Bag.10

693 82 4
                                    

🎶🎶🎶 Sf9 Chani - Starlight 🎶🎶🎶

Irene Pov.

Tok.. Tok.. Tok..

JUNGKOOK dan aku saling memandang bersamaan ke arah pintu kamar inap rumah sakit, guna melihat siapa yang datang. Karena yang kutunggu adalah dua orang pria. Takutnya yang datang lebih awal adalah Suho, bukannya Taehyung.

Apalagi soal ucapan Suho di videocall tadi siang. Ucapannya terngiang-ngiang di otakku. Meskipun pria itu tidak menyebutkannya secara langsung, tapi seolah menyiratkan sebuah maksud disana. Rasanya begitu mendebarkan hati. Namun aku berusaha tetap tenang seolah semuanya tidak ada apa-apa. Aku tidak mau merusak pertemananku dengan Suho yang sudah terjalin baik sejak dulu.

Tiba-tiba kepala Suho muncul dari pintu setelah terbuka, ternyata dia datang terlebih dulu daripada Taehyung. Ah mungkin pria itu masih sibuk di kantor.

"Hy Irene..", sapanya hangat, melangkah masuk ke ruangan setelah menutup pintu membawa sebuah kotak yang ku tak tau isinya apa. Jungkook merunduk sapa kemudian beranjak dari kursi hendak meninggalkan kami keluar sebentar.

"Permisi ya, Nona. Saya keluar dulu", kata Jungkook pelan namun bisa didengar oleh Suho.

Suho tidak berpikiran macam-macam mengenai Jungkook. Dia juga tersenyum ramah pada pria itu, "Loh, kenapa tidak disini saja bersama kami?", tanya Suho.

Jungkook tersenyum memperlihatkan gigi kelicinya, "Ah tidak apa. Saya hanya memberikan waktu untuk kalian berdua berbincang. Saya hanya memberikan privasi untuk kalian. Itu saja".

Terpaksa aku mengangguk karena tak ingin suasana semakin canggung, "Baiklah, terimakasih pengertiannya, Tuan".

"Iya sama-sama", jawab Jungkook lalu pergi keluar.

"Suho, kamu bawa apa itu?", tanyaku heran mengarah pada kotak yang dia bawa.

Suho tersenyum meletakkannya sejenak diatas nakas lalu membukakannya untukku, ternyata sebuah kue tart cantik dan enak. Aromanya begitu lezat sampai ke penjuru ruangan membuat siapa saja yang menciumnya merasakan lapar mendadak.

"Kau pasti boleh makan-makanan seperti ini. Ini kubeli di sebuah bakery yang terjamin kebersihannya. Sebentar ya?", tiba-tiba dia duduk di tepi untuk membenarkan posisi dari kue itu.

 Sebentar ya?", tiba-tiba dia duduk di tepi untuk membenarkan posisi dari kue itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terkekeh melihat niatnya melakukan itu untukku. Dimataku, Suho selalu bisa menciptakan suasana menggemaskan dan lucu seperti itu. Setidaknya aku mendapatkan hiburan dikala suasana rumah sakit yang sangat membosankan dan monoton.

"Kenapa kau harus duduk disana, Suho? Duduk disini saja", kataku seraya menepuk-nepuk kursi yang ada di sampingku.

Suho menurut saja, dia berjalan kemari dan duduk sesuai yang kumau. Memotong rotinya, meletakkan diatas piring plastik kecil yang imut lalu menyuapkannya padaku.

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang