Bag.18

580 64 1
                                    

Taehyung Pov.

SETIBANYA di bandara Ngurah Rai--Bali, kami langsung pergi ke hotel yang sudah kami check in untuk tempat kami tinggal berlibur di Bali. Sejak perjalanan di udara maupun di darat, Irene tertidur pulas karena efek samping obat anti mabuk perjalanan yang sudah dia minum sebelum berangkat. Padahal sangat disayangkan, pemadangan yang seperti ini justru yang ditunggu-tunggu.

Beberapa jam begitu kami sampai di hotel, kami langsung terjun ke pengisian bahan bakar cabang ke-34 di Bali, milikku. Sempat ditutup sebentar untuk breefing, membicarakan kejanggalan atau kesalahan yang terjadi lalu menemukan jawabannya. Tak hanya aku, Irene dan Jungkook ikut berbicara, menegaskan sistem pekerjaan yang sebenarnya. Irene sengaja melakukannya sebagai bekal bekerja agar sewaktu-waktu jika membutuhkan tenaganya, dia dengan mudah mengerjakannya tanpa perlu diajari lagi.

Panas terik matahari semakin menyengat. Banyak para wisatawan luar negeri yang memanfaatkan keadaan ini untuk berjemur. Namun kami tidak ke pantainya sekarang. Kami memilih untuk makan siang sekaligus minum kopi di sebuah restoran.

Banyak para wanita yang menatap Jungkook kagum. Bagaimana tidak, Adikku itu memiliki pesona yang tersembunyi. Sayangnya Jungkook adalah pria yang pemalu. Jika saja dia penuh percaya diri, pasti banyak sekali kekasihnya.


Kami semua sangat lahap memakan makanan kami, mungkin karena sudah kelaparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami semua sangat lahap memakan makanan kami, mungkin karena sudah kelaparan. Hanya Jungkook sendiri yang sejak tadi memperhatikan seseorang dari dalam. Sampai wajahnya menganga seperti itu. Rasanya aku penasaran akan siapa yang berhasil membuatnya terpukau. Kulihat ke arah luar, ada seorang wanita yang memang nampak mencolok dan menjadi daya tarik semua orang yang memandangnya, termasuk Jungkook.


"Ekhem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ekhem.. Kalo suka diperjuangin dong", bisikku membuatnya tersenyum malu.

"Apa'an sih Kak", tunduknya malu.

Second Married | Bangtanvet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang