mulai dari usil sampai perang dunia ke 99+ jadi tetangga denger berisik dari rumah sebelah kek nya ga kaget lagi. . AWAS DIKIRA INCEST "yuk bisa yuk ga incest"