Bag.20

694 57 1
                                    

Irene Pov.

SUDAH terhitung empat hari, aku berlibur di Bali bersama dengan keluarganya Taehyung. Aku tentu amat sangat senang melihat pemandangan melegakan ini. Akhirnya Taehyung memaafkan sang Papa dan membiarkan keluarganya kembali utuh dan harmonis. Bahkan Mama dan saudara tiri Taehyung dan Jungkook juga tak kalah ramah. Mereka adalah orang-orang pengertian dan lembut, sangat cocok untuk menyeimbangi karakter Taehyung yang sedikit bebal.

Suga memutuskan untuk kembali bekerja di Jakarta karena dia tidak nyaman disini, dijadikan nyamuk oleh kami semua yang berpasang-pasangan. Padahal kita mah ngga ada niatan seperti itu pada Suga. Oh Suga yang malang.

Rose---nama kekasih Jimin, saudara Taehyung, juga ikut hadir ditengah-tengah kita karena ajakan Papanya Taehyung. Jadi bukan double date lagi, tapi jadi four date.

Hari ini kami sudah berada di sebuah vila yang ada di puncak Bali. Vila disini begitu besar dan juga indah. Menyediakan banyak kamar yang kebetulan juga kami mengajak banyak orang. Di setiap kamar ada kamar mandinya, kolam renang di dekat taman, backyard juga tersedia untuk api unggun di malam hari, sungguh menakjubkan.

"Papa sama Mama tidur di satu kamar. Tae, Jungkook, dan Jimin tidur di satu kamar. Irene, Lisa, dan Rose tidur di satu kamar. Jadi totalnya ada tiga kamar ya, anak-anak", ucap sang Papa memberi instruksi kepada kami semua setibanya datang di vila ini.

"Siap Pa".

"Siap Om".

•••

Makan malam sudah selesai dan kami akan melanjutkan agenda kami, yang adalah bermain games. Truth chalenge. Jika tutup botol mengarah pada Taehyung ketik diputar, contohnya, maka Taehyung harus jujur atas sebuah pertanyaan dari kami.

"Jimin, putar botolnya".

Wughh.. Wughh.. Wughh.. Wughh.. Wughh..

Putaran botol semakin melambat lalu mengarah pada Lisa. Wanita itu tersenyum malu ketika semua pandangan menuju padanya.

"Sekarang---Papa mau nanya sama Lisa. Apa status kamu sama putraku Jungkook sekarang?".

Lisa melipat bibirnya ke dalam melirik Jungkook yang juga malu atas pertanyaan Papanya meski pertanyaan itu bukan ditujukan padanya.

"Hanya teman, Om".

"Wah---kamu gimana sih, Kook? Jangan lama-lama nanti keselat sama cowo lain baru nangis", celetuk Taehyung mulai bawel.

"Apasih", gumam Jungkook kecil.

"Jungkook belum mengakui perasaannya padamu?", tanya Papa Taehyung lagi.

Lisa menggeleng saja, "Belum Om".

"Parah parah parah. Gimana sih, Kook?", sindir Jimin menahan tawanya.

"Dia bukan siapa-siapa saat ini. Dia hanya teman---tapi, aku menyukainya", jawab Jungkook menuai teriakan menggodai Jungkook.

"CIEEEEEEE", teriak mereka semua bersamaan. Jungkook dan Lisa sama-sama malu menyembunyikan rona pipinya dengan merunduk.

"Yuk kita lanjut, Mama putar botolnya ya?", antusias Mama Taehyung memutar botol dengan cepat lalu mengarah pada Taehyung.

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang