Taehyung Pov.
MEMEJAMKAN mata sejenak seraya bersandar di paha Irene cukup membuatku tenang dari perasaanku sendiri yang terombang-ambing. Jujur, aku tidak bisa melepaskan Jennie. Aku masih menyayanginya, berat sekali mendengarnya dengan mudah mengucapkan perpisahan, atas semua perjuangan yang sudah kulakukan. Kenapa aku selalu gagal menjalani hubungan percintaan? Dulu dengan Jisoo gagal, dan sekarang dengan Jennie gagal meski tidak sampai ke jenjang pernikahan. Tapi kenapa? Kutukan apa yang menyelimuti hidupku?.
Apalagi mengetahui mantan istriku mencelakai Irene, padahal wanita itu tak tau bagaimana kisah di masa laluku. Tangannya itu telah lancang menyentuh Irene. Aku semakin merasa bersalah padanya. Dia jadi terkena musibah ini karena mengenalku. Apa aku harus menjauh darinya agar dia tetap menjalani kehidupan dengan aman tanpa adanya musuh?.
Saat ini Irene sudah berbaring di ranjangnya namun belum tidur. Dia menonton sebuah dance pratice di channel youtube salah satu girl band Korea yang ngetop di ponselnya. Aku tetap harus membahas ini sekarang, tentang kasus Jisoo.
"Irene?".
Dia menoleh dengan lembut, "Hmm?".
"Aku ingin membicarakan sesuatu".
Irene mengklik pause agar vidionya terjeda. Dia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk agar lebih luwes membicarakannya denganku, "Mau bicara apa, Tae?".
"Tentang Jisoo", raut wajahnya berubah menjadi sendu dan menghembuskan nafas berat. "Aku sudah perkarakan ini ke jalur hukum".
Irene menatapku tak percaya, "Apa? Kenapa kamu melakukan ini, Tae?".
Aku terkejut, dia bukannya mendukungku tapi malah seperti tidak setuju akan keputusanku, "Kamu bertanya kenapa? Irene, jangan naif. Dia sudah mencelakaimu sampai membuatmu begini. Dia sudah keterlaluan, Irene. Dia sudah keterlaluan untukmu yang tidak tau apa-apa".
"Tae, aku pantas menerima ini karena dia membenciku tanpa alasan. Dia amat tidak suka padaku. Mungkin dia sudah menganggapku seperti ulat yang harus diinjak".
"Kau ini bicara apa, Irene? Semua mendukungmu, bukti visum sudah menjadi bukti yang paling kuat. Disana ada Jungkook sebagai saksi mata. Setidaknya hanya beberapa langkah saja Jisoo bisa masuk ke dalam sel mempertanggungjawabkan perbuatannya, Irene".
"Tae, kenapa kau tidak berpikir dulu sebelum memutuskan? Jika Bu Jisoo di penjara, bagaimana pekerjaannya? Bagaimana suaminya? Bagaimana anak-anaknya yang ditinggalkan? Dan bagaimana dengan keluarganya yang harus menanggung malu akan hal ini. Aku tidak tega melihatnya di penjara, Tae".
"Maksudmu kau memintaku untuk membebaskannya? Tidak Irene, aku bukannya ingin dia masuk ke dalam penjara. Dan bukannya aku tidak memikirkan segala konsekuensinya. Semua sudah kupikirkan matang-matang dan ini keputusan yang tepat, Irene. Kalau dia berbuat, dia harus berani bertanggung jawab. Kamu memang tidak ingin dia di penjara, tapi keadilan yang akan bertindak, Irene. Ini bukan maumu, tapi memang ini sudah ganjarannya. Dia pantas dihukum atas kasus penganiayaan".
"Tapi Tae---aku sudah memaafkannya. Aku memaklumi kemarahannya. Tolong bebaskan dia, kumohon".
Kenapa Irene justru makin menyulitkanku dengan kebaikannya ini? Kenapa dia justru memaafkan perbuatan Jisoo yang kasar terhadapnya? Aku tidak habis pikir dengan pola pikir Irene yang begitu naif tentang Jisoo. Karena Jisoo bukan tipikal perempuan yang mudah menyerah, dia akan semakin memberontak jika tau dirinya direndahkan. Aku takut, jika Irene membebaskannya atas dasar tidak tega melihat Jisoo dipenjarakan, Jisoo akan semakin berulah karena merasa direndahkan meskipun Irene tidak berniat merendahkannya. Lalu aku harus bagaimana? Jika aku terus melanjutkan proses hukum ini, Irene malah makin membenciku. Oh Tuhan, jamahlah hati Irene agar setuju dengan keputusanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Married | Bangtanvet (TAMAT)
RomanceSetelah gagal menikah untuk pertama kali, Kim Taehyung kini menemukan jodoh sejatinya. Namun semuanya tidak semulus yang dibayangkan. Banyak sekali lika-liku dan tantangan yang harus dihadapinya untuk dapat menggandeng jodohnya. Bahkan sampai bertar...