Bag.9

583 83 4
                                    

JENNIE merasa kesal, pasalnya telfonnya sejak tadi tak diangkat oleh kekasihnya. Dirinya mencemaskan Taehyung. Sejak kemarin kekasihnya itu tak memberinya kabar sama sekali bahkan hari sudah berganti. Terakhir dia bilang bahwa Jungkook sakit. Kenapa hati nuraninya tak percaya akan perkataan kekasihnya sendiri?.

Tin tin.

Salah satu anak buah Taehyung sudah sampai di depan rumahnya, menjemputnya untuk pergi ke kantor Taehyung mencari kekasihnya itu, barangkali dia sudah ada disana tanpa sempat mengabarinya. Dia bergegas kesana karena sudah tidak sabar. Perasaannya tak karuan, antara kecewa, khawatir, dan cemas. Jennie merasa dia bukanlah kekasih yang selalu diandalkan Taehyung. Selama ini Taehyung tak pernah memperlakukannya layaknya calon istri yang bisa dijadikannya rumah. Taehyung memang memperlakukan Jennie dengan begitu spesial. Tapi setelah diterbangkan, sedetik itu juga Taehyung akan menjatuhkannya ke jurang kelam.

"Apa anda tau Taehyung dimana?", tanya Jennie pada anak buah Taehyung yang sedang menyetir itu.

"Tau, Bu. Pak Taehyung sedang ada di pengadilan negeri".

Jennie terkejut sampai mengangkat tubuhnya jadi tidak bersandar lagi, "Apa? Pengadilan negeri? Ada apa memangnya?".

"Loh, saya pikir Ibu sudah tau".

"Cepat katakan, apa urusannya dia datang kesana? Bukannya katanya Jungkook sekertaris utamanya itu sakit?".

"Tidak, Tuan Jungkook baik-baik saja. Justru Tuan Jungkook ada di rumah sakit, tapi dia tidak sakit, Bu. Pak Taehyung ada di pengadilan untuk mengurus sebuah kasus".

Jennie masih tak mengerti, "M-maksudnya gimana sih? Taehyung ngurus kasus apa? Dan siapa sebenarnya yang sakit?".

"Setau saya, Bu. Yang sakit adalah seorang wanita yang akhir-akhir ini dekat dan akrab dengan Pak Taehyung. Untuk masalah kasus---saya masih tidak seberapa paham".

Hati Jennie berkobar membara penuh murka mendengar ada seorang wanita yang dekat-dekat dengan kekasihnya. Sekarang Jennie tau, dia menduga bahwa sikap Taehyung akhir-akhir ini berubah tidak seperti biasanya, pasti karena wanita itu.

"Siapa dia?", tanya Jennie lagi.

"Kalau itu---saya kurang tau, Nyonya. Dalam dunia pekerjaan, Pak Taehyung memang menunjukkan semuanya secara gamblang, namun tidak dengan semua kartunya".

Sial, kenapa dia tidak mau mengatakannya? Apa memang Taehyung telah mengecam semua karyawannya untuk menyembunyikan hal ini? Aku harus cepat mencari Jungkook, dan menemukan jawabannya -batin Jennie.


🏢🏢🏢


Di kantor Taehyung tidak tenang memikirkan beberapa permasalahan. Dirinya sampai mengundurkan jadwal meeting dengan clientnya karena takut tidak fokus dan salah mengambil keputusan. Sedikit kalangkabut karena kedua sekertarisnya sedang tidak bisa masuk kerja, rasanya Taehyung ingin cepat-cepat pulang. Namun beberapa pekerjaan mengharuskannya untuk berada di kantor saat ini.

Pria tampan itu saat ini menelfon Jungkook, menanyakan kondisi Irene bagaimana hingga detik ini. Pasalnya, sejak semalam dirinya meninggalkan Jungkook, menitipkan Irene pada adiknya itu, sampai saat ini Jungkook juga belum mengiriminya kabar. Maka dari itu dia hendak memastikan apakah semuanya baik-baik saja.

Sambil menunggu nada dering tersambung, Taehyung terngiang-ngiang akan perkataan Jisoo padanya semalam ketika dirinya menghampiri wanita itu. Sementara Jisoo menunggu kepastian dari Irene selaku korban dari tindakan kekerasan yang dia lalukan, di dalam sel penjara sambil menunggu sidang diadakan.

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang