Bag.16

587 76 1
                                    

TAEHYUNG termangu melihat meja kerja Irene yang kosong dengan laptop yang masih menyala. Dilihatnya sebuah kotak dengan sebuah buku tergeletak begitu saja di meja kerjanya. Tapi dimana Irene sekarang? Batinnya, ini seperti sebuah hadiah, apa Irene sedang berulang tahun?.

Jemari lentiknya mengambil buku itu dari kotaknya. Membukanya, dan membaca dari halaman pertama. Dari bahasa dan tulisan yang tersirat, seperti sebuah pengungkapan perasaan terhadap Irene. Taehyung terus membaca buku itu bahkan sempat mengabaikan sapaan demi sapaan dari para pegawainya karena amat fokus membaca buku itu.

Hatinya memanas kala segala sesuatunya disusun begitu indah untuk Irene dari kalimat-kalimat itu. Taehyung sudah menduga, siapa gerangan penulis dari buku ini. Pasti pria itu, yang selalu ingin dekat-dekat dengan Irene. Tangannya tiba-tiba terkepal kuat menggandrungi kecemburuannya. Dibuangnya secara asal buku itu lalu pergi ke ruangan Jungkook untuk bertanya sesuatu.

Ceklek.

"Jungkook?!", panggil Taehyung memasuki ruangan Jungkook tanpa permisi.

"Astaga Kak, kau mengejutkanku", respon Jungkook terkejut, "Ada apa?".

"Dimana Irene?"

"Loh, bukannya dia ada di mejanya?", tanya Jungkook balik. Karena setahunya, wanita itu tadi masih ada dan bertemu dengannya.

"Kalo dia ada ga mungkin aku tanya sama kamu", sebisa mungkin Taehyung menelan emosinya, "Aku juga tidak menemukannya dimana-mana".

"Mungkin lagi di kamar mandi, Kak. Jangan terlalu mencemaskannya".

Taehyung tertunduk lemas duduk di sofa ruangan Jungkook menopang kepalanya dengan tangan. Jungkook merasa aneh, kenapa masih sepagi ini Kakaknya seperti tidak semangat? Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Apa Jungkook harus bertanya?.

"Kau---kenapa Kak?", tanya Jungkook heran, pelan-pelan dia bertanya, takut Taehyung tersinggung.

"Entahlah, Kook. Aku sendiri tidak tau kenapa aku bisa seperti ini. Melihat hal seperti itu saja aku sudah kemakan api cemburu".

Jungkook mengerutkan keningnya, "Cemburu?".

"Aku melihat sesuatu di meja kerja Irene, sebuah box yang berisi sebuah buku. Ternyata buku itu dari Suho, teman laki-lakinya yang saat itu ada di rumah sakit".

"Oh, jadi namanya Suho", gumam kecil Jungkook. Jadi kotak itu isinya sebuah buku untuk Irene.

"Memangnya ada apa di buku itu sehingga Kakak cemburu begini?".

"Disana dia mengungkapkan perasaannya pada Irene", Taehyung tersenyum sombong, "Haha, sok puitis sekali".

"Kak, cara seseorang menyampaikan perasaannya kepada seorang yang dia suka memang berbeda-beda".

"Ah udahlah, bicara denganmu makin membuatku semakin runyam. Kook, tolong pesankan aku coklat panas. Kalau Irene datang---suruh dia ke ruanganku ya? Aku mau tidur sebentar", lemasnya tiba-tiba pergi keluar dari ruangan Jungkook padahal adiknya itu belum menjawab perkataannya.

Jungkook sendiri merasa ikut runyam juga melihat pemikiran Kakaknya yang akhir-akhir ini sedang kasmaran dan kadang juga harus menelan akibat dari rasa kasmarannya itu. Sekarang dia tau bahwa Suho memiliki perasaan terhadap Irene. Kasarannya, Kakaknya itu memiliki seorang saingan. Tapi Jungkook yakin bahwa Suho adalah pria baik-baik yang tidak akan segan membesar-besarkan masalah ini. Semoga lekas membaik segala perasaan Kakaknya.


🏢🏢🏢


Irene memutuskan kembali ke kantor meski kondisinya tidak memungkinkan. Disatu sisi dia tidak ingin mengecewakan Taehyung sebagai pimpinannya karena baru hari pertama bekerja tapi batang hidungnya tidak terlihat sama sekali di kantor. Dia tau pasti pria itu sedang mencarinya. Tapi anehnya, Taehyung tidak menelfon dirinya untuk sekedar menanyakan posisi.

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang