"Kau sungguh anak muda yang pemberani, Gav. Bahkan keberanianmu itu melebihi batas! Kau sampai berani membuat Count kebanggaan kerajaan ini tewas!" Seruan Raja Kazh terdengar seperti pujian yang menjatuhkan, dia memang sengaja ingin membuat Gav merasa malu di hadapan semua orang. Pikiran raja tetap sama, dia masih menuduh Gav yang membunuh Gust Count.
"Nyawa harus dibayar dengan nyawa!" seru Gav tak kalah menantang. Ketakutan sama sekali tak menyertai pemuda itu, padahal tubuhnya tengah dililit rantai di atas tiang tepat di tengah-tengah penduduk Vascaria. Ya, dia sedang dieksekusi oleh penguasa Klan Bawah Tanah.
Raja Kazh berdecih, senyuman miringnya mengembang disertai tatapan maut. "Itu kesalahan pamanmu sendiri!"
"Cih!" Gav meludah ke sembarang arah saat rungunya mendengar penuturan Raja Kazh yang seolah paling benar. "Pamanku hanya meminta istirahat setelah bekerja seharian, karena dia juga sedang sakit. Tapi, Si Gust, sang panglima yang kau banggakan itu malah menyiksanya sampai pamanku tak berdaya dan berakhir tiada. Jelas aku tidak terima! Maka aku pun membayar perbuatan yang sama. Aku hanya mencari keadilan! Apa itu salah, hah?" jelas Gav sembari mengangkat wajah menunjukkan raut tak gentar. Walaupun sebenarnya dia tidak sengaja membunuh Gust Count, tapi tetap saja, sengaja atau tidak dirinya pasti akan dihakimi seperti sekarang.
"Gust Count hanya menjalankan perintahku, bila mana ada yang menentangnya maka orang itu harus disiksa. Dan pamanmulah yang melakukan itu! Maka jangan heran, dia tewas karena melanggar aturan!"
"Aturan konyol! Kau mempekerjakan semua penduduk Vascaria demi kepentinganmu sendiri! Dasar kau raja tidak berguna! Hanya mampu menabur kekejaman di mana-mana!"
Raja bertubuh besar itu terkekeh, dia tampak meremehkan Gav. "Tenanglah. Tadi kau bilang ingin keadilan, bukan? Baiklah, akan kukabulkan. Sebuah kutukan kuhadiahkan padamu sebagai bentuk hukuman. Mendiang Gust Count juga pasti setuju dengan hal itu. Bahkan kalau dia masih ada, pasti dia akan menghukummu jauh lebih berat daripada ini. Tapi karena ditilik dari pertikaian kalian kemarin, aku juga menangkap kalau ini memang bukan sepenuhnya kesalahanmu. Jadi kurasa kutukan ini cukup setimpal dengan apa yang sudah kau lakukan. Bagaimana? Aku adil, bukan?"
Kedua alis pemuda yang terikat di tengah-tengah penduduk tampak tertaut, matanya memicing sinis diiringi sumpah serapah yang sedari tadi ia keluarkan di dalam hati.
"Kau diam berarti kau bersedia."
"Ayah, apa-apaan ini?" Seorang gadis berbalutkan gaun merah cerah berlari tepat ke arah singgasana raja. "Apa yang Ayah lakukan padanya?" tanya Putri Eleanor melirik Gav sekilas. Raut di wajahnya sungguh tidak terbaca.
"Sayang, ada apa denganmu? Kau tahu sendiri, 'kan apa yang sudah pemuda itu lakukan? Dia telah meremehkan persiapan ulang tahunmu dengan terus menentang setiap proses acaranya."
Kepala berambut cokelat gelap dengan dua kepangan yang disampirkan ke belakang itu menggeleng pelan. Sang putri mengangkat sedikit gaunnya kemudian berjalan mendekati Gav di tengah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVIGHED
FantasyKehidupan sosok pemuda keturunan Ras Zygal dari Klan Bawah Tanah berubah total saat dirinya tak sengaja melakukan aksi pembunuhan dan berakhir dengan ia mendapat kutukan. Sebut saja dia Gav Varatha, pria yang malah tersenyum senang saat dirinya bena...