April Mop

2K 346 80
                                    

"Hmm...april mop.. ngapain ya.." gw berjalan di trotoar entah kemana hanya melihat kanan kiri penuh dengan pohon-pohon, namun tiba-tiba mata gw tertuju pada seorang ibu hamil yang tengah jalan-jalan santai bareng suaminya.

"Eh--" ide licik gw mulai berjalan, gw teringat jika beberapa minggu yang lalu, gw sempat pergi ke villa pribadi keluarga nya Oikawa dan kebetulan hanya ada Oikawa disana.

"Sorry bang~" gw berlari ke supermarket dan langsung membeli barang penting dan juga spidol merah.

Singkat cerita setelah gw membeli benda itu, gw kemudian menelpon Oikawa untuk memberitahu rencana gw dan mengikuti alur gw.

******

Gw dengan akting yang sudah siap langsung mempraktekkan nya ketika gw sampai di rumah. Gw membuka pintu dengan lesu dan disambut oleh Kuroo yang baru saja mandi.

"Lah? Lu kenapa dek?" Kuroo khawatir dengan keadaan gw langsung mulai menanyai apapun. Gw hanya diam, menunduk lalu jalan ke lantai 2 menuju kamar gw dengan tangan yang dimasukkan ke saku sedikit erat agar memancing kecurigaan.

"Napa si?" Bokuto yang juga ngeliat gw lesu kemudian bingung. Bokuto mencoba nyamperin gw ke kamar namun terlambat, kamar udah keburu gw tutup dan kunci.

"Dek?" Bokuto mengetuk pintu dengan perasaan cemas karena khawatir terjadi sesuatu ke gw.

Sementara gw dibalik pintu sedang membungkam mulut sendiri agar ngga tertawa karena ide tolol gw.

"Ga dibuka?" Kuroo yang masih belum juga mengganti baju langsung ke kamar gw dan mencoba memancing gw untuk keluar.

"Biasanya kalo ada apa-apa cerita.." gumam Kuroo heran.

"Dek.. keluar, makan siang--"

Plakk

"Ini malam bodoh!" Ucap Bokuto setelah menampar Kuroo. Gw hanya diam sambil berbaring agar semakin membuat abang gw curiga dan panik sementara gw rebahan santai bahkan hampir tertidur namun gw udah menyiapkan stater pack berupa searching soal kehamilan.

"Lu disini dulu, gw mau ganti baju, abis itu gw bilang Akaashi biar dibujuk.." Kuroo turun ke bawah, berjalan ke kamarnya dan segera ganti baju lalu menemui Akaashi yang sedang mencari cangkir di didapur.

"Akaashi..!" Panggil Kuroo mencari-cari Akaashi.

"Iya..?" Akaashi berdiri dan menjawab panggilan Kuroo.

"Adek daritadi diam aja..gatau kenapa, lu bujuk--"

"Woy dek!!" Bokuto berlari mengikuti yang pergi ke kamar mandi dengan akting sok mual. Akaashi yang melihat gw kemudian langsung menghampiri gw.

"Dek.. ada apa?" Gw menggeleng pelan dan makin dramatis walaupun berkali-kali pengen ketawa.

"Ngga..c-cuma mual biasa.." ucap gw sok ngeles.

"Serius?"

"I-iya bang.." gw mengalihkan pandangan karena antara takut dan ketawa. Makin kesini gw lihat abang gw makin panik.

"Lah? Ini apaan?" Tsukishima datang dengan benda itu, sebuah testpack dengan 2 garis dan membawanya ke dapur. Sontak abang gw langsung kaget dengan apa yang dilihat nya.

"W-whatt? Jangan bercanda bangsat.." Kuroo mengambil testpack itu lalu melihat nya baik-baik.

"AKHIRNYA PUNYA PONAKAN!!" teriak Bokuto kegirangan, gw yang hanya berpura-pura malah kaget dengan reaksi Bokuto.

"Gw harap cowo biar bisa jadi bahan bully keluarga haha.." ucap Kuroo yang makin membuat gw kaget karena reaksi yang sangat jauh berbeda dari dugaan gw.

"Cewe ajalah.. biar bisa nemenin adek.." ucap Tsukishima seakan ngusul.

"Kembar aja bagus.." tambah Bokuto yang disetujui Kuroo.

"Dek? Ga bercanda kan? Kok bisa??" Akaashi yang berotak normal langsung kaget dan panik, hawa ruangan langsung menjadi dingin, Akaashi terdiam.

"But.. bagaimana bisa? Lu abis main sama siapa? Lu ngelanggar prinsip yang udah dibuat?" Sahut Kuroo mulai berubah rautnya.

"Apa peraturan rumah terlalu ketat sampai-sampai pengen kabur dengan cara kayak gini?" Sambung Tsukishima dengan nada sedikit kecewa.

"To be honest.. gw kecewa.." ucap Bokuto yang menandakan keadaan sudah harus nya dirubah. Gw keluar dari kamar mandi, menghadap keempat abang gw dan siap diberikan keputusan yang sesuai, antara keluar KK dan ikut keluarga baru atau menggugurkan kandungan walaupun mustahil mau melakukan nya .

"Bang.." ucap gw lirih, gw berjalan ke arah Kuroo mengambil testpack itu lalu mengambil air dari wastafel dan menggosok coretan itu.

"Hehe.." gw mengangkat testpack itu dan menunjukkan hasil negatif. Bokuto, Kuroo kemudian mendekati gw dan langsung menarik tangan gw, membanting gw di kursi.

"HEH SETAN!! GW UDAH PANIK DAN OTW NYARI BAPAK NYA!!" Bokuto yang siaga di belakang Kuroo langsung menahan Kuroo sementara Kuroo melampiaskan kekesalannya pada gw.

"BWAHAHAHHAHA APRIL MOP!!"

"Sini gw suapin detergen.." tawar Tsukishima yang juga kesal dengan muka yang teramat tertekan.

"Dek..mau abang tuang seember air?" Tawar Akaashi yang juga kesal.

"Sorry sorry.. abis kek nya enak ngerjain kek gini.." ucap gw diselingi ketawa.

P for punten

"Huh?" Semua terdiam ketika author angkat bicara.

Walaupun lu cuma nyoret dan ngga pakai langsung, sebenarnya lu udah mengandung..

Semua saling memandang lalu mengarah ke gw. Ucapan author membuat gw membisu lalu sejenak gw mengelus perut gw.

See?

Gw makin kaget ketika gw menyadari perut gw sedikit membesar. Air mata gw mulai menetes, ketakutan.

HIYAAAAA APRIL MOP! KENA TIPU!

Kuroo, Bokuto, Akaashi dan Tsukishima langsung terdiam dan mengeluarkan senjata mereka.

"ANAK BANGSAT!!!!" Teriak Kuroo puncak kekesalan nya.

Setengah Otak || 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang