Bag.4

724 85 0
                                    

Taehyung Pov.

SEJENAK aku tersadar, bahwa saat ini hari sabtu. Saatnya Irene mengembalikan sepatuku itu kembali padaku. Rasanya sudah tidak sabar sekali ingin menggunakannya kembali. Kulihat jam tangan di pergelangan tanganku, saat ini sudah sore. Tapi tak ada kabar apapun dari wanita itu. Jangan-jangan dia menghindar?.

Nona Irene

Bagaimana? Kenapa gaada kabar?

Cepat jadwalkan waktu buat ketemu. Gue udah ga sabar

Jangan harap lo menghindar!

"Masalahnya gue ga tau rumahnya sih. Tapi gue tau tempat kerjanya. Apa gue coba kesana ya? Barangkali ketemu dia. Di jam-jam seperti ini sih satu jam lagi sudah jam pulang kerja", aku masih menimbang-nimbang apakah ideku akan ku laksanakan. Tapi sepertinya ini ide yang bagus. Jika wanita itu sudah bertemu denganku, dia tidak akan bisa lari lagi.

Senyum seringai kutampakkan, segera kuraih kunci mobil lalu mengenakan jasku kembali. Sebentar lagi aku akan menemukannya dan sepatuku akan kugenggam kembali dengan aman. Yes..

Ciiiittttt...

Lumayan besar juga perusahaan ini. Anak direktur disini juga temanku. Oh ya, bagaimana ya kabarnya sekarang? Sudah lama aku tak mendengar kabarnya. Semoga dia baik-baik saja dan segera memberiku kabar.

Beberapa pegawai sudah mulai keluar dari kantor. Sepertinya jam pulang kerja di perusahaan ini jam 5 sore. Untung aku sudah tiba sebelum jam 5. Jika aku terlambat, pasti Irene itu sudah pulang duluan.

Kuberanikan diri masuk ke kantor itu. Masa bodo dengan tatapan para pegawai wanita yang menatapku kagum dan berbunga-bunga, yang terpenting sekarang adalah aku harus bertemu Irene.

"Selamat sore, Tuan", sapa hangat seorang security padaku.

"Sore".

"Maaf, anda ada keperluan apa datang kesini? Biar saya bantu anda".

"Apa---anda tau seorang pegawai bernama Irene? Saya tidak tau dia memiliki jabatan apa disini. Tapi---".

"Taehyung?".

Suara familiar itu kembali terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara familiar itu kembali terdengar. Setelah sekian tahun berlalu, disinilah aku dipertemukan kembali dengannya. Security itu memberi salam hormat pada wanita yang menyapaku ini. Betapa terkejutnya aku bisa bertemu disini dengannya.

"Jisoo?".

Ya, Jisoo. Dia tersenyum getir bercampur bahagia melihatku. Tangannya perlahan merentang seperti hendak memelukku, tapi aku memundurkan diri beberapa langkah agar dia mengurungkan niatnya itu.

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang