Bag.7

658 77 2
                                    

SELAKU pimpinan di perusahaannya sendiri, Taehyung menebarkan senyumnya kepada semua para pegawainya yang dia lewati. Tidak biasanya Taehyung melakukan hal ini setiap dia datang ke kantor sehingga menimbulkan tanya dan keheranan dari para pegawainya.

Lagipula Taehyung tidak sendiri. Dia ada bersama Irene di sampingnya. Irene dengan anggun menyapa para pegawai Taehyung. Senyuman cantiknya tidak memungkiri dapat membuat terpikat para pegawai pria yang ada di kantor Taehyung.

"Selamat pagi Tuan", sambut salah seorang pria seusia mereka pada Taehyung.

"Halo Jungkook, pagi", jawab Taehyung.

"Maaf Tuan, tapi---siapa wanita ini?", bisik Jungkook pada atasannya itu. Dia terheran melihat Bosnya membawa seorang wanita baru padahal dia tau siapa kekasih sesungguhnya dari Bosnya itu. Apa sekarang Taehyung itu telah menjadi pria hidung belang yang setiap minggu mengganti gandengannya?.

"Ah ya, masuk dulu ke dalam. Akan kuperkenalkan kau dengannya", ajak Taehyung diangguki hormat oleh Jungkook. Pria bergigi kelinci itu mempersilakan Irene terlebih dulu masuk ke ruangan Taehyung setelah Bosnya itu masuk terlebih dulu. Irene mengangguk saja dan berjalan mendahuluinya. Dengan kegagahannya sebagai seorang pria, Jungkook menunjukkan ketegasan yang berkualitas.

"Begini Jungkook, dia ini sekretaris baru disini. Kau tetaplah sekertarisku yang utama. Kurekrut dia dari perusahaan bahan pangan milik Papa dari temanku karena aku mendengar kecermatan dan kedisiplinannya dalam bekerja. Aku harap---dia bisa membantumu disini dalam hal apapun", jelas Taehyung tak meleburkan senyumannya.

Jungkook ikut senang mendengarnya. Tidak dipungkiri, pria yang sejak kecil dirawat oleh Taehyung selayaknya adik sendiri, turut bahagia melihat Bosnya itu bahagia. Maka Jungkook menatap Irene kemudian memberi salaman padanya.

"Halo, selamat datang di perusahaan kami. Saya Jeon Jungkook, sekertaris utama Pak Kim Taehyung", ucap Jungkook begitu ramah. Irene merasa nyaman di hari pertama dia bekerja disini. Disambut oleh orang-orang baik, tidak seperti di perusahaannya kemarin.

"Halo, senang bertemu dengan anda. Saya Irene".

"Sudah cukup berkenal-kenalan rianya. Kembalilah bekerja", perintah Taehyung kemudian menatap Irene, "Irene, Jungkook akan banyak mengajarimu beberapa hal yang mungkin tidak semua kau tau. Kuharap kau cepat mengerti dengan baik".

"Ya Pak", jawab Irene memanggil Taehyung dengan panggilan formal karena ini di kantor.

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

My Jennie is calling...

Klik.

"Halo sayang? Ada apa?".

"Ada apa, ada apa.. Kenapa akhir-akhir ini kamu sibuk banget sih? Kayak udah ga butuh aku aja!".

"Ih sayang kok ngomongnya gitu sih? Aku ini sibuk ngurusin pekerjaan".

"Selalu itu-itu aja yang jadi alesan!".

"Bukan alasan, sayang. Itu memang kenyataan".

Jungkook berbisik ke arah Irene, "Ayo kita keluar. Kita tidak boleh merusak privasi Pak Taehyung".

Irene mengangguk setuju, "Ah ya", keduanya keluar bersama dari ruangan Taehyung.

"Apa anda sudah lama bekerja di perusahaan sebelumnya, Nona?", tanya Jungkook seraya berjalan menyamai Irene.

"Iya. Sudah cukup lama. Ada mungkin sekitar 6 tahunan".

"Wah, anda cukup berpengalaman ya rupanya?".

Irene terkekeh ringan, "Ah jangan begitu, Tuan. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan".

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang